Karya : Terbitcom Yt
Pho Hye Jin menatap lembar kertas yang menunjukkan jika Sungyeol berpatner dengannya. Padahal ia benci pemuda itu. Sampai mereka dipasangkan berduet bersama.

“Ah Aigoo, aish… aku benci bernyanyi dengannya dia sangat kaku, manja dan sombong.” (Astaga, menyebalkan)
“Apa kau bilang?” Sungyeol paling kesal di ledek. Siapa pun mau perempuan atau seorang laki-laki. Pria itu melempar sepatu, sehingga Hye Jin bersembunyi di kelas.

Pho Hye Jin murid kelas sebelas periang, dan juga cerewet sangat malas di beri tugas bernyanyi. Mencari list di ponsel lagu Bangtan sangat cocok untuknya, ia memilih Mic Drop biarkan saja Sungyeol repot menghafal. Temanya juga bebas.

“Hye Jin.” Busik mendekatinya dia seniornya di sekolah.
“Aku tau kau sedang kesal, tapi sebaiknya jangan terus-terus seperti ini cobalah tersenyum, fighting.”
“Fighting, ne.” (Yak)

Meski dirinya tetap saja lesu. Hingga suatu ketika hujan deras turun Sungyeol memberinya payung mereka terpaksa menyebrang bersama. Dan berhenti di toko roti Eonma, itu punya seorang janda yang pandai membuat kue dan roti. “Kenapa kita ke sini?”
“Berteduh, di sini aman kau paham…” Hye Jin kesal Sungyeol terus menunjukkan muka sinis.

Pulang dari sekolah, Hye Jin harus les musik. Jika tidak Gloria akan mengusirnya dari rumah.
Semua ancaman selalu ia terima. Bahkan sejak di bangku tk. “Perbaiki pita suaramu, awas jika kau makan sembarangan!” Gloria menyebalkan selalu saja membuatnya berada di kondisi sulit.

Mengingat Gloria membuatnya tidak mood pergi latihan, sampai sketboard Busik lewat. Gadis itu tercengang. “Mau pergi denganku Noona!”
“Oh anio, aku harus les.” Senyuman dari Busik beda dengan Sungyeol, aku tetap membencinya. (Tidak)

Lagu apa yang paling gadis itu sukai, banyak tapi Bangtan selalu menarik hatinya apalagi Jimin. Semua tentangnya paket lengkap. Dan hari latihannya di undur karena tenaga pengajar sakit.

Pergi ke toko musik ternyata Sungyeol berada di sana bersama namja. “Apa dia Gay?” pikirnya curiga terus mengikuti, sampai gadis itu terjatuh omo… ini sangat memalukan.
“L, kau bisa mengajakku pergi ke tempat bermain game, aku bosan!” Apa L? Gadis itu berjalan, sampai di tempat permainan. Siapa dia? Mengapa sangat dekat, bahkan bergandengan tangan.
Hye Jin mulai berfantasi.

Tiga minggu Hye Jin dilanda bimbang ingin bertanya pada Sungyeol. Namun bibirnya terasa kaku bertegur sapa saja enggan. Sampai Sungyeol memanggilnya. “Yak gadis jelek ke marilah? Bukankah kita se-tim kau sudah ada lagu? Kalau tidak kita bernyanyi Dont For Get Me Taeyeon dan juga Crush.” ucap Sungyeol.
Terlalu romantis Hye Jin merasa ngilu untuk menyanyikan lagu berirama ballad. “Aku mau mic-drop!”
“Kita tetap duet laguku, atau kau cari pasangan lain.” Tapi He Ra sudah punya pasangan tidak mungkin menganggu. Akhirnya mengangguk, entah apa alasan Sungyeol memilih Crush.

Setiap ada waktu luang mereka berdua latihan. Tatapan dingin Sungyeol terus terlihat. Hye Jin benci mencoba menjahili teman kelompok menaruh tikus mainan di bajunya. Sehingga pemuda itu melompat.
Bukan hanya itu saja Hye Jin juga menyiram dengan parfum. Sungyeol semakin bau, bukan harum.

“Aigoo, kau menganggu, harusnya kita fokus bukan seperti ini.” (Astaga) Kepala Sungyeol terasa mau pecah, mengacak lalu keluar.

Setelah itu Sungyeol tidak terlihat lagi.
Hye jin meminta maaf pada Sungyeol namun dia menolak dan berdalih tidak akan mau latihan lagi. “Aku mogok latihan dengannmu!”
“Jahat!”

Waktu yang ditentukan telah tiba Mrs. Yeong Mi memanggil satu persatu murid untuk tampil. Sungyeol tidak bersama Hye Jin, gadis itu menghilang. Langkah kaki terdengar ternyata dia datang terlambat. “Hye Jin kenapa kau terlambat!”
“Maafkan aku Bu, aku tadi kesiangan.”
“Sudahlah persiapkan diri kau tampil yang kelima.” Astaga waktunya sangat mepet, Sungyeol menyuruh bernyanyi lagu Taeyeon tetao saja merasa canggung.

Sampai panggilan namanya disebut gadis itu malah terdiam menatap bola mata Sungyeol. Mereka tampil dengan apik Sungyeol bermain piano?