
People Pleasing dalam konteks asmara merujuk pada kecenderungan seseorang untuk memenuhi keinginan pasangan tanpa memperhatikan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri. Seorang people pleaser cenderung mengesampingkan dirinya sendiri dan mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi memastikan bahwa pasangan mereka bahagia dan puas.
Dampak psikologis dari kecenderungan ini dapat bervariasi. Pada awalnya, seseorang mungkin merasa bahagia karena mereka merasa berhasil membuat pasangan mereka senang. Namun, seiring waktu, ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kekecewaan karena kebutuhan dan keinginan mereka tidak terpenuhi. Selain itu, kecenderungan untuk selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan sendiri dapat menyebabkan stres dan kecemasan, serta perasaan tidak dihargai.
Dalam hubungan asmara, kecenderungan people pleasing juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kekuasaan yang dapat merugikan kedua belah pihak. Pasangan yang memanfaatkan kecenderungan ini mungkin merasa berkuasa dan mungkin kurang menghargai pasangan mereka, sementara orang yang terus-terusan memenuhi keinginan pasangan mereka dapat merasa kehilangan kontrol atas diri mereka sendiri.
Untuk mencegah dampak negatif dari kecenderungan people pleasing, penting bagi seseorang untuk mengenali dan memperhatikan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri dalam hubungan asmara. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan kebutuhan mereka dengan jelas kepada pasangan mereka, serta membuat batasan dan memastikan bahwa kebutuhan mereka juga terpenuhi. Jika seseorang merasa kesulitan untuk mengubah kecenderungan people pleasing mereka, terapi psikologis dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini.
Jika kecenderungan people pleasing terus dilakukan dalam hubungan asmara, dampak terburuk yang mungkin terjadi adalah hilangnya identitas diri dan kebahagiaan pribadi. Seseorang yang terus-menerus memenuhi keinginan pasangan mereka tanpa memperhatikan kebutuhan mereka sendiri dapat kehilangan pandangan pada siapa mereka sebenarnya, karena seluruh hidup mereka berpusat pada memuaskan pasangan mereka.
Dampak lain dari kecenderungan people pleasing yang berkelanjutan adalah stres, kecemasan, dan depresi. Seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri dalam hubungan asmara dapat merasa tertekan dan cemas, dan perasaan tidak dihargai dan merasa kurang memiliki kendali atas hidup mereka dapat memicu depresi dan perasaan putus asa.
Selain itu, kecenderungan people pleasing yang terus-menerus dapat merusak hubungan asmara secara keseluruhan. Ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan dapat menyebabkan ketidakpuasan pada pasangan yang merasa kurang dihargai, serta kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dan membangun kepercayaan.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengenali kecenderungan people pleasing dan melakukan upaya untuk mengatasi dan mengubah perilaku ini. Terapi psikologis dapat membantu seseorang untuk memahami alasan di balik kecenderungan mereka dan memberikan strategi untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian dalam hubungan.
Narasi : Ulasan Pribadi
Sumber Referensi : https://www.google.com/amp/s/www.psy...pleasing%3famp
Copyright @albyabby91 2023, All right reserved