tr1u5Avatar border
TS
tr1u5
Anis Baswedan Salah Baca Data?
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, kembali menjadi sorotan setelah ia dituding salah menginterpretasikan data saat membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Analis komunikasi politik yang mendampingi Anies, Hendri Satrio (Hensat), meminta Kementerian PUPR untuk mengklarifikasi data tersebut ke salah satu media online saja, karena menurutnya, Anies hanya membacakan data dari media tersebut saat membandingkan pembangunan jalan era SBY dan Jokowi.

Namun, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, menyatakan bahwa Anies salah menginterpretasi data Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS yang digunakan Anies menampilkan data berdasarkan status jalan dari jalan provinsi menjadi jalan nasional, bukan data pembangunan jalan baru. "Jadi status kewenangan jalan nasionalnya bertambah sekian belas ribu kilometer itu, itu adalah perubahan status dari jalan provinsi menjadi jalan nasional. Bukan pembangunan jalan baru," kata Hedy.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, juga menyebutkan bahwa data jalan yang digunakan Anies untuk membandingkan pembangunan jalan era Jokowi dan SBY benar. Namun, ia menegaskan ada kesalahan tafsir yang dilakukan oleh Anies dari data tersebut. "Kelihatannya iya (salah baca data)," kata Basuki saat ditemui di Kantor KPK.

Kasus ini menjadi perdebatan di media sosial, di mana banyak netizen mengecam Anies karena dianggap tidak cermat dalam membaca data. Sebagai seorang calon pemimpin, Anies seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya, terlebih lagi jika pernyataannya berkaitan dengan data yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam membaca dan menyampaikan data, terutama jika data tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Sebelum menyampaikan pernyataan, sebaiknya kita pastikan terlebih dahulu kebenaran dan keakuratan data yang kita gunakan. Dengan begitu, kita dapat terhindar dari kesalahpahaman dan perdebatan yang tidak perlu.
0
140
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan