Dia menggunakan akun instagramkan membagikan foto USG yang menunjukkan dirinya sedang hamil.


Tidak ada masalah dengan kehamilan Denise, yang jadi masalah adalah mempublikasikan sesuatu yang bukan menjadi budaya ketimuran, bukan budaya orang Indonesia. Di Indonesia, hamil di luar nikah adalah sesuatu yang tabu, dan ini menjadi tatanan dalam masyarakat Indonesia. Meskipun dalam Pasal 43 Ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkimpoian, anak tetap diakui oleh hukum di Indonesia dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.


Lagi-lagi, untuk masalah norma, ini memungkinkan akan menjadi pemicu masalah pelik yang cukup besar. Dimana Denise ini adalah seseorang yang memiliki follower jutaan di berbagai platform sosial media. Saat tindakannya ini dicerna oleh pengikut atau penontonnya dengan tidak bijak, maka akan semakin banyak wanita yang berani melakukan tindakan hamil di luar nikah. Sedangkan konsekuensi hamil di luar nikah bukan sesuatu yang sederhana. Mulai dari hukum sosial sampai dengan pandangan sinis dari sisi agama.

Masalah memahami konsekuensi ini menjadi masalah yang perlu proses edukasi bertahap dan panjang. Saat anak remaja yang masih umur belasan tahun melihat apa yang dilakukan Denise dan belum benar-benar paham konsekuensi panjangnya, yang dirugikan bukan pelakunya saja, tapi jabang bayi juga dirugikan. 
Bayangkan saja, saat si anak tumbuh dan mulai bisa berpikir, saat mereka mulai tahu apa itu ayah, dia akan kebingungan mencari tahu siapa sebenarnya ayahnya. Dan itu bisa menjadi sumber masalah bagi sang anak untuk menjalani aktivitas sosialnya.