- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Salman Rushdie Terima Penghargaan: Saya Berutang Hidup pada Penyerang


TS
amekachi
Salman Rushdie Terima Penghargaan: Saya Berutang Hidup pada Penyerang
Salman Rushdie Terima Penghargaan: Saya Berutang Hidup pada Penyerang
Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 22 Mei 2023 14:44 WIB

Salman Rushdie tersenyum saat menerima penghargaan dari PEN America pada 18 Mei 2023. Foto: Getty Images for PEN America/Bryan Bedder
Jakarta -
Sembilan bulan setelah peristiwa penyerangan, penusukan, dan percobaan pembunuhan terhadap Salman Rushdie, kini ia muncul lagi. Salman Rushdie menerima penghargaan dari PEN America di American Museum of Natural History di New York, AS.
Salman Rushdie menerima penghargaan bernama Centenary Courage Award. Saat muncul ke atas panggung dengan mata sebelah kanan yang buta, ia disambut tepuk tangan meriah.
"Senang bisa kembali, bukan tidak kembali, yang juga merupakan pilihan. Saya cukup senang dadu bergulir ke arah sini," kata Salman Rushdie seperti dilansir berbagai sumber, Senin (22/5/2023).
Dalam pidatonya di panggung penghargaan sastra PEN America, Salman Rushdie mengatakan dia menerima anugerah atas nama 'pahlawan' yang menyerangnya saat itu.
"Saya adalah target hari itu, tapi mereka adalah pahlawan," buka Salman Rushdie saat memulai pidatonya.
"Keberanian hari itu adalah milik mereka (para penyerang). Saya tidak tahu nama mereka, saya tidak pernah melihat wajah mereka, tapi sekelompok besar orang itu, saya berutang hidup kepada mereka," sambungnya.
Salman Rushdie pertama kali mendapatkan serangan sekitar 30 tahun yang lalu setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran mengeluarkan 'fatwa' atau perintah untuk membunuhnya. Saat itu, sang novelis baru saja menerbitkan buku berjudul The Satanic Verses.
Buku yang diterbitkan pada 1988 dilarang di banyak negara khususnya negara dengan mayoritas beragama Islam. Novel The Satanic Verses diduga menghina Nabi Muhammad dan diklaim ada banyak unsur yang menyesatkan bagi Muslim.
Serangan terbaru yang menimpa Salman Rushdie pada 12 Agustus 2022 ketika dia baru saja naik ke panggung di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York. Seorang pria yang diketahui bernama Hadi Matar menyerbu, menikamnya beberapa kali di area wajah, leher, perut, dan dadanya.
Serangan itu membuat satu mata Salman Rushdie buta dan mempengaruhi penggunaan salah satu tangannya. Hadi Matar didakwa dengan percobaan pembunuhan dan penyerangan namun ia mengaku tak bersalah dan kasusnya ditunda sampai sekarang.
Setelah peristiwa tersebut, Salman Rushdie yang baru saja menerima penghargaan mengatakan PEN America sebagai organisasi kebebasan berekspresi, juga mengutuk maraknya terorisme,.
"Terorisme tidak boleh meneror kita. Seperti yang biasa dikatakan oleh para Marxis tua 'La Lutte lanjutkan 'La lutta continua' atau perjuangan terus berlanjut," tukasnya.
https://www.google.com/url?sa=t&sour...p05uwVd1z2awwP
Nggak tau bukunya kayak apa sih dan nggak penting juga karyanya buat saya!
Namun mentalitas dirinya sebagai penulis, ane acungin jempol dah...yang serang dia malah balik dilecehkan pake sarkas
Suhu nih
Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 22 Mei 2023 14:44 WIB

Salman Rushdie tersenyum saat menerima penghargaan dari PEN America pada 18 Mei 2023. Foto: Getty Images for PEN America/Bryan Bedder
Jakarta -
Sembilan bulan setelah peristiwa penyerangan, penusukan, dan percobaan pembunuhan terhadap Salman Rushdie, kini ia muncul lagi. Salman Rushdie menerima penghargaan dari PEN America di American Museum of Natural History di New York, AS.
Salman Rushdie menerima penghargaan bernama Centenary Courage Award. Saat muncul ke atas panggung dengan mata sebelah kanan yang buta, ia disambut tepuk tangan meriah.
"Senang bisa kembali, bukan tidak kembali, yang juga merupakan pilihan. Saya cukup senang dadu bergulir ke arah sini," kata Salman Rushdie seperti dilansir berbagai sumber, Senin (22/5/2023).
Dalam pidatonya di panggung penghargaan sastra PEN America, Salman Rushdie mengatakan dia menerima anugerah atas nama 'pahlawan' yang menyerangnya saat itu.
"Saya adalah target hari itu, tapi mereka adalah pahlawan," buka Salman Rushdie saat memulai pidatonya.
"Keberanian hari itu adalah milik mereka (para penyerang). Saya tidak tahu nama mereka, saya tidak pernah melihat wajah mereka, tapi sekelompok besar orang itu, saya berutang hidup kepada mereka," sambungnya.
Salman Rushdie pertama kali mendapatkan serangan sekitar 30 tahun yang lalu setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini dari Iran mengeluarkan 'fatwa' atau perintah untuk membunuhnya. Saat itu, sang novelis baru saja menerbitkan buku berjudul The Satanic Verses.
Buku yang diterbitkan pada 1988 dilarang di banyak negara khususnya negara dengan mayoritas beragama Islam. Novel The Satanic Verses diduga menghina Nabi Muhammad dan diklaim ada banyak unsur yang menyesatkan bagi Muslim.
Serangan terbaru yang menimpa Salman Rushdie pada 12 Agustus 2022 ketika dia baru saja naik ke panggung di Chautauqua Institution di Chautauqua, New York. Seorang pria yang diketahui bernama Hadi Matar menyerbu, menikamnya beberapa kali di area wajah, leher, perut, dan dadanya.
Serangan itu membuat satu mata Salman Rushdie buta dan mempengaruhi penggunaan salah satu tangannya. Hadi Matar didakwa dengan percobaan pembunuhan dan penyerangan namun ia mengaku tak bersalah dan kasusnya ditunda sampai sekarang.
Setelah peristiwa tersebut, Salman Rushdie yang baru saja menerima penghargaan mengatakan PEN America sebagai organisasi kebebasan berekspresi, juga mengutuk maraknya terorisme,.
"Terorisme tidak boleh meneror kita. Seperti yang biasa dikatakan oleh para Marxis tua 'La Lutte lanjutkan 'La lutta continua' atau perjuangan terus berlanjut," tukasnya.
https://www.google.com/url?sa=t&sour...p05uwVd1z2awwP
Nggak tau bukunya kayak apa sih dan nggak penting juga karyanya buat saya!
Namun mentalitas dirinya sebagai penulis, ane acungin jempol dah...yang serang dia malah balik dilecehkan pake sarkas
Suhu nih






User telah dihapus dan 19 lainnya memberi reputasi
20
2.6K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan