- Beranda
- Komunitas
- Versi Teks Dan Cerita Karangan
Heart Pieces


TS
terbitcomyt
Heart Pieces

Karya : Terbitcom Yt
Aku berjalan dari Seoul ke tempatku bekerja. Dan tidak ada salahnya mampir ke minimarket membeli air dingin. Aku sangat haus setelah berjalan kaki.
Tidak lama aku bertemu lagi dengannya dia Song Dain. Aku menyapanya. “Irene ada apa?”
“Tidak aku hanya lelah saja.” jawab aku.
Aku gadis Indonesia hidup berjuang di Korea. Asalku dari Bali. Kedua orangtuaku sudah meninggal, aku tidak punya saudara. Song Dain kenapa ya seperti menunjukkan gelagat aneh? Dari tatapan saja sangat berbeda dari sorot mata sudah terlihat jelas.
Sampai suatu hari aku bertemu dengannya di sungai Han. Aku melihatnya menangis. Segera aku hampiri. “Ada apa? Apa kau ada masalah?”
“Aku… aku… tidak apa-apa.” Segera menghapus airmata lalu pergi.
Di saat termenung seperti ini. Tujuan aku cuma satu pulang beristirahat setelah bekerja di salah satu perusahaan besar. Aku bertemu Dokter Jae dia sangat tampan dan tinggal tidak jauh dari apartemenku.
Kami saling menyapa. “Annyeong?”
“Annyeong, gwanchana?”
“Ne.” jawab aku halus.
Aku mendengkus kesal karena Song Dain datang sepertinya ia juga ada perlu dengan Dokter Jae. Aku masuk ke dalam apartemenku lalu tertidur. Malam aku terbangun membuat mie instan. Sudah lama tidak makan.
Kulihat Dain sudah keluar dari sana bersama Bibi Nam Sun. Aku senang sekali wajah Dain bisa ceria lagi.
Tapi mengapa hatiku hancur?
Sebulan kemudian aku mendengar kabar jika Dain dan Dokter Jae akan menikah. Ini kabar buruk. Aku harus menerima undangan. Lalu apa arti semua tangisan Dain di sungai Han? Untuk memastikan segalanya aku bertanya padanya ketika kami bertemu di dekat halte.
“Kau akan menikah dengan Dokter Jae, selamat ya.”
“Terima-kasih.”
“Waktu di sungai Han kalau tau, apa yang membuatmu menangis?”
“Aku hanya… sedih karena nanti Ibu tidak bisa menyaksikan hari bahagiaku bersama Dokter Jae, kami sebenarnya dari kecil sudah saling mengenal.” tidak kuat mendengar semuanya. Aku berlari dari sana.
Airmataku jatuh. Salju di Seoul turun dan membuatku kedinginan, lupa membawa jaket aku terus berjalan cepat. Hingga di mana aku terjatuh. Darah mengucur di hidungku. Seseorang dengan jaket hitam sweeter muncul memberikan uluran tangan. Ia mengangkat tubuhku. Lalu membawa aku ke suatu tempat.
Di sana aku tertidur di sofa. Api unggun menyala. Setelah lama tertidur aku terbangun perlahan kubuka mata. “Aku di mana? Ini bukan kamarku.”
“Kenalkan aku Min Hyun Ki, kau boleh panggil aku Hyun Ki.”
“Aku kenapa?” tanya Irene.
“Aku membawamu ke mari karena kau pingsan dan hidungmu berdarah.” ujar Hyun Ki.
“Terima-kasih, aku kerja di perusahaan ponsel terbesar kau tau Samsung kan?”
“Tentu itu merek ponselku.” jawabnya datar.
Setelah mengobrol aku merasa nyaman. Dan kami pun bertukaran nomor. Perlahan aku bisa melupakan Dokter Jae yang menjadi mimpiku. Setahun menikah Jae dan Song Dain dikaruniai anak. Mereka bilang aku harus menyusul. Tapi aku tidak ada calon.
“Ayolah cari pasangan!”
“Siapa aku? Nanti saja.” jawab aku.
Sementara Dain mendorong stroller bayi sedang berada di supermarket membeli keperluan Niana. Anaknya sangat cantik, ia selalu tertawa dan kadang bisa menangis. Gadis kecil itu menggunakan bando pink, dan dan baju pink, rok pink. Andai saja aku dari agency akan kujadikan dia bintang iklan sayang Dain pasti marah jika tahu soal hal ini.
Hyun Ki juga sibuk kuliah. Jadi sekarang yang aku lakukan cuma merenung di tempatku bekerja saat ini. Sampai ada pelanggan datang. “Mau jalan?”
“Astaga, Hyun Ki bikin kaget saja.” Aku memukulnya dengan keras.
Kami terus saja bercanda. Lalu makam siang datang kami makan dengan lunch-box yang di bawah Hyun Ki, aku hari ini belum menyiapkan bekal. Karena terlambat bangun jadi tidak sempat masak.
“Ottokhe?”
“Massita.”
Makanan habis aku kunyah. Aku dan Hyun Ki memutuskan berpisah. Ada kenangan sesak terjadi ketika aku membaca koran terbitan. “Bahwa Hyun Ki sudah tidak ada…”
“Lalu siapa? Dia… yang menemani aku selama ini.” Ku putar ulang semua kenangan.
Aku menggigil sekali.
0
108
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan