BNews–MAGELANG-– Viral sebuah video yang menunjukan sebuah jembatan di wilayah Kabupaten Magelang. Dimana lokasinya di Jembatan Biru Kali Katek yang berlokasi di Jalur Bandongan-Salamkanci, Kabupaten Magelang.

Video tersebut viral bukan karena hal mistis atau sejarahnya melainkan karena penamaannya yang tidak sesuai.

Melalui video yang dibagikan akun TikTok @dani_suka_gitu pada Sabtu, 8 April 2023, terlihat jembatan; yang menelan biaya pembangunan hingga Rp11,5 miliar itu dinamai Jembatan Biru, sementara jembatan tersebut malah diberi warna merah.

“Cangkeman sore ini, poso poso digawe bingung karo wong kene (Sore ini, lagi puasa-puasa dibuat bingung sama orang-orang di sini)” tulis keterangan video tersebut.

Sambil tertawa terbahak-bahak perekam video menyorot papan nama yang tertanam di sisi jembatan kemudian menyorot rangka baja jembatan berwarna merah itu.

“Loh, piye iki, keleru le, ini (ditulisnya biru loh) piye toh iki,” kata dia sambil menyorot lokasi sekitar.


Sontak sejak artikel ini dibuat video tersebut telah disaksikan lebih dari 1,5 juta kali, disukai 153 ribu, dan dipenuhi 5133 komentar warganet. Tak sedikit dari warganet yang mengaku sangat terhibur mengetahui fakta tersebut.


“Kamu sudah membuatku tertawa wahai makhluk tuhan,” komentar salah seorang warganet.


“Ya Allah aku ngakak malah denger suaramu loh mas,” kata warganet .

“salah nama jembatan udah buat gua ngakak ditambah suara yang rekam,” timpal yang lain


“Birunya kosong di toko cat, jadi diganti merah sek,” balas warganet.

“di Jogja, neng jembatan merah, dicat ijo,” ungkap warganet .

“Kalo malem jembatannya biru pak, kalo siang jadi merah hahaha,” celetuk warganet.

Mengutip beberapa sumber, pembuatan Jembatan Biru ini dibiayai dana alokasi khusus (DAK) reguler 2022. Pekerjaannya ditangani oleh CV Sumber Wijaya Sakti (SWS) dengan nilai kontrak Rp11,5 miliar.

Pekerjaan selesai pada akhir Oktober 2022. Rangka baja yang melengkung di bagian atas membentang sepanjang 40 meter, lebar 9 meter. Bangunan menggunakan abutment dan pondasi sumuran (beton bertulang) dengan konstruksi girder baja.


Posisi oprit lurus dan sejajar dengan badan jalan baru di dua ujung jembatan. Lantai jembatan lebih tinggi tiga meter dibanding permukaan jembatan lama. (*)

sumber berita borobudurnews

ora beres iki



jelas pembangunan jembatan iki ndak ke kontrol pemprov
asal dadi ae mesti



nunggu ndelok reaksi mas ganjar ah