Gan n Sist, pernah nggak kalian melihat pemirsa Instastory kalian? Biasanya kalau akun kalian settingannya nggak private, suka ada akun "asing" yang nonton. Akun asing itu biasanya berupa akun porno. Jijik sekaligus takut kan, ngelihatnya. Seringkali sampai kita capek blokirin satu-satu, tetep aja muncul lagi dan lagi.

Sekarang baru tau, gan, sist, ternyata itu akun bot dan sindikat penipuan!




(Sumber gambar: tanyakanrl)

Jadi gini, kemarin ane baca utas Twitter dari agan Malvin @Malvin_Juan di situ agan Malvin jelasin soal sindikat ini. Ngeri!

?t=-Xm5hz-B7VGhQcdOHlNtvQ&s=19

Siapa mereka?

Akun-akun ini merupakan akun bot Spy (akun bot untuk profiling dan menyadap) calon korban. Jadi, akun-akun bot itu mengintai medsos terutama Instagram kita untuk memetakan kita sebagai calon korban, termasuk melihat Instastory dan bahkan bisa menyimpan gambar-gambar yang kita upload sebagai data bagi mereka.

Dari mana mereka?

Akun-akun tersebut merupakan sindikat judi bola, scamming, yang sedang melakukan profiling via bot. Nggak heran kalau kita lihat, akunnya selalu bermunculan meskipun sudah diblokir satu persatu sampai jempolmu butuh belaian.

Bagaimana cara kerjanya?

Menurut agan Malvin, terdapat beberapa fase kinerja dari akun-akun bot tersebut.

Fase pertama adalah profiling calon target dengan melihat circle pertemanan ybs. Umumnya menurut agan Malvin, akun bot ini melakukan framing ke orang-orang terdekat calon korban. Siapa aja? Bisa keluarga inti, teman, sahabat terdekat, kolega, dll.

Perlahan tapi pasti, mereka merancang narasi dalam satu cerita untuk membuat "skenario" tertentu.

Selanjutnya karena kelemahan calon target sudah diketahui, maka mereka bisa membuat kloningan whatsapp menyerupai WA asli calon target dengan memperhatikan DP dan status WhatsAppnya.

Bisa jadi setelah itu, mereka membuat kloningan WA seolah akun milik orang tua calon target atau pasangan maupun sahabat calon target.

Tujuannya tak lain adalah untuk menyebarkan tautan penyadap yang berfungsi untuk mensabotase isi ponsel calon target, seperti foto-foto media, kontak, dll.

Sistem kerja mereka seperti mata rantai, tiap-tiap fase saling berkaitan dan terangakai dengan rapih.

Jika 1 orang terperangkap masuk ke dalam tautan physing, maka maka membuka celah pelaku dalam merongrong isi ponselnya.

Sehingga jika agan-agan perhatikan, siklusnya adalah targeting, profiling, kemudian mereka akan coba melakukan spekulasi dengan beragam cara. Biasanya, mereka masuk sebagai akun-akun yang tidak jelas entitasnya.

Tiba-tiba mereka akan DM agan-agan seolah-olah mereka WNA yang ingin invest. Atau bisa juga, mereka mengajak berkenalan seolah-olah mereka ini pria/wanita mapan berkedok meminta prtolong kamu mencarikan lahan, atau, destinasi wisata untuk berlibur dll.

Mereka yang ada dalam sindikat ini, terafiliasi dengan beberapa negara. Sebagian sudah masuk di Indonesia dan melakukan kerjanya secara remote.

Lalu, bnyk kah korbannya? BANYAK BANGET! Tapi hal ini sulit untuk bisa terbongkar, jaringannya luas.

Satu orang bisa mengelola ratusan akun dan memiliki sistem untuk telepon agan dengan ratusan nomor yang berbeda.

Dari ribuan kali percobaan yg dilakukan mungkin mereka memiliki peluang puluhan atau bahkan hanya belasan. Tapi sekali mereka dapat mereka bisa kuras korban sampai puluhan bahkan ratusan juta dengan sekali enter saja! Yang jadi korban biasanya orang-orang yang blm melek technology.

Secara garis besar, fase kedua itu mereka garap iso media agan. Mereka bisa memindahkan segala apa yang agan simpan di galeri, termasuk foto dan video telanjang.

Hati-hati buat agan yang suka save photo dan video sextape di ponsel. Itu merupakan ladang bisnis juga. Mereka bisa menyalahgunakan gambar tersebut, lagi-lagi untuk uang....

...dan followers. Yap, akun-akun bot itu suatu waktu akan menjadi akun bokep lalu menjelma lagi jadi akun judi, crypto, akun spy, dan masa-masa ini mereka sebut dengan fase 100.

Mereka nanti finished dengan menjadi akun bias, dengan followers mencapai puluhan ribu meskipun baru menetas di 2022.

Mereka merupakan jaringan kejahatan cyber yang baru mulai masuk ke pasar Indonesia, karena orang-orang indo sudah banyak pengguna medsos.

Kalau mau bebas dari mereka, solusi alternatifnya ya agan-agan bisa memprivate akun medsos agan-agan. Otomatis dengan begitu, akun-akun spy ini tidak akan bisa mengintai. Tapi bisa jadi mereka berpura-pura jadi akun online shop ataupun sejenisnya. Ngeri bukan? Makanya, perlu banget filtering friendlist, followers, dan konten-konten yang kita unggah di medsos. Biar gak kena apes.

Begitulah kira-kira, agan-agan. Semoga bisa menjadi tambahan wawasan buat kita semua dan membuat kita selalu waspada menggunakan medsos.