Sugeng Enjang/Siang/Sonten/Ndalu kali iki TS akan menerbitkan cerita SFTH bertema investigasi dicampur drama yaitu BALADA KELUARGA PELAKOR, cerita iki mengkisahkan wartawan investigasi dengan tugas mewawancarai keluarga pelakor dan tanpa basa basi meneh TS persembahkan
PROLOGUE
01 12 2024
LONDON, UNITED KINGDOM
Seorang wartawan investigasi pelakor bernama samaran Aleksander Malashenko Ilya Petrenko yang dipanggil dengan sebutan Mas Gondrong oleh teman s/d narasumbernya dikarenakan rambutnya gondrong tiba di tempat pertemuan dan disambut oleh narasumbernya dengan hangat, ia memang ditugaskan oleh pemimpin redaksi majalah investigasi untuk menginvestigasi perselingkuhan pada tahun 2023 lalu.
“Halo Mas Gondrong”
“Halo juga Mas”
“Mas, iki bingkisan dari kami berupa wafer dan minuman soda kesukaan Mas Gondrong”
“Waduh, dadi merepoti kalian Mas X dan Mas Y”
“Ndak apa apa Mas Gondrong, sudah kewajiban kami untuk menyambut Mas Gondrong”
“Piye kabare Mas?, Sehat sehat kan?”
“Baik Mas Gondrong, kami sehat sehat Mas”
Ia menyiapkan HP untuk merekam wawancaranya dengan narasumber yang bernama Reza Rahadian dan Iqbaal Ramadhan (disamarkan sebagai X dan Y atas protokol wawancara investigasi), ia pun menanyakan kesiapan dua narasumber untuk memberikan materi cerita pahit.
“Wis siap untuk menceritakan pengalaman kalian Mas X dan Mas Y?”
“Ya Mas Gondrong, kami siap”
“OK, kita mulai ya Mas X dan Max Y”
Perekam suara yang diaktifkan dari HP pun merekam materi sangat pahit tersebut, dua narasumber pun segera berbicara tentang masa lalu mereka setahun lalu.
“Nama asli kami adalah Reza Rahadian dan Iqbaal Ramadhan, pekerjaan kami adalah sales laptop sekaligus pengusaha restoran, kami akan menceritakan kisah pahit kami selaku keluarga pelakor, dan tanpa basa basi lagi kami mulai cerita ini………...”
FLASHBACK
10 06 2023
LONDON, UNITED KINGDOM
Kami tinggal di Inggris selama bertahun tahun lamanya sejak tahun 2003 karena sudah menjadi WN Inggris bersama saudari dan ayah serta ibu angkat kami, kedua orang tua kami adalah pengusaha restoran yang berpikiran maju, mereka lebih rela bayar pajak di Eropa yang lebih tinggi asalkan tidak dikorupsi, orang tua kandung kami tega membuang kami saat masih bayi di Indonesia karena malu akibat melahirkan kami yang merupakan anak hasil hubungan gelap mereka.
Saudari angkat kami adalah Melody dan Nabilah Ayu, mereka adalah mantan personel sebuah girlband (kami tidak menyebut nama girlband tersebut), mereka berkuliah di universitas ternama di kota London.
Awal mula perilaku tidak baik saudari kami dimulai dari tugas kelompok di rumah dosen saudari kami sekaligus tetangga kami yang bernama Emma Watson, beliau mempunyai suami yang bernama Iko Uwais yang merupakan mantan personel Kopassus tepatnya SAT-81 dengan pangkat terakhir Kolonel sekaligus pengusaha restoran saingan orang tua kami, kami memanggil beliau dengan Mas Iko dan beliau sangat tidak suka main kotor terhadap restoran orang tua kami walaupun profitnya tidak sebanyak orang tua kami, kami sangat menghormati beliau karena kebaikannya pada orang tua kami.
Sepulangnya dari tugas kelompok saudari kami membicarakan ketampanan Mas Iko, awalnya kami tidak peduli dengan pembicaraan mereka bahkan saat waktu makan malam tiba, namun kami akhirnya tersentak ketika mereka mengandaikan dapat berpacaran dengan Mas Iko yang menurut mereka lebih tampan daripada teman sekelas mereka.
“Astaga, apakah kalian wis edan?!, Mas Iko adalah bojo dosen kalian!” teriak Iqbaal dengan marah
Aku juga marah tapi tidak seperti Iqbaal yang mengekspresikan kemarahannya dengan berteriak “Ojo rebut suami dosen kalian tho, kalian ndak kasihan kalau Bu Watson depresi karena suaminya kalian rebut dan beliau bunuh diri?”
Sayangnya Ayah dan Ibu kami terlalu melindungi Nabila dan Melody, kami pun ditegur habis habisan “Kalian ojo nesu nesu pada saudari kalian, kalaupun mereka dekat karo Pak Iko biarkan wae mereka bergaul dengannya, ingat kami ajarkan mereka dan juga kalian untuk mengasihi tetangga”
“Ayah, Ibu, Tolong ojo melindungi Nabilah dan Melody saat mereka akan mengganggu rumah tangga orang, eling Mas Iko wis punya Bu Watson selaku istrinya sing juga dosen Nabilah dan Melody”
“Ojo berprasangka buruk pada saudari kalian, kalian harus percaya pada mereka apapun kondisinya”
Ayah dan ibu kami tidak mau mendengarkan kami karena kami dianggap berprasangka buruk pada saudari kami, kami memang diajarkan percaya dan berprasangka baik pada saudari angkat kami, kami pun mengalah lalu kami pun tidur pada pukul 10 malam setelah mengoprek sepeda kami agar lebih kencang saat dikayuh.
Dua hari kemudian tepatnya pada pagi hari kami disapa oleh Mas Iko dan Bu Watson saat kami akan bersiap berangkat ke Showroom Laptop yang merupakan tempat kerja kami dengan sepeda “Halo Reza dan Iqbaal”
“Halo juga Bu Watson”
“Mas Reza wis mau berangkat kerja yo”
“Iyo Mas Iko, kami berangkat dulu ya”
“Ojo ngebut yo”
“Maturnuwun njih pesannya Mas, kami akan hati hati”
Sebenarnya kami sangat malu melihat wajah Bu Watson yang menyapa kami dengan ramah karena kelakuan saudari kami dua hari lalu, kami sebenarnya ingin memperingatkan adanya bahaya dalam rumah tangganya tapi kami takut dianggap tidak sopan oleh Bu Watson.
Siang harinya saat makan siang Emma Roberts selaku saudari angkat Bu Watson dan rekan kami marah marah pada kami “Heh Mas Reza dan Mas Iqbaal!, dua hari kemaren saudari lu berdua mencium Mas Iko selaku bojo Mbak Watson saat kerja kelompok ketika teman teman mereka membantu Mbak Watson membereskan piring kotor dan saat pamitan pas Mbak Watson beres beres ruang tamu, bahkan gua lihat saudari lu berdua mencium pipi s/d badannya, gua marah tenanan!”
Kami pun sangat terkejut mendengar informasi kelakuan saudari kami yang disampaikan ke kami dengan kemarahannya, kami pun marah karena kelakuan saudari kami dan kami minta maaf pada rekan kami.
“Mbak Roberts, kami minta maaf atas kelakuan saudari kami, kami ndak tahu tenanan bahwa mereka mencium Mas Iko tempo hari lalu, kami benar benar malu dengan kelakuan mereka”
“Awasi saudari pramuria kalian!, jika kulihat lagi mereka berulah meneh aku akan tunjukkin rekaman video iku pada Mbak Watson!”
Emma Stone selaku saudari angkat Bu Watson sekaligus rekan kami lainnya langsung menegur keras Mbak Roberts setelah sejak tadi diam saja melihat kemarahan saudari angkatnya “Kowe kenapa sih?!, kok sampai ngamuk ngamuk begitu pada Mas Reza dan Dik Iqbaal?!”
“Gua lihat sendiri dan sempat merekam kelakuan saudari Reza dan Iqbaal yang menjijikkan, mereka mau mengganggu rumah tangga Mbak Watson”
Kami pun terkejut ketika melihat bukti bukti yang ditunjukkan Mbak Roberts, dan Mbak Roberts mengamuk lagi ketika memberi peringatan “Jika saudari pramuria lu berdua berulah meneh pada Mas Iko gua tunjukkin rekaman itu pada Mbak Watson!”
“Kowe ojo ngamuk ngamuk dong sama Mas Reza dan Dik Iqbaal, ben gua sing bicara pada mereka, Mas Reza dan Dik Iqbaal, tolong awasi saudari kalian saat kalian di rumah, OK?”
“Ya Mbak Stone, kami akan mengawasi saudari kami”
“Baguslah”
Kami melanjutkan makan siang kami yang tertunda akibat kami harus menghadapi kemarahan Mbak Roberts, kami menghabiskan burger pesanan kami meski tidak bersemangat.
Sepulang kerja pada sore harinya kami pun memanggil saudari kami yang saat itu sedang membantu Ayah dan Ibu kami menginstalasi printer kasir untuk restoran kami dengan mengajak Ayah dan Ibu kami mendengarkan keluhan kami “Ayah, Ibu, Reza dan Iqbaal mau bicara karo Nabilah dan Melody, iki penting nih, kami kena marah oleh Mbak Roberts karena kenakalan Nabilah dan Melody pada Mas Iko”
“Ah yang benar nih?”
“Bener Ayah, mereka nakal sama Mas Iko”
“Nabilah, Melody, saudara kalian mau bicara dengan kalian”
Kami langsung membeberkan kekecewaan kami pada saudari kami dengan sangat serius “……….. Lu berdua sadar ndak sih?!, gua dan Mas Reza kena marah oleh adik angkatnya Bu Watson karena kelakuan lu berdua!, kenapa lu lakuin hal itu?!”
“Maaf Baal, Mas Iko tampan sekali dan badan kami jadi hangat karena ketampanannya, kami bahkan mencium badannya, ia tertawa saja melihat kelakuan kami”
“Apa?!, lu berdua iki kurang ajar sekali!, nek Bu Watson sampai tahu kelakuan lu berdua habislah riwayat lu berdua!”
“Sudahlah Iqbaal, ben Ibu yang nasihati mereka” lerai Ibu kami sambil menasihati saudari kami “Jangan ulangi lagi kelakuan kalian pada Pak Iko, Pak Iko wis punya istri yang juga dosen kalian, mengerti?”
“Ya Bu”
“Ibu memaafkan kalian, yang penting kalian tidak mengulangi lagi kelakuan kalian”
Ayah dan Ibu kami memang selalu percaya pada Nabilah dan Melody bahkan setelah mereka melakukan kesalahan besar sekalipun, kami yang tidak pernah macam macam dengan Bu Watson pun selalu dinasihati untuk tidak mengganggu rumah tangga Bu Watson, kami bahkan dilarang menyapa Bu Watson saat Mas Iko di luar rumah agar tidak jadi pembicaraan banyak orang.
Kami pun pulang ke rumah dengan mengayuhkan sepeda kami agak cepat, maklum jalanan agak sepi sehingga kami bisa lebih cepat sampai.
“Mas Reza, sabar ae yo”
“Wes Baal, kita ngalah ae, Ayah dan Ibu selalu percaya pada Nabilah dan Melody”
“Tapi Mas Reza nek Mbak Roberts melihat meneh ulah saudari kita pada Pak Iko iso ngamuk meneh dia, Mbak Roberts bahkan iso lho hancurin restoran Ayah dan Ibu kita dengan rate 1 dan komentar yang menyakitkan di situs ulasan tentang restoran”
“Mari kita pastikan tidak terjadi meneh kenakalan saudari kita pada Mas Iko”
Kami tiba di rumah dengan rasa lelah secara mental karena dimarahi Mbak Roberts s/d kerjaan kami yang semakin berat di showroom laptop dan kami pun tertidur pulas setelah mandi bergantian.
13 06 2023
Kami pun dibangunkan oleh Ayah dan Ibu kami karena hari sudah pagi sekitar pukul 09:00 kebetulan kami mendapat cuti libur 10 hari dari pemilik showroom laptop tempat kami bekerja karena beliau merasa kasihan pada kami akibat dimaki maki oleh Mbak Roberts saat makan siang kemarin.
Dengan demikian kami bisa mengawasi tingkah laku mereka saat di rumah dan saat kerja kelompok di rumah Bu Watson, kebetulan mereka dapat giliran kerja kelompok lagi di rumah Bu Watson dan memang mata kuliah analisis data IT yang diampu Bu Watson mengharuskan kerja kelompok di rumah Bu Watson agar beliau bisa mengawasi kinerja kelompok mahasiswinya.
Kami membawa tiga kotak martabak manis dan tiga kotak roti Sandwich isi daging dan keju yang dibuat oleh Ibu kami untuk diberikan pada Mas Iko dan Bu Watson, saat kami mengantar makanan tersebut kami diterima oleh pasutri tersebut.
“Waduh Mas Reza dadi merepoti ibu kalian nih, salam buat Ibu yo”
“Yo Mas Iko”
Untungnya Mbak Roberts yang pemberang itu tidak tinggal serumah dengan Bu Watson jadi kami tidak dimaki maki lagi oleh Mbak Roberts, begitu kelompok saudari kami tiba di rumah Bu Watson dan memulai kerja kelompok kami segera bicara dengan Mas Iko tentunya dengan suara pelan.
“Mas Iko, tempo hari yang lalu Mas Iko diciumi oleh Nabilah dan Melody ya?”
“Iyo, mereka nakalnya kebangetan tapi saya ndak berani menolak dengan kasar pada mereka”
“Maafkan mereka yo Mas”
“Ndak apa apa Mas Reza dan Mas Iqbaal, saya tahu kalian bertanggung jawab penuh atas kelakuan saudari kalian”
Selesai kerja kelompok kami langsung membawa pulang saudari kami ke rumah dan melarang mereka pergi ke manapun tanpa izin kami kecuali kuliah dan kerja kelompok.
Nah disinilah kesalahan fatal Ayah dan Ibu kami, mereka terlalu membebaskan kedua putri kandung mereka dengan menegur keras kami habis habisan “Mas Reza dan Mas Iqbaal!, ojo melarang saudari kalian untuk pergi kemanapun!”
“Ayah, Ibu, apakah kalian tidak sadar bahwa Nabilah dan Melody akan berulah lagi pada Mas Iko?”
“Mereka tidak akan berulah lagi kok, sudahlah lebih baik kalian urus diri kalian!”
Kami pun terpaksa mengalah lagi, memang kalau sudah begini mau tak mau kami harus batalkan larangan kami pada Nabilah dan Melody dengan peringatan keras.
“Jika kami dengar lagi info dari Mas Iko bahwa kalian menggodanya kami benar benar melarang kalian untuk pergi”
“Ya Mas Reza dan Mas Iqbaal”
Kami pun tidur setelah sepedaan bersama rekan rekan satu komunitas sepeda tempat kami bernaung sampai malam hari, dan kami berharap saudari kami tidak semakin nakal setelah dibebaskan Ayah dan Ibu kami untuk berpergian.
NOW
“Oh dadi saudari angkat kalian nakal banget yo karo Mas Iko Uwais”
Selama itulah kami terpaksa membiarkan saudari kami berpergian kemanapun tanpa didampingi oleh kami termasuk ke tempat acara pameran analisis data IT yang juga dihadiri Mas Iko karena tugas wajib dari Bu Watson.
Dekan Universitas melalui Bu Watson merekomendasikan mereka untuk magang di restoran Mas Iko sebagai analis data, untungnya selama mereka di sana tidak ada laporan aneh aneh soal saudari kami pada Mas Iko malah kinerja magangnya amat sangat baik.
Namun Mas Iko cerita pada kami bahwa teman teman Mas Iko terutama Lewis Tan yang badannya penuh tato serta sudah beristri itu melirik genit pada kedua saudari kami saat makan malam di restoran milik Joe Taslim selaku salah satu kawan dekatnya, ia dan Joe pun sudah mengingatkan Lewis untuk ingat istri.
“Ojo khawatir Mas Reza dan Mas Iqbaal, kami wis katakan pada konco kami untuk ingat istrinya”
“Maturnuwun sekali Mas Iko, soalnya kami khawatir saudari kami diapa apake”
“Sama sama”
Kami pun lega mendengar penjelasan Mas Iko soal temannya yang menurut kami adalah seorang preman bangshat itu dan kami pun kembali beraktivitas seperti biasa, kami bahkan bersuka cita ketika saudari kami lulus magang dengan nilai terbaik (A+) pada tanggal 8 Agustus 2023.
Kami merayakan kelulusan magang adik kami dengan makan makan di restoran Ayah dan Ibu kami bersama Mas Iko dan Joe yang kami panggil dengan sebutan Bang Joe suasananya sangat hangat dengan pembicaraan yang membuat kami tertawa karena Bang Joe pandai melucu.
15 08 2023
LONDON, UNITED KINGDOM
Kami bekerja seperti biasa dan kami pun bangga ketika saudari kami pulang dengan membawa piala karena juara 1 lomba analisis data di kota Manchester berkat pendampingan intensif dari Bu Watson saat berlatih analisis data, dan seperti biasanya kami merayakannya dengan makan makan tapi tempatnya di pantai, kami pun sangat terhibur dengan lelucon lucu Bang Joe soal mata mata di Uni Soviet.
08 10 2023
LONDON, UNITED KINGDOM
Berberapa bulan kemudian kami sedang istirahat setelah berurusan dengan pelanggan atasan kami ketika Mas Iko menghubungi kami lewat pesan WA isinya membuat kami terkejut luar biasa.
“Mas Reza dan Mas Iqbaal cepat ke hotel Marriot kota London tempat selingkuh teman kami, saudari kalian dihamili oleh teman kami, nanti tak ceritain kronologine”
Kami segera izin pada atasan kami untuk pulang lebih awal dan dapat izin karena atasan kami ternyata tahu apa yang terjadi pada kami meski tidak mengetahui masalah detailnya hanya dengan melihat wajah kalut kami.
Setibane di hotel yang menjadi TKP perselingkuhan kami pun diceritakan kronologinya oleh Mas Iko dan Bang Joe bersama Mbak Stone yang ternyata adalah istri Bang Joe.
“Mas Iko dan Bang Joe, apa yang terjadi sebenarnya”
“Mas Reza, Lewis kepergok oleh Mbak Stone dan Bang Joe masuk hotel untuk selingkuh karo Nabilah dan Melody, Lewis sudah mengakui perselingkuhannya pada kami, dia juga mengakui bahwa dia menghamili Nabilah dan Melody selama mereka berselingkuh”
“Siapa istri sahnya si bajigur iku Mas Iko?” tanya kami lagi
“Emma Roberts a.k.a Mbak Rob…..” jawab Mas Iko yang dipotong oleh Bang Joe “Istri sahnya adalah adik angkat istri saya yakni Mbak Roberts”
“Astagaa!…. Mana dia?!”
“Ini orangnya”
Iqbaal segera marah marah pada Lewis “Bangshat kowe!, kowe menghamili saudari angkat kami!,kami kudu mengadukan kowe pada orang tua kami”
“Sabar Baal” ucapku menyabarkan Iqbaal
“Mas Reza, kita harus mengadukan bajingan ini ke orang tua kita!”
Lewis pun pasrah ketika digelandang oleh kami ke rumah kami bersama Mas Iko s/d Stone yang membawa saudari kami.
Setibanya di sana Ayah dan Ibu kami syok dan marah besar karena dapat info dari Mas Iko bahwa saudari kami dijadikan selingkuhan plus dihamili oleh si bangshat itu, mereka menyesali tindakan mereka membebaskan anak anaknya untuk pergi ke manapun.
Penyesalan memang datangnya terlambat, kami pun menenangkan Ibu kami yang menangis sedangkan Ayah kami marah besar pada Lewis yang untungnya tidak sampai memukul Lewis.
Mbak Roberts yang datang ke rumah kami dengan murka karena saudari kami berselingkuh dengan suami sahnya sampai mereka hamil pun hampir saja memukul keduanya dengan HP namun ditahan oleh Bu Watson dan Mbak Stone “Roberts!, Hentikan itu!”
“Biarkan aku kepruki dua pramuria sialan iki Mbak!”
“Uwis!, Wis cukup!, biar aku sing marahi suamimu”
Lewis segera didamprat oleh Bu Watson habis habisan karena menjadikan anak didiknya sebagai selingkuhan sedangkan Mbak Stone berusaha menahan Mbak Roberts agar tidak menghajar saudari kami.
Keluarga Mbak Stone akhirnya pulang ke tempat masing masing begitu juga Lewis yang diberi ultimatum oleh Ayah kami untuk menikahi Nabilah dan Melody setelah diceraikan oleh Roberts atas saran Mbak Stone.
BACK TO PRESENT DAY’S
“Sungguh tragis sekali nasib mereka, turut prihatin, piye akhir ceritane?”
“Lewis menikahi mereka setelah diceraikan Mbak Roberts namun pada tahun ini tepatnya bulan Maret lalu penyakit selingkuh Lewis kumat meneh sehingga Nabilah dan Melody akhirnya mengakhiri hidup mereka dengan cara gantung diri karena tidak kuat menahan sakit hati di kamar kami”
“Ya Tuhanku……. Semoga arwah mereka meninggalkan dunia dengan tenang”
“Pada saat pemakaman saudari kami Bu Watson dan Mbak Stone yang geram dengan kelakuan bejat Lewis tersebut segera memperingatkan Mas Iko dan Bang Joe untuk tidak meniru kelakuan Lewis meski pada akhirnya persahabatan mereka dan Lewis berakhir dengan baik baik.
Mbak Roberts yang akhirnya menangis karena kematian saudari kami yang diakibatkan gantung diri itupun meminta maaf pada keluarga kami soal kebenciannya pada saudari kami saat mereka masih hidup.
Kami s/d Ayah dan Ibu kami memaafkan Mbak Roberts yang berwatak kasar serta pemberang namun Ayah dan Ibu kami tidak akan memaafkan Lewis yang telah membuat dua putri kandungnya menderita dan bunuh diri akibat perilaku bejatnya sampai mereka di alam kubur, Ayah dan Ibu kami akhirnya pindah rumah dan pindah restoran ke Manchester sedangkan kami tetap di London ini.. begitulah akhir cerita pahit kami”
Aleksander alias Mas Gondrong segera menghentikan rekaman suara wawancara ini petanda sudah selesai wawancara lalu ia menutup wawancara ini dengan formal.
“Baik Mas, maturnuwun telah memberikan cerita paling pahit dan saya akan menulisnya dengan nama samaran kalian s/d nama samaran keluarga kalian dalam majalah investigasi pelakor”
“Tunggu Mas Gondrong”
“Ya?”
“Tolong rekam statement terakhir kami”
Aleksander segera merekam statement terakhir Iqbaal dan Reza dan dia terkejut mendengar statement dua narasumbernya yang sangat mengerikan.
“Ayah kami bunuh diri bersama Ibu kami dengan menabrakkan diri ke kereta cepat Inggris sebelum wawancara dimulai berberapa hari lalu, sebelum Ayah kami bunuh diri bersama Ibu kami mereka wis kasih izin pada Mas Gondrong untuk menyertakan nama asli keluarga kami dan mereka juga ingin nama si Lewis bangshat iki ditulis langsung di majalah agar dia bunuh diri karena tidak kuat menahan malu setelah membaca majalah investigasi ini”
Setelah merekam statement terakhir narasumbernya Aleksander pun paham perasaan sakit hati Ayah dan Ibu dari Reza dan Iqbaal pada Lewis dengan dialek Jogja ia pun berkata “Ok Mas Reza dan Mas Iqbaal, akan kutulis itu di majalah investigasi”
“Maturnuwun njih Mas Gondrong”
“Sami sami Mas, Maturnuwun juga wis mau diwawancarai”
Aleksander segera bersalaman dengan Reza dan Iqbaal sebelum akhirnya meninggalkan lokasi pertemuan yang ternyata adalah bekas rumah Reza dan Iqbaal tempat Nabilah dan Melody gantung diri, ia pun kembali ke redaksi majalah investigasi yang bernama Investigation of Cheating dan mengerjakan hasil wawancara investigasi.
10 01 2025
Berberapa minggu kemudian Aleksander sudah dipromosikan sebagai wartawan investigasi senior tingkat tinggi dan dijadwalkan untuk mewawancarai Mas Iko dan Bang Joe s/d Mbak Roberts pada tanggal 15 s/d 20 Januari tentang keseharian Lewis sebelum melakukan perselingkuhan.
INVESTIGATION INTERVIEW IN INVESTIGATION MAGAZINE HQ
15 01 2025
LONDON, UNITED KINGDOM
Hari ini tepatnya pukul 06:00 kantor Aleksander kedatangan tamu yang ternyata adalah Mas Iko, Bu Watson, Mbak Stone, Bang Joe dan Mbak Roberts, Aleksander yang bersiap siap pergi ke tempat wawancara pun dipanggil oleh Pemred Investigation of Cheating (Andrew Lincoln) melalui kedua rekannya yang bernama Raisa dan Amanda Manopo “Mas Gondrong, Mas dipanggil Pak Lincoln”
“Oh, maturnuwun njih Mbak Raisa dan Mbak Amanda”
Aleksander pun menemui Andrew Lincoln yang dipanggil sebagai Pak Lincoln “Pak Lincoln?”
“Duduklah Alek”
Setelah Aleksander duduk Pak Lincoln memberikan informasi pada yang bersangkutan “Alek, Narasumber kita wis hadir dan mereka ndak mau merepotkanmu dengan jauhnya lokasi pertemuan serta meminta kita menyertakan nama asli mereka s/d meminta wawancara investigasi ini dilaksanakan secara terbuka”
“Baik Pak Lincoln, tapi apakah iku ndak berbahaya bila kita izinkan permintaan wawancara itu dilaksanakan secara terbuka……?”
“Mereka wis wani ambil resiko dituntut pencemaran nama baik s/d penganiayaan oleh keluarga Lewis Tan dan kita kudu wani ambil resiko dituntut hal serupa s/d kantor kita dilempar bom molotov oleh keluarga Lewis Tan”
“OK Pak, saya ngerti”
“Baguslah”
Aleksander pun segera memulai wawancara investigasi terbuka itu “Sugeng rawuh semuanya, piye kabare?”
“Baik Mas Gondrong, kita langsung ae yo”
Aleksander segera merekam wawancara ini dengan rekaman suara dari HP miliknya “Nama kami adalah Iko Uwais s/d Emma Roberts, kami akan menceritakan keseharian Lewis Tan sebelum berselingkuh dengan mendiang Nabilah Ayu dan mendiang Melody, tanpa basa basi meneh kami mulai cerita kami…..”
“Mulai dari siapa dulu?”
“Saya dan istri saya dulu, Mas Gondrong”
“Silahkan Mas Iko dan Bu Watson”
FLASHBACK I
IKO UWAIS & EMMA WATSON PERSPECTIVE
01 02 2021
LONDON, UNITED KINGDOM
Kami dulunya memang bersahabat dengan Lewis yang dulunya merupakan investor untuk menyuntikkan modal pada perusahaan s/d restoran saat itu dia dan keluarganya datang ke restoran kami untuk menawarkan penyuntikan modal, kami yang saat itu belum perlu modal usaha karena sudah punya modal usaha yang sangat banyak pun menolak secara halus.
Lewis memang tidak mencoba memaksa kami untuk menerima suntikan modal tapi keluarganya mendesak ia untuk menyuntikkan modal usaha, ibu kandung Lewis pun berdebat dengan keluarganya soal penyuntikkan modal.
“Lewis, nek modal usaha restoran iki berkurang karena kecurangan pegawainya piye……?”
“Ma, mereka belum perlu modal usaha dari kita ayolah ojo paksa mereka untuk menerima suntikan modal dari kita, sudah bagus mereka ndak menolak dengan kasar pada kita”
Kami tidak tega dengan perdebatan Lewis dan keluarganya lalu kami setuju disuntik modal dengan syarat penyuntikan modal hanya 5%, Lewis dan keluarganya setuju dengan syarat kami.
Bulan Mei teman kami yakni Joe Taslim membuka usaha restoran khusus Yahudi Orthodox, dia butuh modal sebesar 75 persen karena modal yang dia punya hanya cukup untuk beli peralatan masak dan peralatan makan agar sesuai kriteria pemuka agama Yahudi, kami pun menghubungi Lewis untuk membantu penyuntikan modal restoran Joe.
Sejak saat itulah kami, Lewis dan Joe pun bersahabat, kami pun berdiskusi, berpesta dan mengadakan acara di alam liar, kadang Lewis menginap di rumah kami dan sejak saat itulah kami mulai hafal keseharian Lewis semisal melirik dengan genit dan bersiul pada dua wanita muda asal Indonesia yakni Nabilah dan Melody yang juga adalah tetangga kami kalau Roberts yang kini adalah mantan istri Lewis lagi jalan jalan sama saudara angkat Watson yakni Stone, dua wanita itu adalah putri kandung pengusaha restoran saingan kami.
“Hei Lewis, ojo genit genit lah pada tetangga kami, lu ndak kasihan sama tetangga kami jika istrimu marah marah dan melakukan pemukulan pada mereka?”
“Ah elu, gua cuma nyapa mereka kok”
“Nek elu cuma nyapa kenapa mata elu malah nyosor ke tubuh mereka?”
“Soalnya top banget lah body mereka Dab”
“Huu, lu ndak tahu yo nek istri lu sebenarnya berwatak kasar dan pemberang”
“Waduh…… kok iso?, tahu darimana kowe”
“Tanya Watson nek kowe ndak percoyo”
“Watson, sing benar nih watak Roberts sebenarnya kasar dan pemberang?”
“Woo iyo Lewis, aku wis tahu wataknya sejak aku dan Stone mengangkat dia tahun 2009 lalu, dia pernah menyerang wanita yang merupakan simpanan pacarnya sampai babak belur tahun 2017 lalu”
“Waduuh……”
“Lebih baik ojo dolanan api deh daripada kebakaran”
“Oh iyo yo”
Kami juga mulai hafal kebiasaan buruknya semisal memotret tetangga kami dengan diam diam s/d hobi berlama lama di kamar mandi dengan HP miliknya, dia memang ngeyel setiap kami nasihati berkali kali.
BACK TO PRESENT’S DAY
“OK Mas Iko dan Bu Watson, statement kalian bagus sekali”
“Terima kasih Mas Gondrong”
“Sekarang giliran kami”
“OK Bang Joe dan Mbak Stone serta Mbak Roberts, silahkan ”
FLASHBACK II
JOE TASLIM, EMMA STONE & EMMA ROBERTS PERSPECTIVE
21 04 2021
LONDON, UNITED KINGDOM
Aku dan Stone kadang mampir ke rumah orang tua Lewis yang sangat mewah untuk menginap di sana, kami disambut Roberts dan Lewis dengan ramah, kami kadang juga menginap di rumah Mas Iko.
Nah kami yang tidak hafal kebiasaan buruk Lewis setiap menginap ke rumah Mas Iko itu membiarkan saja ia menatap ke arah taman sekaligus halaman belakang rumah tetangga Mas Iko, kami pikir ia melihat tanaman yang ibunya inginkan.
NOW
“Dadi Bang Joe dan Mbak Stone ndak tahu sama sekali kelakuan Lewis?”
“Ya, kami tidak tahu sama sekali kelakuannya”
“Silahkan dilanjutkan ceritanya Bang”
FLASHBACK III
08-10 08 2021
LONDON, UNITED KINGDOM
Hari itu adalah hari kemalangan Lewis, rumah orangtuanya mengalami kebakaran hebat dan lebih menyedihkannya lagi sebagian penghuninya tewas dalam kebakaran termasuk ibu kandung dan adik adik Lewis.
Setelah pemakaman keluarga Lewis pada tanggal 9 Agustus kami pun menginapkannya di rumah Mas Iko, kami seperti biasanya tidak hafal dengan tingkah laku Lewis yang menatap halaman belakang rumah tetangga Mas Iko, mungkin untuk mengenang kebersamaan bersama keluarganya yang tewas dalam kebakaran itu.
20 08 2021
Setelah hari berkabung Lewis berakhir tepatnya pada tanggal 20 Agustus pukul 06:00 pagi saya baru menyadari bahwa ternyata Lewis sering menatap genit dan bersiul pada dua tetangga Mas Iko dan Bu Watson dari pembicaraannya pada saya yang untungnya Stone dan Mbak Roberts sedang molor seperti singa dan singa gunung yang malas bangun pagi sedangkan Bu Watson sedang memasak nasi goreng s/d sup krim.
“Bang, tulung tegur Lewis dong, Lewis sering melihat dengan mata genit dan bersiul pada tetangga kami”
“Hah, kok iso Mas Iko?, bukannya Lewis ndelok bunga di halaman belakang tetangga Mas yo”
Setelah saya perhatikan Lewis lagi ternyata benar kata Mas Iko, Lewis ternyata genit sekali pada tetangga Mas Iko, saya segera menegurnya “Woi Lewis ternyata lu mata keranjang yo!, ojo genit genit pada tetangga Mas Iko, lu punya bini woi”
“Alah, lu pasti ‘anget’ pada anggota badan bagian bawah lu nek lihat bodi hot mereka”
“Wooo, lu benar benar mata keranjang yo, ojo sampai ketahuan karo bini lu yo, mereka iso digebuki bini lu karena kelakuan mata keranjang lu, ayo makan sana makanan wis siap tuh”
“Iyo iyo…”
Pukul setengah 8 pagi kami pun makan pagi bersama, suasana kehangatan pun terasa dengan lezatnya makanan buatan istri Mas Iko, Mbak Roberts pun bertanya pada kami.
“Bang Joe dan Mbak Stone, Mas Lewis kelihatan sumringah sekali, ono opo dengan Mas Lewis?”
“Sup krim dan steak buatan Mbak Watson enak sekali”
“OOO, Yo wis lah, Mbak Watson mau berangkat kerja yo”
“Iyo Roberts, mau ngajar di kampus nih, sampai jumpa beberapa jam”
“Hati hati di jalan Mbak”
Lalu kami pun bersenang senang di Mall kota London setelah Bu Emma selesai mengajar mata kuliah analisa data IT pada pukul 18:00 s/d 20:00.
PRESENT DAY’S
“OK, Jadi Lewis sudah lama mengincar tetangga Mas Iko ya?”
“Ya Mas Gondrong, kami akan memberikan materi terjadinya perselingkuhan Lewis pada Mas saat ini Lewis sudah menceritakan kisah perselingkuhannya dengan tetangga saya dan istri saya yang juga adalah mahasiswi istri saya lewat rekaman suara dan mengirimnya pada kami karena tidak ingin datang ke sini akibat malu dengan perbuatannya”
“Good, biar kuambil materi ini Mas Iko”
Setelah menyalin rekaman pengakuan Lewis dengan laptopnya Aleksander pun segera menutup wawancara tersebut “Mas Iko s/d Bang Joe, dengan rekaman iki saya anggap wawancara kita wis selesai, maturnuwun wis datang untuk menyampaikan materi investigasi iki”
“Sami sami Mas Gondrong, maaf kami ndak iso bawa apa apa untuk Mas Gondrong karena Mas Gondrong sedang bertugas di kantor redaksi iki”
“Ah ndak masalah Mas Iko s/d Mbak Watson, saya memang ndak dibolehkan menerima imbalan ketika bertugas di kantor ini, sampai ketemu meneh di kesempatan berikutnya ketika saya sedang ndak ono tugas”
Setelah semua narasumber kembali ke tempat masing masing Aleksander segera menyetel rekaman pengakuan Lewis bersama Pak Lincoln s/d Amanda dan wartawan lainnya, isi rekamannya membuat wartawan selain Amanda dan Raisa jijik dan marah.
“Setan kau Lewis!”
“Iblis jahanam!, modar ae lu!”
Aleksander lalu diberi gaji sebesar $660 (dan $600 sebagai bonus) karena mendapatkan rekaman suara cerita dengan izin pelaku perselingkuhan dengan perantara Mas Iko, ia juga berhak mendapatkan cuti 3 bulan penuh.
Anda akan meninggalkan Stories from the Heart. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.