Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

news.bplnAvatar border
TS
news.bpln
Serangan Udara Semena-mena Junta Myanmar Tewaskan Puluhan Warga
Serangan Udara Semena-mena Junta Myanmar Tewaskan Puluhan WargaJakarta - Serangan udara yang dilancarkan militer Myanmar menewaskan puluhan warga. Dunia mengutuk aksi junta Myanmar itu.
Dilansir AFP dan Deutsche Welle (DW), Rabu (12/4/2023), serangan ini terjadi di Desa Pa Zi Gyi, di kotapraja Kantbalu, Sagaing. Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan ini.

Laporan sejumlah media seperti BBC Burmese, Radio Free Asia (RFA) dan portal berita Irrawaddy beserta keterangan penduduk wilayah Sagaing menyebut sedikitnya 50-100 orang tewas akibat serangan ini, termasuk warga sipil. Serangan udara terjadi pada Selasa (11/4) waktu setempat.

Wilayah Sagaing terletak dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar. Daerah ini telah memberikan perlawanan sengit kepada junta militer, dengan pertempuran berlangsung selama beberapa bulan di sana.

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah mayat berserakan di sekitar rumah-rumah yang hancur akibat serangan udara. Video itu belum bisa diverifikasi secara independen oleh AFP.

Junta Myanmar Mengkonfirmasi
Sementara itu, junta militer Myanmar mengonfirmasi pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap desa di wilayah Sagaing itu.

"Ada seremoni pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat) ... pada (Selasa) pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat, di desa Pazi Gyu. Kami telah menyerang lokasi itu," ucap juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun dalam pernyataan pada Selasa (11/4) tengah malam.

Zaw Min Tun juga mengklaim bahwa sejumlah korban tewas merupakan para petempur anti-kudeta yang berseragam ala militer, meskipun dia juga mengakui 'mungkin ada beberapa orang dengan pakaian sipil'.

"Menurut informasi lapangan yang kami dapatkan, orang-orang tewas bukan hanya karena serangan kami saja. Ada sejumlah ranjau yang ditanam oleh PDF (Pasukan Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu," sebutnya.

Dia menambahkan bahwa serangan udara militer Myanmar juga mengenai lokasi penyimpanan bubuk mesiu dan ranjau.

Korban Termasuk Anak dan Perempuan.

Seorang anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), kelompok yang tampaknya dirujuk oleh junta militer Myanmar sebagai "pemberontak," mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang menggelar pembukaan kantor lokal di Pa Zi Gyi ketika jet militer melepaskan tembakan.

"Sejauh ini jumlah pasti korban masih belum diketahui. Kami belum bisa mengevakuasi semua jenazah," kata anggota PDF yang menolak disebutkan namanya itu.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan potret jenazah tergeletak di antara rumah-rumah yang hancur.

PDF mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas, dan mengklaim bahwa korban tewas dapat bertambah hingga 100 orang.

Di salah satu video, terdengar seseorang berupaya memberikan pertolongan dengan mengatakan: "Kami akan menyelamatkan kalian jika kami mendengar kalian berteriak. Tolong berteriak!"

Dikecam Dunia.

Serangan udara militer Myanmar itu menuai kecaman keras dari komunitas internasional. Kecaman juga datang dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Mengecam keras serangan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar hari ini dan menyerukan pihak yang bertanggung jawab untuk diadili," tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya, Stephane Dujarric.

"Menegaskan kembali seruan kepada militer untuk mengakhiri operasi sarat kekerasan terhadap penduduk Myanmar di seluruh wilayah negara itu," imbuh pernyataan tersebut.
Kepala HAM PBB Volker Turk, dalam pernyataan terpisah, menyebut korban tewas akibat serangan udara militer Myanmar itu mencakup anak-anak sekolah yang menampilkan tarian dalam acara tersebut. PBB tidak mengonfirmasi laporan jumlah korban tewas dalam serangan udara itu, namun menyebut ada beberapa warga sipil yang tewas.

Dalam pernyataannya, Turk menuduh junta militer Myanmar sekali lagi telah mengabaikan 'kewajiban hukum yang jelas .. untuk melindungi warga sipil dalam konflik'.

Kecaman juga datang dari Amerika Serikat (AS) yang menyatakan 'sangat prihatin' dengan serangan udara di Myanmar itu.

"Serangan sarat kekerasan ini semakin menggarisbawahi pengabaian rezim terhadap kehidupan manusia dan tanggung jawabnya atas krisis politik dan kemanusiaan di Burma menyusul kudeta pada Februari 2021," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel dalam pernyataannya, menggunakan nama lama Myanmar.

"Amerika Serikat menyerukan rezim Burma untuk menghentikan kekerasan mengerikan ini, mengizinkan akses kemanusiaan tanpa batas, dan menghormati aspirasi demokrasi yang tulus dan inklusif dari rakyat Burma," cetusnya.

Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pernyataan via Twitter juga menyampaikan 'kecaman keras terhadap serangan udara militer Myanmar yang menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak'.

"Kami mengharapkan rezim mengakhiri kekerasan terhadap rakyatnya segera," cetus Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pernyataannya.

https://news.detik.com/internasional...-puluhan-warga

Mengerikanemoticon-Frown
0
421
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan