Menjelang hari raya Idul Fitri harga sembako di pasaran pasti mengalami kenaikan. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat permintaan konsumen yang meningkat namun stok barang menipis. Oleh karena itu, biasanya pemerintah akan terus memantau harga sembako di pasar guna menjaga stabilitas.

Banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar sembako yang didapatkan oleh masyarakat harganya terjangkau di antaranya melakukan kunjungan kerja dan langsung turun ke pasar atau membuat bazar sembako.

Pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga daerah akan mensurvei harga sembako langsung ke lapangan dengan cara bertemu dengan para pedagang untuk mendapatkan informasi secara langsung.



Begitu juga yang dilakukan oleh Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara yang melakukan kunjungan kerjanya ke pasar untuk memantau harga sembako di wilayah kekuasaannya.

Pada Rabu, 12 April 2023 Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus melakukan sidak ke pasar Makdahi. Tidak sendiri, kunjungan kerja yang dilakukan oleh orang nomor satu di daerah tersebut juga ditemani beberapa bawahannya.

Di tengah kunjungan kerjanya tersebut, sang Bupati pun dikagetkan oleh teriakan histeris seorang penjual dari salah satu toko sembako di pasar tersebut.



Sambil mengamuk pedagang itu ternyata menagih hutang kepada Bupati yang belum dibayarkan. Aksi emosi sang pedagang tersebut sempat terekam dan menjadi viral di media sosial.

Menurut banyak sumber yang beredar, pedagang tersebut ternyata merasa sakit hati karena hutang Bupati terpilih tersebut belum juga dilunasi meski sudah dua tahun lamanya.

Pasalnya sang pedagang dulu merupakan salah satu tim sukses Bupati Fifian ketika pilkada yang berpasangan dengan Saleh Marasabessy pada tahun 2021 silam. Kala itu, pedagang tersebut menjadi orang yang menyediakan sembako untuk kebutuhan kampanye Bupati Fifian.



Adapun sembako yang dipesan akan dibayarkan jika pasangan Cabup Fifian dan Cawabup Saleh Marasabessy terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada pilkada di Maluku Utara.

Sayangnya setelah dua tahun menjabat barang sembako yang telah digunakan untuk keperluan kampanye belum juga dilunasi hutangnya. Adapun nominal hutang yang belum terbayarkan nominalnya sekitar 85 juta rupiah.

Apa yang dilakukan oleh pedagang tersebut tak dapat disalahkan juga karena ia sudah bingung harus meminta kepada siapa. Bagaimanapun uang tersebut tidaklah kecil apalagi sudah bertahun-tahun tidak dibayarkan.

Terkadang memang seseorang itu manis sekali tutur katanya ketika ingin berhutang, namun sulit sekali saat ditagih untuk membayar hutang.

Jika bicara soal hutang memang begitu mengerikan sebab hal tersebut bisa sampai ke akhirat urusannya. Oleh karena itu, jika merasa memiliki hutang sebaiknya segera dibayarkan jika ada uang untuk membayarnya jangan sampai menundanya apalagi berniat untuk tidak membayarnya.

Sumber :

Opini pribadi

1