arkianwidiAvatar border
TS
arkianwidi
Jazz Makin Memikat Anak Muda, Musisi Farah Di Tampil Menawan
Jazz Makin Memikat Anak Muda, Musisi Farah Di Tampil Menawan
 

Musik Jazz tidak melulu sophisticated. Musik Jazz juga bisa easy listening, bahkan ditampilkan secara fusion dalam nuansa kekinian bersama aransemen kearifan lokal.


Farah Di dan Musik Jazz

Apalagi kini makin banyak anak muda menggemari jazz, serta kian bermunculan juga bakat-bakat belia yang unjuk kebolehan dari genre musik ini. Salah satunya penyanyi jazz muda Farah Di. Sedang menjelajah kanal video YouTube mencari lagu Nature Boy yang dinyanyikan Nat King Cole, saya menemukan video Farah Di yang meng-cover tembang legendaris ini.

Kesan saya? Gadis muda ini energik dan punya suara yang powerful. Penulis merasakan pengaruh Syaharani dipadu nuansa swing-era classics dan original ballads ala Michael Bubble dari nomor manis yang diringi bebunyian etnis ini. Bikin penasaran, saya kemudian mencari tahu update terkini penampilan Farah Di.

Baru-baru ini, Farah Di turut menyemarakkan Art and Culture: International Jazz Day Commemoration and Art Exhibition pada Ahad, 28 Mei 2023 di Kota Baru Parahyangan, Bandung Jawa Barat. Potensi pertunjukkan musik jazz yang dikolaborasikan dengan pameran seni ini potensial menarik minat penikmat musik jazz dari berbagai segmentasi usia.

Jazz Makin Memikat Anak Muda, Musisi Farah Di Tampil Menawan

Farah Di mengenakan rok etnik kembang warna coklat dipadu kaos lengan panjang coklat dengan aksen topi dan bot warna senada. Tampil mencuri perhatian, Farah bernyanyi diiiringi band Ringga bersama personel Arfan Gates(gitar), Rico Horison (piano), Boyke Priotomo (flute dan saksofon). Kepiawannya ditunjukkan lewat improvisasi hingga menunjukkan kekompakan bersama rekan-rekan musisi.

Farah mengakui senang bisa berkesempatan kolaborasi bersama musisi andal lewat suguhan jazz yang lebih personal lagi di hadapan khalayak pecinta musik.  

“Senang bisa diajak memeriahkan acara. Apalagi bareng musisi-musisi yang andal. Meskipun tadi improvisasinya spontan, bisa meriahkan acaranya,ungkap Farah saat jeda pertunjukkan.

Farah Di berharap ke depan makin semarak digelar acara serupa yang melibatkan  dan mengundang komunitas-komunitas anak muda. Ajang kreatif seperti ini juga menjadi ikhtiar pelestarian budaya Indonesia.  Wahana ini menjadi strategis sebagai momentum saling mengenal dan mempelajari budaya terutama musik-musik tradisional.

Farah Di mengakui, dirinya hanya memanfaatkan waktu sangat singkat dalam berlatih dan mempersiapkan penampilan di Art and Culture Fusion. Farah Di berlatih satu kali selama kurang lebih dua jam bersama rekan musisi. Kendati demikian, Farah mampu menujukkan performa menawan dan menarik minat penonton.

Jazz Makin Memikat Anak Muda, Musisi Farah Di Tampil Menawan

Sesama rekan seniman yang tampil di Art and Culture Fusion, Musisi Jazz Ringga Hardikamemuji penampilan Farah Di.

Saya lihat luar biasa.Sebagai penyanyi muda, sudah terbiasa menyanyikan lagu ini terutama improvisasi. Memang seperti tampak mudah, namun kalau tidak ada jam terbang, tidak akan bisa seperti itu,tuturnya.  

Ringga Hardika optimistis Farah Di menjadi salah satu penyanyi generasi penerus musisi jazz. Dia mendukung Farah Di supaya tetap konsisten bermusik. Mengingat genre yang dipilihnya, Ringga mengajak Farah Di untuk bisa mencari pendengar baru.Pun pendengar lama harus diberikan musik yang fresh agar selalu relevan di blantika musik. Ringga juga menganggap musisi harus terus memberikan edukasi ke masyarakat terutaa dalam melestarikan budaya nusantara.


Art and Culture Fusion

Art and Culture Fusion merupakan gabungan acara budaya, tari tradisional, pertunjukkan seni musik bambu, serta dimeriahkan pameran seni. Pertunjukan musik jazz ini pertama kali diadakan di Kota Baru Parahyangansetelah masa pandemi berakhir. Art and Culture Fusion mengetengahkan musisi-musisi muda berbakat, antara lain, Arni, Twelve, Arfan Gates, Guruh, Nico Horisson, Ringga Hardika, Claresta Santos, serta diiringi band Virageawie Bamboo Music.

Adapun pegelaran seni mengangkat tema “Irisan dan Persinggungan” bersaama kurator Rudi St Darma feat.Anton Susanto. Art and Culture Fusion memamerkan karya-karya seniman  Agung Jack, Ahmad Ghazy Dananjaya,  Dani Suhendar, Dona M Ramdha, Hamdan, Ida Farida Sunarya, Jaja Ilalang, John Rudolf Sumule, M. Abdan, M. Noor, Muhammad Nasruullaah, Nida Ashri, Karyana Tri Utama, Anggawedhaswara, Samuel Sammy H. Syauta, Sandra Hamidah, Sobirin, Revina Friday, Wina Aprisyia, dan Zikry Rediansyah.

Art and Culture Fusion International Jazz Day Commemoration and Art digelar di Bale Seni Barli Jalan Parahyangan Kav. 3 Kota Baru Parahyangan - Padalarang, Kab. Bandung Barat 40553.Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Pameran Seni Rupa berlangsung hingga 10 Juni 2023 pukul 09.00 - 21.00 WIB.


foto-foto oleh: HLM

Diubah oleh arkianwidi 31-05-2023 10:13
iskrimAvatar border
iskrim memberi reputasi
1
155
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan