terbitcomytAvatar border
TS
terbitcomyt
Cerpen Dari Jendela Smp-Surat hitam tiada Arti
Cerpen Dari Jendela Smp-Surat hitam tiada Arti
Semua pandangan tertuju pada spidol yang berdecit-decit. Namun, tampaknya Joko sangat gelisah. Surat hitam baru saja jatuh di atas mejanya. Ia pun dengan curiga melirik ke kanan, kiri, dan belakang.
“Tidak ada wajah-wajah yang patut dicurigai.” Gumamnya lirih. Kemudian pandangannya kembali pada spidol dengan raut wajahnya yang masih penasaran terhadap surat hitam. Entah dari mana asal, untuk siapa, dan siapa pengirimnya. Tidak begitu jelas.

“Surat? Surat siapa?” tanyanya dalam hati.
Ia tidak berani menyentuh surat itu. Ia hanya menatap dengan penuh kecurigaan. Jantungnya berdebar-debar, keringatnya mulai mengalir, gelisah.

Ketika bel berbunyi, secepat kilat ia mengemas buku-bukunya ke dalam tas dan membiarkan surat itu berada di meja.

Sesampai di rumah, pikirannya masih terus dihantui surat hitam. Sepertinya ia sangat menyesal.
“Bodoh! Seharusnya ku ambil saja surat tadi. Hem, dasar bodoh!” pekiknya.
Ibunya yang hanya sepintas lewat tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.
“Bodoh? Eh, Butet, siapa yang bodoh?”
“Anu, Bu…” ia terlihat gagap ketika mata ibunya membesar 2 kali lipat dari matanya. Ia diam dan tertunduk.
“Brakkk,” ia menendang pintu sekuat tenaga lalu pergi begitu saja dan kembali ke sekolah. Ditatapnya surat hitam yang masih tergeletak di atas mejanya.
“Surat siapa sih?” perlahan-lahan dibukanya surat hitam itu. Tangannya bergetar hebat.
“Hati? Cuma Hati? Alamak! Kalau tahu gitu, mending tak usah ku buka deh!” ujarnya sambil meremas surat itu. Ia pun kembali ke rumahnya dengan perasaan kecewa. Ternyata isi surat itu hanya terdiri dari 4 huruf, yaitu; H, A, T, dan I. HATI!

Keesokannya, ia mendapat surat hitam yang sama. Dengan santai ia pun membukanya. Isinya masih sama, HATI. Keesokannya lagi, masih sama dan kembali diremas. Sampai akhirnya ia bosan dan melemparkan surat itu ke luar jendela. Upss! Tepatnya mengenai Rahel, bekas pacarnya dua tahun yang lalu. Tapi aneh, dari kejauhan Joko terlihat geli ketika melihat surat hitam yang sudah diremas itu. Sedangkan dirinya masih bingung dengan arti surat hitam itu. Akhirnya ia menceritakan surat hitam itu kepada Wulan.

“Oh, gitu! Emangnya sudah berapa kali kau menyakiti perasaan cewek?” tanya wulan.
Ia terbelalak dan merasa bahwa respon sahabatnya itu tidak nyambung dengan apa yang ia ceritakan.
“Ah, kau memang tak nyambung! Apa hubungannya coba surat hitam sama cewek?”
“Kau dengar dulu aku! Jadi tuh, aku pernah dengar, kalau hitam itu identik dengan cewek. Nah, kalau tulisan hati sih, mungkin si cewek itu pernah sakit hati kau buat. Hati-hati! Tulah kau, makanya jadi cowok itu jangan plaboy!” jelas wulan sok tahu.
“Alah, kau ini bisa saja. Aku ini kan Joset, jomblo setia. Aku mana pernah punya pacar.” Ujarnya sambil menjulurkan lidah. Ia seakan-seakan tidak mengakui adanya rahel di dua tahun lalu.
“Ah, terserah kau lah!” pekik wulan.
Ia hanya tertunduk bingung dengan arti surat hitam itu. Namun ia menduga bahwa surat itu ada kaitannya dengan rahel.
“Ha-ha-ha!” wulan tertawa geli melihat raut wajahnya.
“Kenapa kau?” tanyanya bingung.
“Sudahlah, itu hanya surat hitam tanpa arti. Ha-ha-ha, surat itu dari aku. Piss! Makanya jadi cowok jangan playboy!”
Mulutnya menganga lebar tak percaya.
“Ah, dasar kau!”

SELESAI
Diubah oleh terbitcomyt 23-05-2023 20:11
0
76
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan