Sumber Gambar

Gift merupakan hal yang wajar diberikan kepada kreator di Internet seperti di TikTok salah satunya. Seseorang memberikan gift bukan cuma-cuma tapi karena merasa sang kreator layak untuk diberi apresiasi. Jadi pantas atau tidaknya seorang kreator mendapatkan gift tergantung dari kualitas konten yang ia tampilkan.

Namun belakangan ini, tren gift memang sedikit berubah. Di mana gift bukan hanya diterima bagi yang layak, tapi juga bagi mereka yang meminta-minta. Mungkin kita tahu fenomena pengemis TikTok yang sempat viral. Di mana mereka rela melakukan apapun asalkan diberikan gift sesuai nominal. Begitulah zaman sekarang ini.

Sempat meredup karena sang “pelopor” dilarang untuk melakukan konten serupa, kabarnya tren ini kembali. Seorang pemuda menampar wajahnya berkali-kali dengan sandal jepit demi gift. Videonya diupload di salah satu akun Instagram dan juga diberitakan oleh viva. Akibat aksinya itu, pipi bagian kirinya sampai menghitam akibat terus ditampar sandal.


Sumber Gambar

Pelaku live itu adalah akun bernama @top44_ yang kini jika kita cari di TikTok, sudah menghilang semenjak viral dan banyak dilaporkan. Kabarnya, ia menampar pipinya sebanyak jumlah gift mawar yang ia dapatkan. Itu baru mawar, bagaimana dengan gift lainnya? Sayangnya memang videonya hanya berdurasi sebentar sehingga kita tak bisa tahu secara menyeluruh apa yang pemuda ini lakukan.

Hal seperti ini tentu membahayakan bagi diri sendiri. Walau kalau dipikir lagi, tak ada masalah jika yang disakiti adalah diri sendiri. Setidaknya dia tidak memanfaatkan orang lain terutama orang tua seperti Sultan Akhyar. Lagi pula, buat apa memiliki banyak uang dari gift tapi wajah sampai hitam begitu. Sepertinya kurang worth it ya.

Atau jangan-jangan pipi menghitam itu hanya make up untuk gimik? Entahlah.
Kalau bicara soal pengemis TikTok. Sebetulnya setelah Sultan Akhyar menghilang, sempat ada satu orang yang melakukan aksi serupa. Yaitu seorang bapak-bapak yang melumuri dirinya dengan telur mentah demi mendapatkan gift. Yang satu ini bahkan sampai modal membeli banyak telur untuk live TikTok. Entah apakah balik modal atau tidak.


Sumber Gambar

Jika melihat polanya, pengemis TikTok mungkin akan sulit hilang. Dalam beberapa waktu ke depan kita akan menemukan pengemis baru yang colong-colong melakukan live. Selalu ada yang baru meski konsepnya berbeda. Dan hanya akan hilang setelah viral dan di-banned. Bagusnya, TikTok kini sudah lebih peka dan tegas dalam menindak para pelaku ngemis online seperti ini.

Live pasti menghabiskan banyak kuota. Lebih baik gunakan saja untuk mencari dan melamar pekerjaan secara online.



Menurut kalian, apakah tren ini akan hilang atau akan muncul terus?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi