Sumber Gambar
Begal memang suatu hal yang kerap kali terjadi di kota-kota besar sampai pedesaan. Kehadiran begal menjadi momok menakutkan bagi mereka yang suka keluar malam dengan kendaraan bermotor. Pasalnya selain mengambil kendaraan, pelaku juga tidak segan melakukan kekerasan hingga melukai korban bahkan hingga tewas.
Korban begal yang selamat biasanya akan membuat laporan ke polisi supaya mendapat penanganan dan motornya bisa kembali. Biasanya polisi akan membantu sebisa mungkin hingga pelaku diringkus dan barang curian bisa kembali ke pemiliknya. Tapi yang terjadi di Prambulih berikut ini agak berbeda. Bukannya ditolong, korban begal ini malah ditangkap polisi.
Semua bermula saat seorang pria paruh baya bernama Ahmad Riduan melaporkan bahwa dirinya dibegal dan motornya raib dirampas. Hal ini lantas segera mendapat tanggapan dari pihak kepolisian. Korban dimintai keterangan. Korban kabarnya kehilangan motornya di Jalan Wisata Kelurahan Patih Galung, Prambulih Barat.
Sumber Gambar
Tapi polisi mulai curiga karena si korban selalu berbelit-belit pada saat bercerita. Dan keterangan yang disampaikan pun tidak konsisten. Bahkan saat pengecekan di TKP pun, ceritanya kurang meyakinkan. Sehingga demi mendalami kasus ini, polisi melakukan interogasi intens terhadap korban mengenai pembegalan ini.
Pada saat interogasi inilah, akhirnya korban mengaku bahwa ia berbohong. Ia sengaja membohongi polisi bahwa motornya dibegal. Padahal motornya sudah dijual seharga 5,5 juta ke penadah, ia sengaja menjual motor demi memenuhi kehidupan sehari-hari. Mungkin masih tidak rela motornya hilang, makanya ia membuat skenario seperti ini.
Mungkin dia pikir dengan melaporkan polisi bahwa motornya dibegal, ia akan mendapatkan kembali motor itu. Padahal cara ini sama saja seperti memfitnah si penadah. Padahal dia sendiri sudah mendapat uang hasil penjualan, sudah menikmati uangnya tapi masih saja serakah ingin merebut barang yang sudah ia jual.
Sumber Gambar
Akibatnya, Ahmad Riduan terancam hukuman pidana akibat membuat laporan palsu. Ia terancam hukuman penjara 7 tahun.
Kurang pro orang ini bohongnya. Skenarionya kurang matang sehingga pas eksekusi jadi muter sana sini dan ketahuan. Lagipula kok ada ya yang kepikiran memakai cara seperti ini untuk mendapatkan kembali motornya. Sudah merasakan duitnya, tapi gak rela motornya jatuh ke tangan lain.
Kasus ini mirip prank yang dilakukan Baim Wong. Tapi sepertinya sampai sekarang Baim masih aman-aman saja ya? Padahalkan sama-sama membuat laporan palsu. Apa karena pakai alasan prank? Tahu gitu si Ahmad Riduan ini pakai alasan prank juga biar selamat.
Menurut kalian, apa yang ada di pikiran si bapak paruh baya ini?
Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi
