- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Terlalu Mencurigai Pasangan, Apa Itu Paranoia dalam Hubungan dan 9 Cara Mencegahnya


TS
elvici
Terlalu Mencurigai Pasangan, Apa Itu Paranoia dalam Hubungan dan 9 Cara Mencegahnya
Sebuah kepercayaan sangat diperlukan dalam sebuah hubungan. Ketika kepercayaan dipertanyakan, apalagi dipicu oleh paranoia diri sendiri, sangat mungkin justru hal itu menjadi pemecah hubungan.
Berikut saran untuk menolak keragu-raguan yang datang dan kamu akan mengetahui bahwa kecintaan terhadap diri sendiri adalah kunci untuk hubungan yang berhasil.

1. Tahanlah dirimu menghubungi pasangan saat dia bersama teman-temannya

Terus-menerus chat atau menelepon itu menyiratkan ketidakpercayaan. Pasanganmu akan tidak nyaman di depan teman-temannya saat harus sibuk membalas chat-mu atau mengangkat telepon. Alihkan perhatianmu dari dorongan itu. Letakkan ponselmu, dan fokuskan perhatian pada aktivitas menyenangkan yang dapat kamu lakukan. Berolahraga, menonton film, dan banyak lagi yang bisa kaulakukan alih-alih mengganggu pasanganmu.
2. Lakukan hobi masing-masing

Daripada duduk di rumah menunggunya pulang, buatlah janji dan pergilah keluar dengan teman-temanmu sendiri untuk bersenang-senang. Pasangan yang menikmati hobinya masing-masing memiliki lebih banyak hal untuk dibicarakan saat sedang menghabiskan waktu bersama. Selain itu, dengan bersenang-senang, kalian akan memiliki energi yang baik daripada dihabiskan untuk mencurigai pasangan.
3. Bersikaplah terbuka jika sedang memperbaiki hubungan

Jika pasanganmu memang berselingkuh dan kalian berdua ingin menyelamatkan hubungan tersebut, diperlukan hati dan pikiran yang terbuka agar itu berhasil. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Para profesional ini memiliki pendidikan dan pelatihan bertahun-tahun dalam membantu orang mengubah perilaku dan sikap mereka, juga tentang pikiran dan perasaan dalam hubungan. Memulihkan hubungan pasca-perselingkuhan tentu terasa sulit dan menyakitkan, temukan profesional yang tepat.
4. Ambil terapi menulis

Mungkin dalam terapi menuliskan kekhawatiranmu akan membangkitkan kembali pemikiran negatif. Namun, ini bermanfaat untuk membingkai ulang kecemasanmu. Beri dirimu waktu 20 menit sehari untuk itu. Selanjutnya, beri juga waktu yang sama untuk memetakan alternatif dan afirmasi positif menjawab kekhawatiranmu. “Saya dapat memercayai pasangan saya” atau “Saya dapat menemukan kedamaian, apa pun yang terjadi dengan pasangan saya”.
5. Temukan sisi positif seseorang
Orang paranoid selalu waspada, percaya orang lain terus berusaha merendahkan, menyakiti, atau mengancamnya. Keyakinan yang umumnya tidak berdasar ini serta kebiasaan menyalahkan dan tidak percaya pada orang lain dapat mengganggu kemampuan untuk menjalin hubungan dekat. Sebaliknya, cobalah mencari sisi baik dari diri orang lain.
6. Tarik napas sebelum bereaksi
Kunci mengelola paranoia adalah berlatih mengatasi reaksi emosional sehingga dapat merespons dengan bijak. Ini bisa menjadi tantangan sulit karena harus menafsirkan dan memberi makna pada peristiwa di dalam atau di luar pikiran yang tidak sepenuhnya didasarkan pada fakta. Rasa takut dapat dikurangi dengan mengevaluasi situasi dan meninjau fakta dengan tenang. Pelajari cara bereaksi dan merespons, jangan lupa tarik napas dalam-dalam dahulu, ya.
7. Batasi obsesi pada media sosial

Internet dan media sosial mudah memicu paranoia, medsos memungkinkan tindakan mengawasi diam-diam. Postingan yang ambigu dengan mudah memicu kecurigaan. Sebuah tulisan ditafsirkan imajinasimu, kemudian memengaruhi perasaan tentang diri sendiri, pasangan, dan hubunganmu. Batasi waktumu untuk bermedia sosial pada saat hubunganmu sedang penuh curiga.
8. Mindfulness

Berada di saat ini, dan perhatikan apa yang terjadi, baik secara emosional maupun fisik. Ini dapat membantu mengurangi paranoidmu. Prasyarat untuk mengubah perilaku apa pun adalah kesadaran akan perilaku itu sendiri (kesadaran akan apa yang sedang terjadi saat ini). Kenali perilaku paranoiamu, pahami keterikatanmu pada pasangan dan atasi itu.
9. Belajar membuka hati dan percaya
Rasa cinta terhadap diri sendiri adalah kunci untuk dapat memercayai besarnya cintanya padamu. Jika kamu merasa tidak percaya diri untuk mencintai diri sendiri, rasa tidak aman itu akan terbawa ke dalam hubunganmu dengan yang lain. Kecintaan pada diri ini bukan tentang menjadi narsis atau egois, tetapi tentang memiliki cinta yang sehat untuk diri sendiri. Salah satu tip untuk belajar lebih mencintai diri sendiri adalah dengan mengulangi kalimat atau frasa positif yang kamu tujukan ke dirimu saat pikiran negatif mengusik.
Berikut saran untuk menolak keragu-raguan yang datang dan kamu akan mengetahui bahwa kecintaan terhadap diri sendiri adalah kunci untuk hubungan yang berhasil.

1. Tahanlah dirimu menghubungi pasangan saat dia bersama teman-temannya

Terus-menerus chat atau menelepon itu menyiratkan ketidakpercayaan. Pasanganmu akan tidak nyaman di depan teman-temannya saat harus sibuk membalas chat-mu atau mengangkat telepon. Alihkan perhatianmu dari dorongan itu. Letakkan ponselmu, dan fokuskan perhatian pada aktivitas menyenangkan yang dapat kamu lakukan. Berolahraga, menonton film, dan banyak lagi yang bisa kaulakukan alih-alih mengganggu pasanganmu.
2. Lakukan hobi masing-masing

Daripada duduk di rumah menunggunya pulang, buatlah janji dan pergilah keluar dengan teman-temanmu sendiri untuk bersenang-senang. Pasangan yang menikmati hobinya masing-masing memiliki lebih banyak hal untuk dibicarakan saat sedang menghabiskan waktu bersama. Selain itu, dengan bersenang-senang, kalian akan memiliki energi yang baik daripada dihabiskan untuk mencurigai pasangan.
3. Bersikaplah terbuka jika sedang memperbaiki hubungan

Jika pasanganmu memang berselingkuh dan kalian berdua ingin menyelamatkan hubungan tersebut, diperlukan hati dan pikiran yang terbuka agar itu berhasil. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Para profesional ini memiliki pendidikan dan pelatihan bertahun-tahun dalam membantu orang mengubah perilaku dan sikap mereka, juga tentang pikiran dan perasaan dalam hubungan. Memulihkan hubungan pasca-perselingkuhan tentu terasa sulit dan menyakitkan, temukan profesional yang tepat.
4. Ambil terapi menulis

Mungkin dalam terapi menuliskan kekhawatiranmu akan membangkitkan kembali pemikiran negatif. Namun, ini bermanfaat untuk membingkai ulang kecemasanmu. Beri dirimu waktu 20 menit sehari untuk itu. Selanjutnya, beri juga waktu yang sama untuk memetakan alternatif dan afirmasi positif menjawab kekhawatiranmu. “Saya dapat memercayai pasangan saya” atau “Saya dapat menemukan kedamaian, apa pun yang terjadi dengan pasangan saya”.
5. Temukan sisi positif seseorang
Orang paranoid selalu waspada, percaya orang lain terus berusaha merendahkan, menyakiti, atau mengancamnya. Keyakinan yang umumnya tidak berdasar ini serta kebiasaan menyalahkan dan tidak percaya pada orang lain dapat mengganggu kemampuan untuk menjalin hubungan dekat. Sebaliknya, cobalah mencari sisi baik dari diri orang lain.
6. Tarik napas sebelum bereaksi

Kunci mengelola paranoia adalah berlatih mengatasi reaksi emosional sehingga dapat merespons dengan bijak. Ini bisa menjadi tantangan sulit karena harus menafsirkan dan memberi makna pada peristiwa di dalam atau di luar pikiran yang tidak sepenuhnya didasarkan pada fakta. Rasa takut dapat dikurangi dengan mengevaluasi situasi dan meninjau fakta dengan tenang. Pelajari cara bereaksi dan merespons, jangan lupa tarik napas dalam-dalam dahulu, ya.
7. Batasi obsesi pada media sosial

Internet dan media sosial mudah memicu paranoia, medsos memungkinkan tindakan mengawasi diam-diam. Postingan yang ambigu dengan mudah memicu kecurigaan. Sebuah tulisan ditafsirkan imajinasimu, kemudian memengaruhi perasaan tentang diri sendiri, pasangan, dan hubunganmu. Batasi waktumu untuk bermedia sosial pada saat hubunganmu sedang penuh curiga.
8. Mindfulness

Berada di saat ini, dan perhatikan apa yang terjadi, baik secara emosional maupun fisik. Ini dapat membantu mengurangi paranoidmu. Prasyarat untuk mengubah perilaku apa pun adalah kesadaran akan perilaku itu sendiri (kesadaran akan apa yang sedang terjadi saat ini). Kenali perilaku paranoiamu, pahami keterikatanmu pada pasangan dan atasi itu.
9. Belajar membuka hati dan percaya
Rasa cinta terhadap diri sendiri adalah kunci untuk dapat memercayai besarnya cintanya padamu. Jika kamu merasa tidak percaya diri untuk mencintai diri sendiri, rasa tidak aman itu akan terbawa ke dalam hubunganmu dengan yang lain. Kecintaan pada diri ini bukan tentang menjadi narsis atau egois, tetapi tentang memiliki cinta yang sehat untuk diri sendiri. Salah satu tip untuk belajar lebih mencintai diri sendiri adalah dengan mengulangi kalimat atau frasa positif yang kamu tujukan ke dirimu saat pikiran negatif mengusik.
Referensi: 1, 2| Ilustrasi: google
Diubah oleh elvici 08-04-2023 18:13




Tiphz dan ormarr memberi reputasi
2
764
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan