Sumber Ilustrasi Gambar



Hidup sebagaimana perahu layar yang terkembang, engkau akan mengarungi samudera dan akan sampai pada titik pemberhentian sesuai yang engkau inginkan, layaknya samudera yang berombak ganas begitu pula dengan kehidupan dan jalan yang engkau pilih tak selamanya akan mulus sesuai yang engkau inginkan.

Begitulah alur kehidupan Inem, dia adalah seorang gadis cantik yang pandai menyanyi semenjak kecil dan walau dirinya miskin namun berkat keahliannya itu akhirnya bisa buat membantu meringankan beban orang tuanya, namun yang namanya menjajakan suara berkeliling kampung demi kampung demi rupiah bukanlah pekerjaan yang dianggap mulia bagi banyak orang, hingga dirinya pun sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain, dari mulai dicaci, dihina dan dipermalukan hingga digoda dengan ucapan yang menyinggung perasaannya tapi Inem tetap sabar.

Hari demi hari keberuntungan Inem pun muncul, dari diajak bernyanyi dari panggung kecil ke panggung kecil lain sampai tur kecil-kecilan keluar kota, cita cita yang seperti bintang kecil berkelip dilangit akhirnya merekah ketika seorang pencari bakat musik dangdut tanah air kagum dengan caranya bernyanyi.



Menawarkan kontrak menyanyi, memperkenalkan pada produser, dibuatkan lagu, membuat album, diedarkan luas sampai pelosok negeri akhirnya nama Inem pun mulai termasyhur, panggung demi panggung telah dilewati, tak ada hari libur karena saking ramainya job manggung bagi dirinya maka terlahirlah kembali inem baru yang lebih cantik karena mahalnya perawatan dan kaya raya bergelimang harta, anugerah tuhan tak terkira untuk Inem.

Hingga semakin terkenal Inem pun menjadikan nyanyian maupun cara bernyanyi, joged Inem dianggap tidak bermoral, tidak tahu adat dan berbagai tudingan lainnya menbuat hati Inem syok, hanya ada satu pilihan untuknya lanjutkan atau berhenti namun dirinya sadar, kemampuan dirinya takkanlah harus berhenti sebab kritikan orang lain, jika engkau benar maka harus lanjutkan kebenaran itu.

Hidup sebagaimana air, kadang ada sampah menghalangi, bangkai, kecoa, anjing tewas, gundukan tanah bahkan bendungan namun air tetap menerjang, air sumber kehidupan maka hiduplah seperti air!


Sedikit dari saya jika ada salah maupun keliru dalam tulisan mohon koreksinya, tapi intinya terjang terus....jangan kapok!

Orang menghujat, kritik, melaporkan sesuatu kebanyakan karena ada motif tersembunyi didalamnya, belum tentu sebab karena kebenciannya terhadap tingkah laku orang lain (Inem) yang tidak disukainya itu, ada intrik tersembunyi.

Karena pada dasarnya adalah homo homini lupus!



Tangerang, 17 Mei 2023

@amekachi