Yo agan dan sista! Kita pasti pernah nonton film adaptasi dari video game dong? Tapi kenapa sih seringkali film-film tersebut gagal dan bikin kita kecewa? Nah, ane punya beberapa alasan nih.

Pertama, video game itu udah punya visualnya sendiri. Kita udah familiar sama karakter, setting, dan dunia video game tersebut. Tapi pas diadaptasi ke film, seringkali jadi terlalu repetitif dan membosankan karena udah pernah kita liat di game-nya. Jadi, pengalaman menontonnya jadi kurang greget gitu lah.

Kedua, durasi film yang terlalu pendek. Video game kan bisa dimainin dalam beberapa jam atau bahkan ratusan jam. Tapi film umumnya cuma 2 jaman doang. Jadi, banyak detail dan cerita di video game yang harus dipotong atau dihapus, jadinya kurang maksimal deh.

Ketiga, melenceng dari source material. Beberapa film adaptasi video game mencoba bikin cerita baru tapi masih pake event yang sama dengan game-nya. Sayangnya, ini seringkali malah bikin film jadi jauh dari source materialnya dan gagal memuaskan penggemar game-nya. Contohnya, film Resident Evilnya Paul W.S. Anderson.

Keempat, video game itu lebih interaktif. Salah satu alasan kenapa video game seru adalah karena sifatnya yang interaktif. Kita bisa ikut andil dalam cerita dan pengambilan keputusan, jadi pengalaman mainnya jadi lebih berbeda dan seru. Tapi di film, kita cuma jadi penonton pasif. Jadinya, kurang greget gitu deh.

Nah, itu tadi beberapa alasan kenapa film adaptasi video game sering gagal. Tapi, tentunya ada juga film yang berhasil menampilkan adaptasi yang bagus, seperti Sonic the Hedgehog dan Pokemon Detective Pikachu. Agan dan sista sendiri punya pendapat apa nih tentang film adaptasi video game? Tulis di kolom komentar yuk! Jangan lupa juga cendolnya ya 😊