Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vatimah928Avatar border
TS
vatimah928
[CERPEN BIJAK] KEMBALILLAH PADA KESEDERHANAAN


Di suatu desa kecil di pegunungan, hiduplah seorang petani bernama Ali. Ali adalah seorang yang sederhana, ia selalu berusaha untuk hidup dalam kesederhanaan. Meskipun penghasilannya tidak seberapa, namun ia selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki.

Suatu hari, Ali menerima kabar dari kota bahwa adiknya, Ahmad, akan berkunjung ke desa mereka. Ahmad sudah lama tidak pulang ke desa karena ia telah menjadi seorang pengusaha yang sukses di kota. Ketika Ahmad tiba di desa, ia membawa banyak sekali barang-barang mewah dan penuh kemewahan.

Ali merasa kagum dengan kekayaan yang dimiliki oleh adiknya. Ia terpesona dengan barang-barang mewah yang dibawa oleh Ahmad. Namun, ia juga merasa sedikit cemburu dengan keberhasilan adiknya dalam mencapai kesuksesan.

Suatu pagi, Ali dan Ahmad pergi ke ladang bersama. Ali menunjukkan kepada Ahmad betapa ia merasa bahagia dengan hidup yang sederhana. Ahmad hanya tersenyum dan berkata, "Ali, kau memang hidup dalam kesederhanaan. Tapi, jika kau mau, kau bisa menjadi seperti aku dan memilikinya semua."

Ali hanya menggelengkan kepala dan berkata, "Ahmad, aku tidak ingin menjadi seperti kau. Aku sudah merasa cukup bahagia dengan hidupku yang sederhana. Aku bisa makan, tidur dan bekerja dengan tenang dan itu sudah cukup bagiku."

Ahmad hanya mengangguk dan berjalan pergi. Ali merenung dan mengerti bahwa kebahagiaan tidak dapat ditemukan dalam kekayaan dan kemewahan. Kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kepuasan dengan apa yang kita miliki.

Kemudian, Ali mengajak Ahmad untuk mencoba makanan sederhana yang ia buat di rumahnya. Ahmad setuju dan ketika mereka tiba di rumah Ali, Ali membuatkan Ahmad makanan sederhana yang terdiri dari nasi, sayuran, dan lauk ayam. Ahmad merasa kaget dan bertanya-tanya kenapa Ali tidak memilih untuk membeli makanan yang lebih mahal dan mewah.

Ali hanya tersenyum dan berkata, "Ini adalah hidangan favoritku, Ahmad. Sederhana tapi lezat. Aku tidak perlu makan makanan mewah untuk merasa bahagia. Coba saja rasakan, Ahmad."

Ahmad mencoba makanan tersebut dan merasa kagum dengan rasa yang dihasilkan dari makanan yang sederhana itu. Ia menyadari bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sejati tidak harus datang dari kemewahan dan kekayaan, tetapi dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kepuasan dengan apa yang kita miliki.

Dari hari itu, Ali dan Ahmad sering bertemu dan berbicara tentang hidup. Ahmad belajar bahwa kekayaan dan kemewahan bukanlah segalanya dalam hidup dan Ali belajar bahwa kesuksesan bukanlah satu-satunya cara untuk hidup bahagia.

Ketika Ahmad kembali ke kota, ia membawa banyak pelajaran yang diperolehnya dari Ali. Ia mulai mempertimbangkan kembali nilai-nilai kehidupan yang lebih penting daripada hanya mengejar kekayaan dan kemewahan.

Beberapa bulan kemudian, Ahmad mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Ia kehilangan banyak uang dan tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia merasa putus asa dan merasa bahwa hidupnya sudah hancur.

Namun, ketika ia mengingat kembali pelajaran yang diperolehnya dari Ali, ia menyadari bahwa hidupnya tidak hanya bergantung pada kekayaan dan kesuksesan bisnis. Ia mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi keuangannya dan mulai memprioritaskan nilai-nilai hidup yang lebih penting.

Saat Ahmad kembali ke desa untuk berkunjung ke Ali, ia membawa hadiah yang sangat berarti bagi Ali. Ahmad memberikan sebuah lukisan yang menggambarkan kehidupan sederhana di desa, dan sebuah catatan yang berisi ungkapan terima kasih atas pelajaran hidup yang diperolehnya dari Ali.

Ali sangat senang menerima hadiah tersebut, dan ia tersenyum ketika membaca catatan yang ditinggalkan oleh Ahmad. Ia merasa bahagia bahwa adiknya sudah mengerti dan mulai memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya dapat ditemukan dalam kemewahan dan kekayaan.

Dari kejadian itu, Ali dan Ahmad menjadi lebih dekat satu sama lain. Mereka mulai memahami bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan hanya dengan mengejar kekayaan dan kesuksesan. Kehidupan yang sederhana dan penuh kebahagiaan adalah yang sebenarnya dicari oleh setiap manusia.

Kisah Ali dan Ahmad mengajarkan kita untuk kembali pada kesederhanaan dan menghargai apa yang kita miliki. Kita tidak perlu terus-menerus mengejar kekayaan dan kesuksesan, tetapi lebih baik fokus pada nilai-nilai hidup yang sebenarnya penting. Kita bisa hidup dengan bahagia dalam kesederhanaan dan kepuasan dengan apa yang kita miliki.

Mereka juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, bahkan jika tidak sebanyak orang lain. Kita bisa belajar banyak dari orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang hidup dengan sederhana.

Kisah Ali dan Ahmad juga mengingatkan kita untuk memprioritaskan hubungan dan kebersamaan dengan orang yang kita sayangi. Terkadang, kita terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan dan bisnis sehingga kita lupa untuk memberi perhatian pada orang-orang yang penting dalam hidup kita. Oleh karena itu, penting untuk mengambil waktu untuk berkumpul dan berbagi pengalaman dengan keluarga dan teman-teman.

Judul cerita ini adalah "Kembali pada Kesederhanaan". Cerita ini mengajarkan kita untuk kembali pada nilai-nilai dasar kehidupan dan menghargai apa yang kita miliki. Terkadang, kita terlalu terlena dengan kekayaan dan kesuksesan sehingga kita lupa untuk menikmati hidup dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Semoga kisah Ali dan Ahmad menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan lebih sederhana, bahagia, dan penuh kebermaknaan.
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
259
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan