Setelah kelulusan anak sekolah biasanya marak para lulusan mencari kerja. Apalagi lulusan SMK. Pada saat mencari kerja tentu banyak syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar. Semakin bonafide perusahaan yang kita lamar, biasanya persyaratannya semakin sulit. Apalagi yang gajinya tinggi.







Berkaitan dengan perusahaan dengan gaji tinggi, di sekolah tempat penulis bekerja yang kebetulan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan diantaranya Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Sepeda Motor, perusahaan-perusahaan dari luar negeri, khususnya Jepang menjadi primadona. Misalnya Honda, Yamaha, Toyota (Auto 2000), atau Daihatsu.





Seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah pengumuman kelulusan, lulusan tahun ini pun sudah ada siswa yang sibuk melamar pekerjaan. Dan salah satu perusahaan Jepang yang menjadi sasaran adalah Hitachi. Salah satu alasan mengapa tertarik untuk bekerja di Hitachi tentu saja adalah gajinya.

Saat melamar di Hitachi lulusan kami harus melengkapi dokumen dan mengisi formulir secara on line. Pada formulir tersebut, salah satu isiannya adalah nilai mata pelajaran. 






Berkaitan dengan nilai, ada tiga nilai yang diminta pada isian tersebut yakni nilai rata-rata semua mata pelajaran selama enam semester dan nilai rata-rata dua mata pelajaran selama enam semester. Tahukah pembaca sekalian dua mata pelajaran istimewa tersebut? Ternyata adalah matematika dan agama.

Begitulah. Meskipun tidak ada ujian nasonal, ternyata nilai itu penting untuk hal-hal selanjutnya setelah sekolah. Untuk melamar pekerjaan atau mungkin melanjutkan kuliah. Maka dengan tidak adanya ujian nasional seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak sungguh-sungguh dalam belajar. Selain ilmu yang kita dapatkan penting untuk bekal kehidupan, nilainya juga menjadi prasyarat untuk jenjang berikutnya.

Maka sekolah dengan sungguh-sungguh selalu penting untuk anak sekolah, apapun mata pelajarannya. Entah itu pelajaran yang biasanya dianggap santai, seperti pelajaran agama, atau pelajaran yang selama ini ditakuti atau tidak disukai, misalnya matematika.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.


Sumber:
Pengalaman pribadi