Hal Paling Berharga Itu Bernama Kepercayaan

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Hal Paling Berharga Itu Bernama Kepercayaan

anggorofff

06-06-2023 05:01

Hal Paling Berharga Itu Bernama Kepercayaan

Image by Dorothefrom Pixabay

Halo Useless People!? Gimana? Udah dapat tiket Coldplay? Belum? Kalo tiket Indonesia vs Argentina? Belum juga? Hmmm, coba cek instagram kalian, siapa tau kalian difollow sama @kegagalan. Miris memang, padahal dana dari 5 aplikasi pinjol udah cair, udah pinjem temen juga. Mau dibalikin kok sayang~

Ah, seperti cinta, hutang piutang memang tak pernah sederhana...

"Dengan berhutang, hidup jadi lebih menantang"

Itulah pepatah yang banyak dipegang oleh primata paling cerdas bernama manusia, yang terus berevolusi hingga menjadi Useless People.

Konten Sensitif

Twitter

Di kerak bumi ini, Useless people mana yang tak pernah terlibat dalam hutang piutang? Entah "Pake duit lu dulu" pas makan bareng temen, atau pas kebelet nonton konser demi instastory lalu dengan enteng pinjem ke temen atau cairken dana dari pinjol.

Urusan hutang memang pelik, sudah banyak kasus hubungan pertemanan dan persaudaraan yang renggang karena hutang. Selain itu, juga terlampau banyak kasus orang yang berhutang berubah jadi pit bull pas ditagih. Ah, inikah tanda akhir zaman~

Photo by Duncan Sanchezon Unsplash

Ada pepatah yang dulu saya anggap hanya sebuahlelucon, tapi setelah saya selami, ternyata ada benarnya juga. Pepatah itu kurang lebih seperti ini "Lak ngutang seng kendel pisan, mumpung cocote jek dipercoyo" yang artinya "Kalau berhutang yang berani sekalian, mumpung mulutmu masih dipercaya".

Kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam interaksi antar manusia, khususnya dalam kegiatan yang melibatkan uang. Ketika kita meminjam uang ke bank, kita berpikir bahwa BPKB atau sertifikat tanah adalah satu-satunya hal yang dipertaruhkan, tapi sebenarnya kita juga mempertaruhkan kepercayaan kepada bank.

Jika kita bayar angsuran angin-anginan, bank tidak akan mau lagi memberi pinjaman. Sebaliknya, jika kita tepat waktu membayar angsuran, kita tak perlu mengajukan pinjaman, malah bank yang akan memberi tawaran pinjaman.

Kepercayaan itu tentu juga berlaku saat kita pinjam uang ke teman, sodara, maupun mantan. Jangan anggap enteng hutang tersebut hanya karena tidak menjaminkan surat berharga apapun. Karena saat kita meminjam uang kepada seseorang, sejatinya kita sedang mempertaruhkan kepercayaan.

Maka, jangan rusak kepercayaan itu dengan bayar telat, atau susah dihubungi. Karena jika kepercayaan itu rusak, yang rugi juga kalian sendiri. Kalian akan susah mendapatkan pinjaman

Mungkin ketika membutuhkan uang tidak dalam waktu dekat, atau keadaan tidak mendesak, kita bisa mencoba hutang ke orang lain atau jika mentok ya ke pinjol. Tapi misalnya pas kecelakaan gimana? Padahal dana darurat aja gak punya?

Sebagai contoh pentingnya kepercayaan, banyak kok orang jualan yang sistem kerjanya bawa barang dulu dari produsen, lalu hitung-hitungannya di akhir. Hal itu tentu sukar terjadi jika sang penjual gak terpercaya.

***********************************************************

Untuk kalian yang hobi berhutang. Perlu diingat, ketika kalian pinjam uang ke seseorang, bukan berarti seseorang itu punya banyak uang. Mungkin uang yang dipinjamkan ke kalian itu adalah tabungan dia untuk membeli barang kebutuhannya, dan dia berhitung masih bisa ditunda saat jatuh tempo pembayaran kalian.

Lalu yang perlu dibold dan digaris bawahi, kalian hutang ke teman itu tidak ada bunganya, loh. Kalo menyepelekan dengan menunda bayar padahal sudah ada uang untuk membayar, atau malah menghindar, saya gak tau lagi sih jalan pikiran kalian.

Untuk kalian yang mungkin sedang ada kelebihan uang, jika ada teman datang untuk berhutang, apalagi pertama kali. Saran saya sih, pinjamilah. Dengan nominal yang jika tidak kembali, kalian mampu merelakannya. Karena tidak ada salahnya merelaken sebagian kecil uang untuk melihat karakter asli teman kalian.

Oh iya, merelaken bukan berarti mengikhlasken, ya. Kok enak diikhlasken. Nanti hitung-hitungan di akhirat, dengan nilai konversi yang paling adil, karena yang mengaudit langsung Gusti Allah.