Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu-ibu menyeret seekor anjing dengan mengendarai motor.

Diketahui video tersebut direkam di sekitar jalan Ciung Wanara, Bali oleh pemilik akun Instagram @nangbryan_adventure, sebelum akhirnya viral dan diunggah oleh warganet dan tersebar di berbagai media sosial.

Berdasarkan penjelasan pemilik akun, dirinya melihat seorang ibu-ibu menyeret seekor anjing yang terikat tali dengan menggunakan motor. Adapun keadaan anjing itu pun mengalami luka dan berdarah pada bagian kaki karena diseret menggunakan motor sebelum akhirnya ditegur dan anjing tersebut dinaikkan motor.

Hebohnya video tersebut tentu saja mendapatkan tanggapan dari warganet. Bahkan aktivis Bali Niluh Djelantik pun angkat bicara atas terjadinya aksi tidak manusiawi tersebut dan berharap agar pelaku dapat diberikan sanksi atas perbuatan keji yang dilakukannya kepada hewan.

Membahas tentang aksi keji yang dilakukan oleh seorang ibu-ibu penyeret anjing yang videonya viral di media sosial, warganet mempertanyakan tentang rasa kemanusiaan.

Tidak sedikit netizen yang bertanya tentang apa itu rasa kemanusiaan, dan apakah rasa kemanusiaan hanya berlaku antar manusia dan tidak berlaku bagi makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya?

Mari kita bahas tentang apa itu arti dari rasa kemanusiaan GanSis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), TS menemukan tentang beberapa arti kata kemanusiaan. Adapun arti kemanusiaan yaitu sifat-sifat manusia, secara manusia, dan sebagai manusia. Kata kemanusiaan juga bisa diartikan dengan artian perilaku dan tindakan yang didasari akal dan budi pekerti.

Berdasarkan arti kata kemanusiaan di atas, tentu Agan Sista dapat mengambil kesimpulan bahwa kejadian heboh terkait aksi seorang ibu-ibu menyeret anjing di Bali tersebut sangat tidak manusiawi, karena memang pelaku tidak menunjukkan rasa kemanusiaan dari apa yang telah dilakukan dan diperbuatnya.

Terkait rasa kemanusiaan, meskipun setiap manusia terlahir dengan dibekali akal, pikiran, serta perasaan, tetapi ternyata tidak semua orang memiliki rasa kemanusiaan GanSis.

Sebagaimana kita lihat, tidak sedikit orang yang mengabaikan perasaannya dan cenderung lebih mementingkan keegoisan diri sendiri sehingga akal dan pikirannya pun ikut menjadi buta.

Sudah seharusnya akal, pikiran, serta perasaan berjalan selaras dan beriringan, sehingga rasa kemanusiaan tersebut muncul dan apa yang kita lakukan tidak menyalahi aturan karena bukan hanya memanusiakan manusia saja tetapi juga mengasihi ciptaan Tuhan yang lainnya.

Saat kita merasa menjadi ciptaan Tuhan yang paling sempurna tetapi tidak bisa untuk mengasihi makhluk ciptaan yang lainnya, maka sama saja kita sedang mengingkari kekuasaan Tuhan yang ada dengan rasa kasih dan juga sayang.