- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kejagung: Korupsi Waskita Karya Uangnya Dibagi-bagi dan Hedonisme


TS
nada.sela
Kejagung: Korupsi Waskita Karya Uangnya Dibagi-bagi dan Hedonisme
Quote:
SUMBER


Waskita Karya? Hm, sepertinya Ane pernah mendengar namanya. Oh ya, bukankah itu salah satu perusahaan konstruksi yang suka membangun jalan dan tol? Ternyata uang hasil korupsinya dibagi-bagi ya, berarti tidak hanya pihak-pihak tertentu yang merugikan, tapi juga masyarakat yang memakai jalan dan tol tersebut. Tapi, jangan khawatir, Ane yakin kita masih bisa menikmati jalan dan tol yang dibangun oleh Waskita Karya, meskipun sebagian uangnya dibawa kabur oleh para koruptor. Setidaknya kita bisa memanfaatkan jalan dan tol tersebut sambil bernyanyi lagu-lagu keAnengan kita, seperti "Uang dibagi-bagi, tapi jalan tetap jadi".

Hedonisme? Apa itu? Ternyata para koruptor juga suka hidup mewah dan berfoya-foya ya. Bukankah itu sangat ironis? Mereka mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat, namun uang tersebut justru mereka gunakan untuk hidup hedon. Tapi, tunggu dulu, jangan-jangan para koruptor tersebut hanya mengikuti tren terbaru, seperti tren belanja online atau pesan makanan lewat aplikasi. Siapa tahu mereka hanya sedang mencari cara agar terlihat lebih modern dan up-to-date di mata masyarakat. Well, sepertinya kita harus memberikan applause bagi para koruptor yang mau mengikuti tren teknologi, meskipun tetap saja perbuatan mereka tetap salah dan merugikan banyak orang

Ane sangat kecewa, namun tidak terkejut, dengan temuan korupsi di PT Waskita Karya. Kasus korupsi di perusahaan konstruksi seperti Waskita Karya sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia. Namun, Ane sangat terpukul ketika mendengar bahwa uang dari pinjaman perbankan yang seharusnya digunakan untuk membangun proyek fisik nasional justru dipakai untuk kebutuhan hedonisme dan 'bagi-bagi' di pemangku kebijakan tinggi di perusahaan tersebut. Kerugian negara sebesar Rp 2 triliun dari penyimpangan dana pinjaman perbankan sangatlah besar, dan pastinya akan berdampak buruk pada pembangunan infrastruktur dan perekonomian nasional.
Ane berharap, pihak kejaksaan dapat menindak tegas para koruptor di PT Waskita Karya dan memulihkan kerugian negara yang terjadi. Selain itu, perlu adanya reformasi dan perubahan sistem di perusahaan-perusahaan konstruksi agar terhindar dari praktik korupsi yang merugikan banyak pihak. Kita harus memperbaiki sistem dan menghilangkan praktik korupsi agar pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ane merasa sangat kecewa dengan pengelolaan Erick Tohir sebagai Menteri BUMN dalam mengelola PT Waskita Karya. Sebagai perusahaan konstruksi milik negara yang memiliki tanggung jawab besar dalam membangun infrastruktur nasional, PT Waskita Karya seharusnya dikelola dengan baik dan transparan untuk kepentingan negara dan rakyat Indonesia. Namun, kasus korupsi yang terjadi menunjukkan bahwa manajemen PT Waskita Karya tidak efektif dan mengalami kelemahan dalam pengelolaannya.
Sebagai Menteri BUMN, Erick Tohir seharusnya memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi dan memastikan kebijakan manajemen PT Waskita Karya yang efektif dan terhindar dari praktik korupsi. Namun, kasus korupsi yang terjadi menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan belum maksimal. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah bahwa pengawasan dan pengelolaan perusahaan milik negara harus lebih ditingkatkan untuk mencegah praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
Ane berharap, kejadian ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan reformasi dan perbaikan manajemen di perusahaan milik negara, termasuk PT Waskita Karya. Selain itu, pemerintah juga harus menempatkan orang-orang yang kompeten dan berintegritas sebagai pengelola perusahaan-perusahaan milik negara agar dapat mencegah praktik korupsi dan memastikan kinerja perusahaan yang baik untuk kepentingan negara dan masyarakat.
Malah sibuk copras capres jadi ketua PSSI pula berasa kerjaannya dah becus

Kebayang ga IKN dengan vendor2 konstruksi dari BUMN2 kita bakal cuan segimana para oligarkhi
Ingatin aja korupsi kalau ketauan itu lagi kurang pintar aja dan yang ketauan dan yang nggak pasti banyakan yang nggak

Artinya apa?
Semakin banyak pembangunan semakin banyak korupsi

Masyarakat pejabat terjebak tuntutan hedon hasil brainwashing socmed dan mencuri uang rakjat

Credit to Kejaksaan, harusnya bisa seamless kalo KPKnya ga gitu deh, dah mecatin TWKWKWK malah makin ancur

Tetap semangat bekerja buat para intelek milenial untuk membangun bangsa


Diubah oleh nada.sela 04-05-2023 17:05






agh05t dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.4K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan