- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menkes ke IDI-PDSI soal RUU Kesehatan: Saling Bersatu, Jangan Berantem


TS
dragonroar
Menkes ke IDI-PDSI soal RUU Kesehatan: Saling Bersatu, Jangan Berantem
Menkes ke IDI-PDSI soal RUU Kesehatan: Saling Bersatu, Jangan Berantem
17 April 2023 16:11

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hubungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) kian memanas seiring pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law oleh DPR dan pemerintah. Keduanya punya sikap berbeda soal RUU Kesehatan, khususnya soal penyederhanaan STR.
Menkes Budi Gunadi Sadikin berharap IDI dan PDSI tak terus-menerus berebut kepentingan. Ia mengajak keduanya mengutamakan rasionalitas demi meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
"Pesennya, vaksinasi bisa jalan karena Indonesia maju bersama. Saya bisa gerakan, rajut modal sosial bangsa, bareng-bareng. Jangan bodong merangi saudara. Saya bilang ke IDI dan PDSI, yakinkan saling bersatu, nggak boleh berantem," kata Budi saat menerima masukan organisasi profesi di Kemenkes, Senin (17/4).
IDI menolak pembahasan RUU Kesehatan, sedangkan PDSI mendukung penuh. IDI menolak penyederhanaan STR karena dikhawatirkan menurunkan kualitas dokter. Sementara, PDSI mendukung penyederhanaan STR dan izin rekomendasi penebitan STR oleh organisasi profesi di luar IDI demi mencegah monopoli.
Dalam RUU Kesehatan, Kemenkes mendorong penyederhanaan STR dan penerbitan surat rekomendasi STR. Sebelumnya, hanya dapat dikeluarkan IDI, saat ini bisa juga diakomodasi organisasi profesi lain.
Kemenkes pun mendorong agar pemerintah bisa memegang wewenang penuh dalam mengelola kebijakan kesehatan termasuk STR. Sebab menurut Budi, pemerintah punya tata kelola dan legitimasi yang lebih baik dibandingkan organisasi kesehatan.
"Pemerintah harus memerintah. Kenapa? Masalahnya legitimasi. Kekuasaan kepala desa sama presiden, kenapa besar presiden? Presiden itu yang milih 200 juta. Kenapa mesti lebih berkuasa dari organisasi profesi, ya karena yang milih lebih banyak. Organisasi profesi legitimasi nggak ada. Apalagi tata kelola," ungkap Budi.
"Pemerintah anggaran disetujui DPR, diaudit BPK. Organisasi profesi kan nggak banyak yang tata kelola, tidak rigid. Oleh karena itu pemerintah harus mengelola. Tata kelola lebih baik dan diatur hukum. Bukannya kita mau kuasa. Aku juga nggak niat perpanjang (jabatan). Tapi pemerintah punya legitimasi dan tata kelola paling baik," imbuhnya.
Meski begitu, apa pun aturan yang nantinya diputuskan dalam RUU Kesehatan, ia meminta PDSI dan IDI tak saling menjatuhkan.
"The end of the day, nggak ada yang menang kalah, tapi mana yanh paling bermanfaat, mana yang rasional. Kan kesehatan pinter-kesehatan. Yakinkan yang emosional. Saya tetep jalankan tugas tingkatkan layanan kesehatan," ungkapnya.
"Yang akan tanda tangan (RUU) pemerintah dan DPR. Saat itu terjadi jangan dibawa, oh kita menang, kita kalah. Kalau sudah diketok, sambut dengan hati baik. Yuk duduk bareng, manfaatkan buat yang lebih manfaat buat masyarakat. Daripada debat-debat, somasi. IDI, PDSI, jadi jangan berantem terus-terusan," tandas dia.
https://kumparan.com/kumparannews/me...EJ0XKZNr0/full
Ikatan Driver Indonesia & Persatuan Driver Seluruh Indonesia jgn saling balap2an
Tinggal ditimbang aja nanti dari prakteknya, yg 1 pake adaptasi, yg 1 pake penyederhanaan
17 April 2023 16:11

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hubungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) kian memanas seiring pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law oleh DPR dan pemerintah. Keduanya punya sikap berbeda soal RUU Kesehatan, khususnya soal penyederhanaan STR.
Menkes Budi Gunadi Sadikin berharap IDI dan PDSI tak terus-menerus berebut kepentingan. Ia mengajak keduanya mengutamakan rasionalitas demi meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
"Pesennya, vaksinasi bisa jalan karena Indonesia maju bersama. Saya bisa gerakan, rajut modal sosial bangsa, bareng-bareng. Jangan bodong merangi saudara. Saya bilang ke IDI dan PDSI, yakinkan saling bersatu, nggak boleh berantem," kata Budi saat menerima masukan organisasi profesi di Kemenkes, Senin (17/4).
IDI menolak pembahasan RUU Kesehatan, sedangkan PDSI mendukung penuh. IDI menolak penyederhanaan STR karena dikhawatirkan menurunkan kualitas dokter. Sementara, PDSI mendukung penyederhanaan STR dan izin rekomendasi penebitan STR oleh organisasi profesi di luar IDI demi mencegah monopoli.
Dalam RUU Kesehatan, Kemenkes mendorong penyederhanaan STR dan penerbitan surat rekomendasi STR. Sebelumnya, hanya dapat dikeluarkan IDI, saat ini bisa juga diakomodasi organisasi profesi lain.
Kemenkes pun mendorong agar pemerintah bisa memegang wewenang penuh dalam mengelola kebijakan kesehatan termasuk STR. Sebab menurut Budi, pemerintah punya tata kelola dan legitimasi yang lebih baik dibandingkan organisasi kesehatan.
"Pemerintah harus memerintah. Kenapa? Masalahnya legitimasi. Kekuasaan kepala desa sama presiden, kenapa besar presiden? Presiden itu yang milih 200 juta. Kenapa mesti lebih berkuasa dari organisasi profesi, ya karena yang milih lebih banyak. Organisasi profesi legitimasi nggak ada. Apalagi tata kelola," ungkap Budi.
"Pemerintah anggaran disetujui DPR, diaudit BPK. Organisasi profesi kan nggak banyak yang tata kelola, tidak rigid. Oleh karena itu pemerintah harus mengelola. Tata kelola lebih baik dan diatur hukum. Bukannya kita mau kuasa. Aku juga nggak niat perpanjang (jabatan). Tapi pemerintah punya legitimasi dan tata kelola paling baik," imbuhnya.
Meski begitu, apa pun aturan yang nantinya diputuskan dalam RUU Kesehatan, ia meminta PDSI dan IDI tak saling menjatuhkan.
"The end of the day, nggak ada yang menang kalah, tapi mana yanh paling bermanfaat, mana yang rasional. Kan kesehatan pinter-kesehatan. Yakinkan yang emosional. Saya tetep jalankan tugas tingkatkan layanan kesehatan," ungkapnya.
"Yang akan tanda tangan (RUU) pemerintah dan DPR. Saat itu terjadi jangan dibawa, oh kita menang, kita kalah. Kalau sudah diketok, sambut dengan hati baik. Yuk duduk bareng, manfaatkan buat yang lebih manfaat buat masyarakat. Daripada debat-debat, somasi. IDI, PDSI, jadi jangan berantem terus-terusan," tandas dia.
https://kumparan.com/kumparannews/me...EJ0XKZNr0/full
Ikatan Driver Indonesia & Persatuan Driver Seluruh Indonesia jgn saling balap2an
Tinggal ditimbang aja nanti dari prakteknya, yg 1 pake adaptasi, yg 1 pake penyederhanaan
Diubah oleh dragonroar 17-04-2023 17:04


cuacarino123740 memberi reputasi
1
1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan