- Beranda
- Komunitas
- Pandora Community Room
Lebaran Kali ini Sudah Makan Ketupat Belum nih Gansist? Sejarahnya Ternyata Sudah Ada


TS
amekachi
Lebaran Kali ini Sudah Makan Ketupat Belum nih Gansist? Sejarahnya Ternyata Sudah Ada
Lebaran Kali ini Sudah Makan Ketupat Belum nih Gansist? Sejarah Makanan Khas ini Ternyata Sudah Ada dari Sebelum Islam Datang ke Indonesia Lho!

Sumber Gambar
Lebaran kali ini mungkin ada suasana yang kurang buat saya, yaitu karena tidak ikut mudik ke kampung halaman menemui sanak family dan orang tua namun setidaknya kekurangan itu sedikit terobati gegara disini pun masih bisa menjalankan sebagaimana kebiasaan di kampung saat lebaran, salah satunya bisa menikmati hidangan makan ketupat!
Makanan khas ini jarang sekali ditemui selain di hari hari tertentu semisal hari lebaran walau sebenarnya hampir mirip seperti lontong yang bisa kita temui tiap hari namun sensasi rasanya akan terasa berbeda sekali, nggak tau kenapa atau mungkin gegara kemasannya beda?
Tapi lontong sama ketupat kayaknya sama aja dibungkus dengan daun
Ketupat atau kupat saya rasa cuma itu makanan yang enak dimakan untuk saya saat lebaran, pas banget hawanya, dalam sebuah mangkuk yang besar karena bagi saya sebenarnya bukan kupatnya yang berasa namun duduh/kuahnya yang bikin maknyus
Apalagi ditambah hidangan gorengan tempe tambah kerasa lebaran kali ini!

Makanan nikmat yang sangat identik dengan Islam maupun lebaran, benarkah itu Gansist? Tentu saja benar jika kita melihatnya sekarang namun pada kenyataan ketupat itu sudah ada sebelum Islam datang ke Indonesia dan hampir di wilayah seluruh Asia Tenggara mengenal ketupat dengan nama yang berbeda beda makanya menurut Sejarawan Universitas Padjajaran Fadly Rahman ketupat justru identik dengan agraria dan tradisi animisme.
Dua keterikatan di zaman moyang kita dahulu, kebiasaan menggantungkan ketupat di tanduk kerbau maupun ditempat lain sebagai sesajen bentuk rasa sukur terhadap sang pencipta akan karunia baiknya hasil panen di musim atau tahun ini.
Hingga sekitar abad ke 15/16an Islam datang melalui para penyiar agama yang kondang disebut Wali Sanga sekarang, disitulah salah satu pendakwahnya yang bernama Sunan Kalijaga menggunakan metode akulturasi budaya sebagai sarana penyiaran Islam ke pelosok negeri.
Menurut beberapa pengamat justru metode inilah yang paling berhasil karena pendekatannya menarik minat masyarakat kala itu untuk mengetahui Islam lebih dalam dan dari itu salah satunya akulturasi tersebut sunan kalijaga lah yang pertama mencetuskan aksesori ketupat pada hari lebaran hingga berlangsung sampai sekarang.

Sumber Gambar
Sedangkan untuk makna ketupat (khususnya masyarakat Jawa dan Sunda) hampir sama pengertiannya yaitu mengakui kesalahan (kulo lepat, ngaku lepat)
Suasana yang sangat pas sekali sepertinya yah Gansist, apabila sudah berkumpul semua keluarga besar dari eyang kakung, mbah putri, kakek, nenek, tante, paman, pakde, budhe, keponakan, sepupu, ayah, ibu, adik, kakak, anak kita semua keluarga terdekat kita kemudian makan kupat bersama dilanjutkan sambil saking maaf memaafkan, sungkem menjalin tali silaturahim yang sudah lama putus akibat jarak yang memisahkan.
Gimana nih Gansist terutama yang untuk hari hari ini sudah merayakan hari raya Idul Fitri dan lebaran apakah sudah menikmati hidangan istimewa ketupat saat ini, kalau di saya sih pas 1 Syawal juga dah terhidangkan, namun sampai sekarang pun belum bosen menyantapnya.
Cuma ganti pelengkap saja, kemarin pakai tempe goreng yang ditepungin sekarang diubah ketupat+kerupuk udang
Selamat libur panjang buat semuanya
"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan: Pengalaman Pribadi dan Ini

Sumber Gambar
Lebaran kali ini mungkin ada suasana yang kurang buat saya, yaitu karena tidak ikut mudik ke kampung halaman menemui sanak family dan orang tua namun setidaknya kekurangan itu sedikit terobati gegara disini pun masih bisa menjalankan sebagaimana kebiasaan di kampung saat lebaran, salah satunya bisa menikmati hidangan makan ketupat!
Makanan khas ini jarang sekali ditemui selain di hari hari tertentu semisal hari lebaran walau sebenarnya hampir mirip seperti lontong yang bisa kita temui tiap hari namun sensasi rasanya akan terasa berbeda sekali, nggak tau kenapa atau mungkin gegara kemasannya beda?
Tapi lontong sama ketupat kayaknya sama aja dibungkus dengan daun

Ketupat atau kupat saya rasa cuma itu makanan yang enak dimakan untuk saya saat lebaran, pas banget hawanya, dalam sebuah mangkuk yang besar karena bagi saya sebenarnya bukan kupatnya yang berasa namun duduh/kuahnya yang bikin maknyus

Apalagi ditambah hidangan gorengan tempe tambah kerasa lebaran kali ini!

Makanan nikmat yang sangat identik dengan Islam maupun lebaran, benarkah itu Gansist? Tentu saja benar jika kita melihatnya sekarang namun pada kenyataan ketupat itu sudah ada sebelum Islam datang ke Indonesia dan hampir di wilayah seluruh Asia Tenggara mengenal ketupat dengan nama yang berbeda beda makanya menurut Sejarawan Universitas Padjajaran Fadly Rahman ketupat justru identik dengan agraria dan tradisi animisme.
Dua keterikatan di zaman moyang kita dahulu, kebiasaan menggantungkan ketupat di tanduk kerbau maupun ditempat lain sebagai sesajen bentuk rasa sukur terhadap sang pencipta akan karunia baiknya hasil panen di musim atau tahun ini.
Hingga sekitar abad ke 15/16an Islam datang melalui para penyiar agama yang kondang disebut Wali Sanga sekarang, disitulah salah satu pendakwahnya yang bernama Sunan Kalijaga menggunakan metode akulturasi budaya sebagai sarana penyiaran Islam ke pelosok negeri.
Menurut beberapa pengamat justru metode inilah yang paling berhasil karena pendekatannya menarik minat masyarakat kala itu untuk mengetahui Islam lebih dalam dan dari itu salah satunya akulturasi tersebut sunan kalijaga lah yang pertama mencetuskan aksesori ketupat pada hari lebaran hingga berlangsung sampai sekarang.

Sumber Gambar
Sedangkan untuk makna ketupat (khususnya masyarakat Jawa dan Sunda) hampir sama pengertiannya yaitu mengakui kesalahan (kulo lepat, ngaku lepat)
Suasana yang sangat pas sekali sepertinya yah Gansist, apabila sudah berkumpul semua keluarga besar dari eyang kakung, mbah putri, kakek, nenek, tante, paman, pakde, budhe, keponakan, sepupu, ayah, ibu, adik, kakak, anak kita semua keluarga terdekat kita kemudian makan kupat bersama dilanjutkan sambil saking maaf memaafkan, sungkem menjalin tali silaturahim yang sudah lama putus akibat jarak yang memisahkan.
Gimana nih Gansist terutama yang untuk hari hari ini sudah merayakan hari raya Idul Fitri dan lebaran apakah sudah menikmati hidangan istimewa ketupat saat ini, kalau di saya sih pas 1 Syawal juga dah terhidangkan, namun sampai sekarang pun belum bosen menyantapnya.
Cuma ganti pelengkap saja, kemarin pakai tempe goreng yang ditepungin sekarang diubah ketupat+kerupuk udang

Selamat libur panjang buat semuanya

"narasi dan opini sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan: Pengalaman Pribadi dan Ini






jokoariyanto dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.3K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan