- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Terjebak Terror di Pondok Kabin Neraka
TS
juneldi
Terjebak Terror di Pondok Kabin Neraka
Marissa tuh selalu aja takut sama gelap. Pas kecil, dia selalu pake lampu tidur. Sekarang, saat udah dewasa, tetep aja masih takut. Suatu hari, suaminya, Juna, ngajakin mereka berlibur akhir pekan di kabin terpencil di hutan. Awalnya Marissa ragu tapi akhirnya setuju juga.
Hari pertama tenang-tenang aja, tapi waktu malem kedua tiba-tiba terdengar suara aneh. Juna keluar buat menyelidiki, tapi malah gak balik-balik. Marissa tentu saja jadi panik setengah mati dan buru-buru nyusul ke luar buat cariin.
Pas jalan-jalan di hutan, dia denger suara Juna manggil-manggil. Tapi suaranya terdengar beda, suaranya tuh lebih berat dan seram banget. Entah dapat keberanian dari mana, Dia beraniin diri untuk ikutin suara itu, sampe ketemu sebuah pondok kabin kosong yang tak terurus dan menyerankan. Di dalam, dia nemuin Juna sedang terikat dan pingsan.
Marissa yang sedang berdiri termangu membelakangi pintu, terkejut mendengar hempasan pintu yang tiba-tiba. Marissa merasa terjebak!
Tiba-tiba saja ada suara bisikan di samping telinganya, "Lo seharusnya gak kesini." Dia nangis-nangis menjerit dan sekuat tenaga berusaha membuka pintu, tapi tetap gak bisa dibuka. Marissa terus mencoba menggedor-gedor pintu selang beberapa lama.
Saat hampir aja mau nyerah, pintunya kemudian terbuka sendiri dan segerombolan orang menyerbu masuk. Ternyata mereka semua adalah temen-temen Juna yang nge-prank dirinya buat ikut rayain acara ultahnya. Marissa merasa lega, walau masih marah banget. Mereka kemudian membuka ikatan Juna yang tak lama kemudian siuman.
Saat mereka lagi minum-minum sambil ketawa membahas prank barusan, Marissa masih merasa ada sesuatu yang aneh. Dia lalu, perhatiin salah satu temen Juna pake kalung bermatakan kayu ukir yang terlihat bercahaya. Dia berjalan mendekatinya, lalu secepat kilat merampas kalung tersebut dan langsung lempar ke perapian. Pas kalungnya terbakar, temen Juna itu sesaat berubah jadi sosok iblis yang sangat mengerikan, kemudian menghilang. Bersamaan dengan menghilangnya teman-teman Juna yang tadi masih duduk bareng.
Cepat-cepat, Marissa dan Juna lari keluar dari kabin. Ternyata di luar hari udah subuh, matahari mulai muncul. Walau banyak pertanyaan seliweran di kepala, mereka sepakat gak akan bahas kejadian aneh itu. Namun, satu hal yang pasti, Marissa sadar kalau pengalaman itu udah ngerubah dia selamanya. Dia jadi gak takut sama gelap dan tau bahwa dia punya kekuatan besar dalam dirinya untuk menghadapi kejadian semenakutkan apapun itu.
Hari pertama tenang-tenang aja, tapi waktu malem kedua tiba-tiba terdengar suara aneh. Juna keluar buat menyelidiki, tapi malah gak balik-balik. Marissa tentu saja jadi panik setengah mati dan buru-buru nyusul ke luar buat cariin.
Pas jalan-jalan di hutan, dia denger suara Juna manggil-manggil. Tapi suaranya terdengar beda, suaranya tuh lebih berat dan seram banget. Entah dapat keberanian dari mana, Dia beraniin diri untuk ikutin suara itu, sampe ketemu sebuah pondok kabin kosong yang tak terurus dan menyerankan. Di dalam, dia nemuin Juna sedang terikat dan pingsan.
Marissa yang sedang berdiri termangu membelakangi pintu, terkejut mendengar hempasan pintu yang tiba-tiba. Marissa merasa terjebak!
Tiba-tiba saja ada suara bisikan di samping telinganya, "Lo seharusnya gak kesini." Dia nangis-nangis menjerit dan sekuat tenaga berusaha membuka pintu, tapi tetap gak bisa dibuka. Marissa terus mencoba menggedor-gedor pintu selang beberapa lama.
Saat hampir aja mau nyerah, pintunya kemudian terbuka sendiri dan segerombolan orang menyerbu masuk. Ternyata mereka semua adalah temen-temen Juna yang nge-prank dirinya buat ikut rayain acara ultahnya. Marissa merasa lega, walau masih marah banget. Mereka kemudian membuka ikatan Juna yang tak lama kemudian siuman.
Saat mereka lagi minum-minum sambil ketawa membahas prank barusan, Marissa masih merasa ada sesuatu yang aneh. Dia lalu, perhatiin salah satu temen Juna pake kalung bermatakan kayu ukir yang terlihat bercahaya. Dia berjalan mendekatinya, lalu secepat kilat merampas kalung tersebut dan langsung lempar ke perapian. Pas kalungnya terbakar, temen Juna itu sesaat berubah jadi sosok iblis yang sangat mengerikan, kemudian menghilang. Bersamaan dengan menghilangnya teman-teman Juna yang tadi masih duduk bareng.
Cepat-cepat, Marissa dan Juna lari keluar dari kabin. Ternyata di luar hari udah subuh, matahari mulai muncul. Walau banyak pertanyaan seliweran di kepala, mereka sepakat gak akan bahas kejadian aneh itu. Namun, satu hal yang pasti, Marissa sadar kalau pengalaman itu udah ngerubah dia selamanya. Dia jadi gak takut sama gelap dan tau bahwa dia punya kekuatan besar dalam dirinya untuk menghadapi kejadian semenakutkan apapun itu.
Quote:
bukhorigan memberi reputasi
1
214
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan