Gelar Juara Diambil Musuh Bebuyutan Diakhir Kompetisi namun Suporter Dortmund Tetap Tenang dan Tak Bikin Kerusuhan, Bisakah Suporter Indonesia Seperti Mereka Gansist?



Jika membicarakan tentang kericuhan dalam sepakbola di tanah air, khususnya di liga Indonesia tentu sangat banyak sekali tragedi yang bahkan sampai menelan korban jiwa tak berdosa melayang sia sia, ada yang perkelahian antar suporter namun ada juga yang hanya karena tidak terima karena tim kesayangan kita kalah melawan rival abadi mereka.

Ternyata keresahan akibat tingkah suporter bola Indonesia tak cuma bikin gundah kita saja lho Gansist, bahkan seorang pemain yang baru satu musim bermain di liga Indonesia pun langsung merasakan dampak dari ganasnya para suporter sepakbola negeri ini, salah satunya adalah Ze Valente pemain PSS Sleman dan Persebaya dia juga merasakan dampak akibat kerusuhan berapa waktu lalu yang dilakukan oleh suporter Aremania.

Sebagai pemain bola dia juga mengikuti perkembangan persepakbolaan di eropa terutama pemberitaan di Bundesliga yang Bayern Munchen secara tidak mengejutkan kembali menjuarainya hingga mencatat rekor 11 kali juara berturut-turut tanpa terganggu oleh klub lain, namun sebenarnya untuk musim ini agak berbeda sebab Borussia Dortmund tampil jumawa menguntit musuh bebuyutan mereka FC Hollywood bahkan memuncaki klasemen hingga beberapa pekan turnamen liga Jerman berakhir, poin terakhir pun sama hingga bisa dikatakan Dortmund kali ini memberikan perlawanan yang sangat tangguh.




Namun sayang sungguh sayang dan tentu sangat membuat kecewa dan rasa sakit hati suporter Borussia Dortmund yang telah menyaksikan berbagai pertandingan klub idola mereka dari awal sampai akhir turnamen akhirnya sia sia akibat tak bisa memaksimalkan poin di pertandingan terakhir mereka ketika melawan FC Mainz yang berakhir dengan skor 2-2.

Bayangin Gansist itu Dortmund kalau menang sudah pasti juara liga karena poin terakhir antara Munchen dan Dortmund itu sama yaitu 71 artinya Dortmund lah yang memuncaki klasemen beberapa waktu lalu namun dirampas oleh Bayern Munchen diakhir kompetisi, bisa merasakan dong betapa sakitnya perasaan para suporter Die Borussen di stadion kesayangan mereka kemarin?

Namun tidak seperti halnya sikap suporter dari negara di belahan dunia lain justru para suporter Dortmund yang ada di stadion tak menunjukkan sikap amarah mereka sedikitpun kepada para pemain apalagi sampai merusak properti klub, dengan masih bersemangat dalam tribun Signal Iduna Park mereka bernyanyi,

"Kami akan selalu menjadi Borussia, tidak pernah, takkan pernah menjadi klub lain"




Sungguh luar biasa ketenangan mereka, simbol darah para jenderal lapangan Jerman dan Prusia yang tetap tenang melihat kekalahan sudah didepan mata masih diwariskan dalam diri mereka sekarang.

Dan Ze Valente yang menyoroti sikap terpuji suporter Dortmund menghadapi kekalahan timnya pun akhirnya membandingkan (lebih tepatnya mendoakan atau berharap) dengan keadaan di tempat dirinya sekarang bermain yaitu di liga Indonesia, ia tunjukkan bagaimana suporter bola yang sebenarnya yaitu tak ada yang lebih merasa kalah dalam satu pertandingan kecuali para pemain itu sendiri.

Melihat perkembangan sepakbola Indonesia dewasa ini yang penuh lika liku, dari kerusuhan sampai gagal jadi tuan rumah piala dunia mungkin bisa menjadi pembelajaran kedepannya, namun pertanyaannya mungkin hampir sama seperti pemain Persebaya tersebut, mampukah suporter Indonesia mengikuti contoh seperti halnya suporter Borussia Dortmund yang sudah sangat dewasa tersebut, atau apakah angan angan Ze Valente untuk kebaikan persepakbolaan Indonesia itu hanya sekedar jadi angan angan belaka?

Bandingkan sama suporter top eropa, pengen ngakak tapi takut dosa lha itu Dortmund salah satu supporternya The Yellow Wall mah paling jago buat koreografi, mozaik, pertunjukan dan berbagai kesenian untuk menyemarakkan dan membuat unik setiap pertandingan di stadion Signal Iduna Park namun sayangnya nih klub nasibnya kayak Arsenal di liga Inggris, cuma jadi pesaing terberat sang juara liga.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4