Tepatnya ketika menjelang tulisan yang kelabu nan diplomatik sebuah naluri untuk mengetahui hal hal yang berbau ghaib, sumbernya yang direferensikan dari saya sendiri selaku penulis dan penanggung jawaban atas tulisan ini bisa dibilang sangat siap jika ada hal hal yang menyinggung sara atau hoax.

Kepribadian saya sendiri bisa dibilang pendiam dan penurut terutama kejujuran yang bisa dikatakan atau diancungi jempol lah, Mengingat situasi orang tua gua sebagai paranormal atau mengobati pasien pasien nya. Dalam keluarga saya ini dikatakan lagi saya ini anak pertama yang memiliki empat orang adik, ketiganya laki laki dan last bungsu yang sakit ini perempuan.

Feeling di saat muda dari kuliah saya notabenenya orang yang kuper alias kurang pergaulanlah bisa dikatakan begitu, karena pendiam dan royal ketika situasi ekonomi memuncak. Ranah yang dikit dibilang absurd, sudah pandai merokok dan meminum alkohol yang biasanya dikalangan anak muda.

Tak terasa sudah seribu kata dan kurang lebih kita lanjut jangan lupa cendol guys, hehehe. Teradaptasi sudah kematian ibuku tepatnya di bulan November terapan yang bisa mempengaruhi mental dan batin tepatnya. Usianya yang bisa dikatakan gelisah dan sekitarnya sepintas alam lain. Menelaah sudah yang namanya perempuan bisa dikatakan cukup lumrah, saya sendiri mempunyai gebetan selisih dua tahun lebih muda dan agresif sekali dalam berjuang menjalani sama saya.


Kerasnya dia dalam simulasi menghampiri saya tepatnya ketika dia maksa saya untuk bangun tidur lebih awal untuk sekedar check up, firasat demikian mulai timbul ketika saya sendiri mengalami depresi. Biasanya kalo cowok yang menganugerahi kegilaan yang bisa dikatakan ahtara setengah gila. Kemunculan dia yang senantiasa ketika berboncengan berdua sembari hujan derasnya, ketika kami berdua ditaman salah satunya di belakang perpustakaan hujan gerimis menghiasi sembari teriknya matahari.

Makanya ketika saya sakit, saya antara bertemu dengan arwah atau jin yang bisa kitakan jin islam yang menyerupai manusia biasa. Senantiasa bergamis putih yang bisa dikatakan lagi ahli wali, ini yang dibilang pusat rehabilitas ketika saya tanpa sadar mandi secara yang bisa dikatakan berulang ulang. Dengan metode observasi alhamdulilah puluhan jin yang bergamis putih menghilang. Derasan lompatan cinta itu mengalami sangat dramatis, karena dia memilih cowok yang berprofesi anak anggota dpr. Capeknya tiap menit saya mengedit satu demi satu kata saya berkompetisi untuk sekedar menjadi konten kreator.

Mungkin dari segi waktu dan capeknya badan saya dalam berjuang mengatakan ini lumrah kali ya, hempasan kasur yang senantiasa mengingatkan dia sekali lagi. Umpatan cacian ketika saya dianugerahi yang bisa berpatokan dengan analogi gelisah, ketika saya nerima ini hanya sekitaran sementara.