

TS
fajra2407775
TEPUK TANGAN UNTUK PERJUANGAN YANG TAK DIAPRESIASI SIAPA PUN

sumber: gradienmediatama.com
Judul Buku : Gapapa, Kalo Hari Ini Gagal
Penulis : Hajar Wabillah
Penerbit : Gradien Mediatama, Yogyakarta
Terbit : November 2022
Tebal Halaman: 164 halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
ISBN : 978-602-208-240-8
Harga : Rp 83.000 (Parga P. Jawa)
Kegagalan adalah keadaan di mana kita tidak dapat mencapai tujuan yang kita maksudkan. Banyak orang menyerah setelah tidak mencoba apa yang mereka inginkan. Kegagalan yang mengecewakan datang dari harapan yang terhalang. Namun, kekecewaan terbesar bagi sebagian orang adalah ketika orang tua kita menentang dan meragukan kelebihan kita. Padahal kegagalan adalah hal yang wajar bagi setiap orang. Tapi apa yang terjadi setelah kegagalan? Tentu kita kecewa dan berpikir tidak ada jalan yang baik untuk kita.
Buku karya Hajar Wabillah ini membahas berbagai konflik ketika tumbuh dewasa, kegagalan dan kesendirian. Buku ini dikemas dengan kalimat-kalimat sederhana yang digunakan sehari-hari untuk memudahkan pembaca memahami isi buku ini. Dalam buku setebal 164 halaman ini, penulis menceritakan perjalanan hidupnya yang tentunya akan memotivasi para pembaca.
Bagian pertama membahas “luka dari orang-orang yang kita anggap sebagai rumah”. Rumah bukan hanya sebuah bangunan yang digunakan unuk berlindung. Rumah juga dapat diartikan sebagai keluarga, karena dengan keluarga lah kita dapat mencurahkan segala keluh kesah dan diterima apa adanya. Namun, jangan lupakan satu hal, bahwa selain tempat untuk beristirahat, rumah juga tempat di mana air mata berasal (hal 28).
Bagian kedua buku ini membahas “tetap tertawa meski terluka”. Pada bagian ini penulis menuliskan tentang bagaimana orang-orang mulai meremahkan kegagalan demi kegagalan yang dilewatinya. Hidup penuh dengan tuntutan dari orang-orang sekitar. Penulis juga menuliskan penyebab kegagalan hingga hilangnya semangat. Beberapa penyebabnya seperti bermalas-malasan, terlalu memikirkan perkataan orang lain, kurang bersyukur, pesimis, dan mudah menyerah. Selain itu, penulis juga menuliskan beberapa solusi untuk menghindari penyebab-penyebab tersebut. Menjadi dewasa maka artinya kita siap untuk gagal, karena sejatinya orang yang berkembang adalah orang yang sering gagal.
Berikutnya membahas “ya udah, mau bagaimana lagi?”. Pada bagian ini cenderung membahas agar tidak memikirkan apapun yang dikatakan oleh orang lain. Mulai melepaskan kekhawatiran di masa depan yang belum tentu terjadi. Menghilangkan kebiasaan-kebiasaan meremehkan diri sendiri, sehingga menyianyiakan kesempatan yang datang. Belajarlah agar tidak mudah menyerah dan mulailah menghargai diri sendiri. Penulis juga mengingatkan kita untuk memberi rewardpada diri sendiri, seperti tidur lebih cepat, dan berolahraga. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan dan kita harus belajar menerima hal itu. Seperti halnya kapal di tengah laut. Kapal tetap tenang dan terus berjalan, walau badai sedang menghantam (hal 102).
Cover yang sederhana dan bahasa yang mudah dipahami menjadi salah satu kelebihan buku ini. Tidak hanya itu terdapat beberapa kata motivasi yang menjadi daya tarik bagi pembaca. Buku ini dapat membuat kita menyadari betapa pentingnya menerima dan menghargai diri sendiri. Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan hidup, bisa jadi kegagalan lah yang menuntun kita ke dalam sebuah kesuksesan. Buku ini juga mengajarkan bahwa jadikanlah setiap kegagalan itu pengalaman untuk bekal esok hari.
Peresensi : Nur Aura Fajriya
0
782
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan