Hi sobat kaskus,
Kalau sebagai WNI ingin travelers ke Palestina memang akan sulit, selain banyak urusan ini dan itu dan perlu penjamin bila memakai pasport Indonesia, karena pintu masuk ke Palestina hanya akan lewat jalur Israel.
Hal ini dilakukan oleh salah satu youtuber Indonesia Satria Ponde yang berpergian ke Palestina, tepatnya di Yerussalem dan West Bank. Perlu di ingat West Bank saat ini banyak diatur oleh Isael, dan kalau kita melihat bagaimana sistuasinya bisa dikatakan lebih aman dibandingkan Gaza tepi barat karena ada organisasi Hamas yang sering bersingunggan dengan tentara Israel.
Disini saya akan selipkan video-video Satria Ponde yang berkunjung kesana, dan bagaimana cara masuk ke Israel dengan pasport Indonesia.
Karena tak ada KBRI disana, jadi resiko ya ditanggung sendiri. Dan sekalian agan bisa melihat situasi Israel kota kecil dengan banyak infrastruktur teknologi canggih di tengah gurun.
Terlebih Tel Aviv hampir mirip dengan kota-kota di eropa dengan multi kultur, multi ras, hanya saja banyak penjagaan militer yang sering hilir mudik. Apakah ada pengemis disana, sudah jelas dinegara manapun juga hal seperti itu tetap ada. Namun, yang membedakan biaya hidup disana cukup mahal dibandingkan Indonesia.
Apakah di negara Israel ada masjid, jelas ada karena mereka negara multi religion walau Yahudi disana bisa dibilang kaya-kaya. Untuk masjid di Tel Aviv bisa lihat video dibawah ini.
Sedangkan Yerussalem akan terbagi dua wilayah sisi Palestina dan Israel, walau sebenarnya militer Israel juga sering berjaga di wilayah Palestina.
Yang jelas wilayah Israel seperti tidak terjadi perang, mirip seperti kota lain yang damai-damai saja kehidupannya.
Bagaimana dengan wilayah Palestina?
West Bank hampir sama dengan kota-kota Israel pada umumnya walau lebih sepi dan agak padat, tapi perlu diketahui pemerintah Israel itu zionis dan mereka ini yang terus merangsek masuk merebut tanah-tanah di Palestina dengan program propertinya, hingga West Bank semakin mengecil wilayahnya. Namun untuk masyarakatnya tidak semua zionis, tapi ada yang demokratik juga.
Bahkan di masyarakat biasa, orang Israel kerap bekerjasama dengan orang Palestina. Mungkin kalian bisa melihat Batavia tempo dulu, dimana warga lokal banyak berbaur dengan orang Belanda. Itulah penjajahan, tidak bisa dilihat hitam dan putih. Toh, buktinya kaum pribumi Indonesia di kalangan menengah keatas saat dijajah juga bisa bersekolah hingga ke negeri Belanda, bahkan yang melek pendidikan berusaha untuk merdeka mendirikan faksi-faksi politik. Seperti itulah penjajahan yang dilakukan hampir diaeluruh dunia oleh eropa pada umumnya.
Sedangkan di kalangan masyarakat bawah mereka ingin kedamaian, mau diperintah oleh siapapun terserah asal esok bisa makan buat keluarga dirumah, mereka tak ambil pusing. Walau resikonya akan ada diskriminasi dari masyarakat penjajah, seperti Indian di Amerika yang tersingkir secara peradaban.
Sebenarnya kalau melihat secara netral dan tak memihak, di kedua sisi itu ingin kedamaian, namun ego yang membuat banyak orang akhirnya berperang. Dengan alasan bermacam-macam seperti ingin menguasai wilayah lain, dan disatu sisi ingin mempertahankan tanah mereka dari kaum pendatang.
Sedikit cerita tentang penjajahan, Kapiten Pattimura itu melawan penjajahan Belanda namun tidak melawan ketika yang menjajah itu Inggris, kenapa?
Sekali lagi pikiran kita harus terbuka, penjajah ada yang baik dan juga tidak. Bahkan Pattimura sendiri sempat menjadi serdadu Inggris, mereka diberi kebebasan oleh Inggris pada waktu itu. Mereka kerja dengan penjajah Inggris dibayar sesuai kerjanya, tak heran jajahan Inggris lebih maju saat ini dibandingkan jajahan eropa lainnya.
Kehidupan mereka terjamin walau dijajah itulah kenapa Pattimura tak masalah dijajah oleh Inggris tapi memberontak ketika dijajah Belanda, kalau saat ini sesudah jadi negara Indonesia merasa terjajah oleh politikus dan pejabat korup atau tidak, kalau merasa terjajah tak heran ada organisasi yang ingin merdeka dari Indonesia.
Yang sukses merdeka adalah Timor Leste, sedangkan Aceh dapat deal yang lebih baik dengan memberikan porsi politik pada organisasi mereka dan saat ini memerintah Aceh menjadi Gubernur, sedangkan Irian atau Papua masih terjadi riak-riak pemberontakan. Maluku juga ada, tapi kini hanya simpatisan yang berada di Amsaterdam, Belanda.
Intinya dari peristiwa ini ane dapat simpulkan, mau merdeka atau dijajah kalau menguntungkan masyarakat dan wilayahnya tidak akan terjadi pemberontakan, tetapi kalau terjadi hilangnya keadilan, merugikan mereka, dan merasa hidup masyarakatnya tak ada kemajuan hanya dimanfaatkan, maka seringkali pemberontakan terjadi. Tak perduli siapa pemimpinnya, mau beragama dan berasal darimana, kalau perut mereka lapar dan di diskriminasi otomatis akan melawan.
Seperti video diatas itulah lokasi Betlehem, atau tepi barat secara real ketika kita mengunjunginya.
Bisa dibilang Israel sendiri tidak mengakui Palestina, mereka hanya mengakatan daerah Arab bagian dari Israel. Apakah mereka (Israel) benci Islam, tidak ini bukan tentang agama tapi penjajahan dimana suatu wilayah diakui oleh pihak pendatang. Karena di Tel Aviv sendiripun masjid berdiri dengan baik.
Jadi, tinggal menunggu waktu saja West Bank akan menjadi daerah Israel sepenuhnya. Bagaimana dengan Gaza? Agak kompleks melihat suasana Gaza, karena bagi visa touris apalagi dari Indonesia akan sulit mencapai jalur Gaza.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, youtube satria ponde
Pic : google
