Kaskus

Sports

peteradisAvatar border
TS
peteradis
Profil I Wayan Koster Gubernur Bali Yang Menolak Timnas Israel U-20
Profil I Wayan Koster Gubernur Bali Yang Menolak Timnas Israel U-20
I Wayan Koster, Gubernur Bali 2018 - 2023
(sumber)

FIFA telah resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 yang semestinya digelar pada Mei 2023 nanti. Menurut penjelasan di situs resmi FIFA, alasan dicoretnya Indonesia adalah karena situasi terkini, yang tentu saja hal itu mengacu kepada penolakan sejumlah kepala daerah dan pihak atas kedatangan timnas Israel sebagai salah satu peserta.

Seperti kita semua sudah ketahui dari pemberitaan di berbagai media, ada dua kepala daerah yang menyuarakan penolakan atas kedatangan timnas Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U20, yaitu I Wayan Koster (Gubernur Bali) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).

Sebagai salah satu penggemar sepak bola yang penasaran, akhirnya aku coba cari tahu profil kedua sosok tersebut. Di thread kali ini, aku berbagi dulu profil I Wayan Koster yang merupakan Gubernur Bali, sebab sejauh diberitakan beliau merupakan tokoh pertama yang menyuarakan penolakan atas kedatangan timnas Israel. Selamat menyimak.

I Wayan Koster adalah seorang politisi yang lahir dan besar di Bali. Ia lahir pada tanggal 20 Oktober 1962 di Buleleng, Bali.

Sejak kecil, Koster sudah tertarik pada budaya dan seni tradisional Bali terutama musik gamelan. Pendidikan formal Koster dimulai di SD Negeri 1 Buleleng pada tahun 1969 dan melanjutkan ke SMP Bhaktiyasa Singaraja. Ia lulus dari SMA Negeri 1 Singaraja pada tahun 1981.

Koster kemudian menempuh pendidikan S1 di Jurusan Matematika di Institut Teknologi Bandung. Ia lulus pada 1987. Lalu, pada 1995, Koster meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) International Golden Institute, Jakarta. Gelar Doktor diraihnya dari Universitas Negeri Jakarta pada 1999. Latar belakang pendidikan tersebut terutama bersumber dari web pemerintah Provinsi Bali, Wikipedia, serta beberapa situs berita.

Sumber lain menyebutkan kalau Koster juga pernah menempuh pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Udayana. Namun hal itu belum dapat divalidasi.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Koster sempat bekerja sebagai tenaga peneliti dan pengajar selama beberapa tahun sebelum memutuskan terjun ke bidang politik.

I Wayan Koster memulai karir politiknya pada tahun 1999, kala itu ia terpilih sebagai anggota DPRD Bali dari fraksi PDI Perjuangan. Selama duduk di kursi parlemen, ia terlibat dalam berbagai program pembangunan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Kemudian, pada tahun 2001, Koster terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali. Di posisi ini, ia berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali, terutama dalam hal otonomi daerah dan pemerataan pembangunan.

Pada 2004, Koster maju sebagai calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Bali. Ia terpilih dan menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009. Selama menjabat sebagai anggota DPR RI, Koster terlibat aktif dalam berbagai komisi, termasuk Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Ia dikenal sebagai anggota DPR RI yang vokal dan kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Setelah menunaikan tugasnya sebagai anggota DPR RI, Koster kembali ke Bali dan terjun ke dunia politik lokal. Pada tahun 2013, ia maju sebagai calon Bupati Tabanan dan berhasil terpilih. Selama menjabat sebagai Bupati Tabanan, Koster menerapkan program-program unggulan yang berfokus pada pengembangan pariwisata dan pertanian. Ia juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat potensi ekonomi masyarakat setempat.

Pada 2018, Koster mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali dan berhasil terpilih dengan raihan suara lebih dari 60 persen. Ia mengalahkan Gubernur petahana, I Made Mangku Pastika.

Sejak menjabat sebagai Gubernur Bali, Koster terus mempromosikan kebudayaan Bali dan memperkuat sektor pariwisatanya. Ia juga menempatkan isu lingkungan sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerjanya. Selain itu, Koster juga terlibat aktif dalam penanganan pandemi COVID-19 di Bali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mempercepat program vaksinasi.

Sebagai seorang politisi berpengalaman, Koster dikenal sebagai tokoh yang visioner dan berkomitmen untuk memajukan masyarakat Bali. Ia telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Bali, terutama dalam memajukan sektor pariwisata dan melestarikan kebudayaan Bali.

Karir politiknya yang sukses dan pengalamannya dalam berbagai posisi di pemerintahan membuat Koster dihormati oleh masyarakat Bali dan menjadi salah satu tokoh politik yang berpengaruh di Indonesia. Namun, hal itu bisa saja berubah setelah keputusannya menolak kedatangan timnas Israel ke Bali jelang pengundian grup Piala Dunia U20 2023 beberapa hari lalu.

Penolakannya terhadap kedatangan timnas Israel ke Bali telah membuat jadwal pengundian grup Piala Dunia U20 2023 yang rencananya diadakan pada 31 Maret 2023 dibatalkan. Hal itu pada akhirnya berujung pada pencoretan Indonesia secara umum, Bali dan beberapa daerah lain secara khusus, sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 oleh FIFA.



Spoiler for Sumber:


Spoiler for Catatan:
Diubah oleh peteradis 03-04-2023 02:24
0
237
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan