Kaskus

News

CintabeningAvatar border
TS
Cintabening
Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Siswa Jadi Pintar atau Malah Stres?
Beberapa waktu lalu sempat gempar berita mengenai kebijakan baru di NTT mengenai jam masuk sekolah yang dimulai sejak pukul 05:00 WITA. Hal tersebut baru-baru ini diputuskan dan memicu kontroversi di dunia maya. Kebijakan ini dipilih karena adanya pemikiran dari Gubernur Laiskodat bisa menghasilkan para pelajar dan sekolah yang unggul. Beliau sendiri memiliki tujuan agar terdapat satu atau dua sekolah di NTT yang masuk kedalam 200 sekolah unggul nasional. 

Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) sudah terkenal mengenai gaya kepemimpinannya yang tegas dan juga memiliki gagasan yang out of the box, salah satu gagasan yang disahkan menjadi kebijakan adalah keputusan jam masuk sekolah ini. Pada awalnya terjadi kontroversi dikarenakan dengan perubahan jam masuk sekolah, maka pelajar, guru, dan orang tua harus menyesuaikan waktu bangun tidur dan keberangkatan dengan mempersiapkan diri jauh lebih awal dari biasanya. Namun karena VBL sudah memberikan regulasi yang jelas, mau tidak mau seluruh aspek pendidikan diharuskan untuk mengikuti kebijakan tersebut. 

Sedangkan, dr Rizki Edmi Edison PhD. menyatakan dalam seminarnya yang bertema "Strategi Pembelajaran Berbasis Neurosains" bahwa kemampuan otak untuk mengoptimalkan kapasitasnya dalam menyerap dan memproses informasi hanya berlangsung pada 20 menit awal, kemudian kemampuan tersebut akan menurun. Menurunnya kemampuan otak tersebut merupakan dampak dari terjadinya penurunan kualitas sinapsis antar neuron karena banyaknya neurotransmitter cortisol yang dikeluarkan seiring berlangsungnya proses pengolahan informasi. Cortisol yang diproduksi secara berlebihan akan mengakibatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis kreatif manusia macet sehingga sulit untuk membangun kolaborasi dengan pihak lain. Kondisi tersebut disebut kognitif overload. 

Ketika siswa dipaksa menyerap banyak informasi secara beruntun, maka yang akan terjadi adalah otak mengalami kondisi kognitif overload tersebut. Sehingga, tujuan utama pendidikan yang seharusnya diraih—yaitu meningkatkan kualitas para siswa hingga menjadikannya generasi yang unggul—akan sulit untuk dicapai. Karena lamanya proses belajar justru tidak membuahkan hasil belajar yang berkualitas, yang ada hanyalah overloadnya kemampuan otak para siswa.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kapan saja waktu yang terbaik bagi otak untuk memproses informasi, menyerap pengetahuan dan memperoleh hasil belajar yang berkualitas. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut menyatakan, bahwa jam 7 sampai jam 9 pagi, merupakan saat-saat terbaik bagi otak untuk meningkatkan semangat dan gairah.  Bahwa ketika sekolah dimulai jam 7 pagi, siswa cenderung masih bersemangat mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Akan tetapi, sebaiknya memang pelajaran di pagi hari bukanlah merupakan pelajaran yang memberatkan siswa. Karena pada jam 7 pagi itu sendiri, otak masih berproses dalam "meningkatkan" semangat siswa. 

Selanjutnya, hasil penelitian tersebut pun menyatakan bahwa pada jam 9 pagi sampai jam 11 siang, merupakan waktu-waktu yang terbaik bagi otak untuk mengasah kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan proses mengolah informasi. Pada jam 9 pagi tersebut, hormon kortisol (hormon stres) yang dimiliki otak cukup untuk menunjang proses memfokuskan pikiran ketika belajar. Oleh karena itu, kebanyakan negara maju dengan sistem pendidikan yang baik, mengadopsi hasil penelitian ini untuk kemudian diterapkan dalam sistem pendidikan mereka. 

Salah satunya adalah Negara Finlandia. Negara dengan sistem pendidikan terbaik dan berhasil mencetak lulusan-lulusan yang unggul dan berkualitas ini menjadwalkan sekolahnya di jam 09.00-09.45 sampai jam 14.00-14.45 waktu setempat. Karena menurut penelitian di Finlandia yang dirilis di National Library of Medicine, dimulainya pembelajaran di sekolah yang lebih siang, dapat mengurangi tekanan maupun faktor-faktor penyebab stres pada siswa serta mampu membuat siswa menjadi lebih siap untuk menerima materi. 

World Economic Forum melaporkan sebagai berikut, "Bangun lebih awal, naik bus atau menumpang, ikut ekstrakurikuler sebelum dan sesudah jam sekolah adalah waktu yang lama bagi seorang pelajar. Ketika kelas dimulai dari pukul 06.00 sampai 08.00 pagi, akan terlihat banyak anak-anak yang mengantuk dan tidak bersemangat di sekolah,"  

"Dan sebagian besar penelitian juga memberikan bukti bahwa menunda waktu mulai sekolah lebih siang dapat meningkatkan durasi tidur siswa di malam hari lebih panjang. Waktu mulai sekolah yang lebih siang juga umumnya dapat meningkatkan jumlah kehadiran, menghasilkan lebih sedikit anak yang terlambat, lebih sedikit pelajar yang tertidur di kelas, nilai lebih baik, dan lebih sedikit kecelakaan di perjalanan,"

Otak manusia juga memiliki durasi fokus yang cukup sebentar. Otak hanya sanggup benar-benar berkonsentrasi selama 30-60 menit. Oleh karena itu, Finlandia pun mengadopsi teori tersebut dalam sistem pendidikannya. Durasi kelas di Finlandia hanyalah maksimal 45 menit tiap kelasnya dengan istirahat 15-20 tiap pergantian kelas. Dan terbukti, penerapan teori-teori yang sesuai dengan kemampuan otak manusia dalam sistem pendidikannya, menjadikan Negara Finlandia unggul dalam bidang pendidikan. Bukan dengan memperbanyak jam belajar siswa, yang justru menurunkan efektivitas otak dalam memproses informasi. 

Oleh karena itu, terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengefektifkan pembelajaran di sekolah—alih-alih menambah jam belajar hingga diharuskan untuk masuk lebih pagi dari biasanya. Berikut beberapa solusi tersebut, 


1. Mengurangi jam belajar di sekolah 
Dengan dikuranginya jam belajar di sekolah, bisa membantu siswa/i untuk bisa mengeksplor dunia luar. Pembelajaran tidak hanya bisa didapatkan di dalam kelas, tapi banyak juga pembelajaran yang bisa didapatkan di luar kelas. Apabila kita terlalu terpaku dengan pembelajaran dalam kelas, maka pembelajaran di luar kelas menjadi tidak imbang. Padahal kedudukan pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas sama pentingnya. Sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya dan sistem yang sudah digunakan di Finlandia, maka pembelajaran dapat dimulai dari pukul 07:00 dan diakhiri pukul 12:00

2. Memperbanyak jam istirahat
Saran ini didasarkan pada teori mengenai kapasitas otak yang sudah dibahas sebelumnya. Jika otak kita terus menerus dipaksa untuk menerima banyaknya pelajaran, maka semakin tidak efektif lah cara kerja otak kita. Maka dari itu dibutuhkan banyak istirahat jika sekolah ingin memberikan banyak pelajaran kepada siswa/i.

3. Tidak memberikan pekerjaan rumah
Siswa sudah banyak menghabiskan waktu untuk belajar akademik di sekolah. Maka dibutuhkan waktu untuk beristirahat ketika sampai dirumah, atau juga bisa dipakai untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal di sekolah dan tidak memberikan pekerjaan rumah dilakukan atas upaya untuk tetap menjaga kesehatan otak dari siswa/i.

4. Pengajar berinovasi dalam materi pembelajaran
Sistem pendidikan yang itu-itu saja terkadang membuat jenuh suasana kelas. Seperti sistem guru menjelaskan materi dan siswa/i duduk dan mencatat. Hal tersebut jika terus berlanjut akan membuat jenuh siswa/i bahkan mungkin guru yang mengajar pun bisa ikut jenuh. Maka dari itu dibutuhkan adanya inovasi dari pengajar agar bisa menghidupi suasana kelas dan membuat semangat siswa/i untuk belajar dikelas pun menjadi meningkat. 


creator : Nida Hamidah Ramdhani, Rahmaniar Maulani, Nahwa Nur Rofahiyah
0
123
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan