Quote:
BAB I: Dominasi Dinosaurus
Pada akhir zaman kapur, sekitar 66 juta tahun yang lalu, manusia belum menapakkan kakinya di bumi.
Planet kita tidaklah dikuasai oleh mamalia, melainkan oleh sekelompok reptil.
Mereka adalah puncak dari rantai makanan pada saat itu dan sudah hidup lebih dari 160 juta tahun lamanya.
Pada awal kemunculannya, mereka mungkin bukanlah sang penguasa
Kendati demikian, ilmuwan memperkirakan bahwa mereka sudah menjadi mahluk terrestrial dominan, yang berada di puncak rantai makanan, selama lebih dari 100 juta tahun.
Kelompok reptil itu kita sebut sebagai DINOSAURUS
Pada saat itu, nenek moyang mamalia berada di bawah bayang-bayang mereka.
Mayoritas mamalia di zaman itu memiliki tubuh yang mungil agar dapat dengan mudah kabur dari buruan dinosaurus.
Mereka gagal berkompetisi dengan dinosaurus, sehingga kebanyakan dari mereka hanya seukuran tikus zaman sekarang.
BAB II: Bencana Global dan Kepunahan Dinosaurus
Hingga suatu ketika, di suatu hari yang tenang
sebuah asteroid besar berdiameter sekitar 10-11 km menghantam planet kita, tepatnya di pesisir Yucatan, Meksiko
Diameter tersebut kurang lebih mirip dengan jarak antara permukaan laut dengan puncak Gunung Everest
Besarnya mungkin tidak seberapa kalau dibandingkan dengan bumi yang berdiameter lebih dari 12 ribu km
Namun, asteroid tersebut menghantam dalam kecepatan yang sangat luar biasa, sekitar 60 kali kecepatan suara
Efeknya begitu dahsyat
Batu menguap, gas beracun mencemari atmosfer, hutan di seluruh dunia mulai musnah, dan suhu berubah-ubah secara dramatis.
Benturan tersebut dan bencana-bencana lain yang terjadi setelahnya akhirnya membunuh mayoritas kehidupan di bumi. Baik hewan, tubuhan, maupun mahluk hidup lainnya.
Bahkan, Diperkirakan sekitar 90% spesies yang hidup di masa itu mengalami kepunahan
Kejadian itu menyudahi masa kejayaan dinosaurus, yang sebelumnya menguasai planet ini sekitar 135 juta tahun lamanya.
Mungkin sebagian besar dari kalian menganggap bahwa dinosaurus sudah punah saat kejadian itu.
Maklum, karena memang, banyak film dan artikel yang menyebutkan demikian.
Akan tetapi, sebenarnya itu kurang tepat

BAB III: Mereka yang Bertahan
Meski kejadian tersebut membunuh hampir seluruh mahluk di bumi dan memusnahkan hampir semua dinosaurus, bukan berarti tidak ada yang tersisa.
Sama seperti mamalia dan reptile yang masih menyisakan sebagian kecil spesiesnya, sebagian kecil dinosaurus juga berhasil menyelamatkan diri mereka dari bencana skala global tersebut.
Diketahui, beberapa jenis dinosaurus kecil berbulu yang masuk dalam kelompok theropoda mampu bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut
Tubuh kecil yang dimiliki oleh mamalia dan sebagian dinosaurus itu ternyata memiliki keuntungan pada situasi seperti ini.
Banyaknya hewan dan tumbuhan yang mati membuat rantai makanan terganggu, dan kebutuhan kalori menjadi sulit untuk dipenuhi, terutama untuk mahluk yang berbadan besar
Mahluk-mahluk yang berbadan kecil cenderung memiliki kebutuhan kalori yang lebih sedikit, sehingga di antara mereka masih ada yang mampu memenuhi kebutuhan kalori mereka sendiri, meski dalam kondisi seperti itu
Mahluk-mahluk besar seperti T-Rex, Bronotosaurus, Gigantosaurus, dan lain-lain, meskipun bisa selamat dari bencana meteor, akan kesulitan memenuhi kebutuhan kalori mereka dalam kondisi kelangkaan makanan seperti ini
Karena itu, mahluk-mahluk besarpun punah, dan hanya mahluk-mahluk kecil lah yang tersisa, seperti beberapa jenis dinosaurus kecil berbulu yang masuk dalam kelompok theropoda tadi
Dan ya, keturunan mereka masih hidup hingga saat ini
Bahkan aku yakin, mayoritas dari kita melihatnya setiap hari
Mereka bahkan menjadi salah satu sumber gizi terbesar umat manusia saat ini
Yang mungkin, ada di piring makanmu setiap harinya
Mungkin selama ini kamu tidak pernah menyangka, bahwa…..
Keturunan mereka adalah yang sekarang kita sebut sebagai aves atau unggas
Menurut konsensus ilmiah, sebagian besar ilmuwan biologi evolusioner meyakini bahwa burung, ayam, bebek, dan unggas lainnya adalah keturunan dinosaurus theropod yang berhasil mempertahankan hidupnya pada bencana skala global yang terjadi sekitar 66 juta tahun lalu itu.
Baca Juga: Apakah Komodo Itu Dinosaurus?
Masih ada sekitar 10 ribu spesies yang masih bertahan hidup hingga saat ini
Ya, Dinosaurus masih hidup hingga saat ini. Bahkan kamu mungkin selalu melihatnya setiap hari. Mereka terbang di atas kepalamu, berjalan di depan rumahmu, bahkan juga kamu makan dagingnya. Tapi, kenapa kamu tidak sadar? Karena kita tidak lagi menyebut mereka dinosaurus. Kita menyebut mereka burung. Ya, burung adalah bukti bahwa ada sebagian dinosaurus yang selamat dari hantaman asteroid 66 juta tahun silam. Burung merupakan keturunan dari para Dinosaurus yang selamat pada kejadian tersebut.
Benarkah Burung saat ini merupakan Keturunan Dinosaurus?
Ya, menurut konsesnsus ilmiah, burung adalah kelompok Dinosaurus Theropod yang berasal dari Zaman Mezoikum.
Asal usul burung secara historis telah menjadi topik perdebatan dalam biologi evolusioner. Saat ini hanya sedikit sekali ilmuwan yang masih mempertanyakan apakah burung benar-benar berasal dari dinosaurus atau tidak, mengajukan bahwa burung merupakan keturunan dari jenis reptil archosaurian lain. Di antara konsensus yang mendukung moyang dinosaurus, urutan pasti yang mengakibatkan munculnya burung awal dalam teropoda maniraptoran adalah topik yang masih diperdebatkan. Asal usul bisa terbangnya burung juga masih menjadi misteri. Namun, itu merupakan pertanyaan yang berbeda walaupun saling berkaitan.
Burung, Sang Penyintas Angkasa
Burung sangatlah beragam. Dari lebih dari 10 ribu spesies yang diketahui, semuanya merupakan keturunan dinosaurus. Burung awal berevolusi dari keluarga theropodam keluarga predator berjari tiga yang juga mencakup Tyrannosaurus Rex(T-Rex).
BAB IV: Bukti Empiris
Pada tahun 2005, Julia Clarke, ahli paleontologi dan biologi evolusioner, dari University of Texas, yang berada di Kota Austin, meneliti anatomi dari fosil salah satu jenis theropod yang disebutnya sebagai Vegavis iaai. Vegavis adalah genusnya, sedangkan nama spesiesnya adalah iaai.
Fosil vegavis yang ditelitinya diperkirakan berumur sekitar 67 juta tahun, yang artinya hewan tersebut hidup tidak lama sebelum Asteroid menghantam Yucatan
Analisis anatomi tradisional dan rekonstruksi digital yang dilakukan menunjukkan dengan jelas adanya kecocokan kerangka tubuh yang sifat-sifatnya hanya dimiliki oleh unggas modern saat ini.
Hal ini menandakan bahwa vegavis berada dalam satu garis keturunan dengan burung modern
Pada tahun 2016, mereka melakukan rekonstruksi digital untuk yang ke dua kalinya
Kali ini mereka menyadari bahwa vegavis bukan hanya memiliki kerangka tubuh yang mirip dengan bebek, tapi bahkan juga kemungkinan bersuara kwek-kwek seperti bebek
Hal ini diyakini karena fosil tersebut menunjukkan bahwa vegavis memiliki organ vocal yang disebut syrinx, kotak bicara yang umum ditemukan pada unggas air seperti bebek atau angsa yang hidup saat ini.
Selain kesamaan anatomi, pelacakan gen juga menunjukkan hasil serupa
Pada tahun 2015, Richard Prum dari Yale University melakukan penelitian pada 198 unggas yang masih hidup sekarang dan mencocokkannya dengan penemuan fosil terbaru.
Dari situ, Richard membuat sebuah pohon keluarga yang menunjukkan bahwa hanya ada 3 kelompok unggas modern yang mulai bercabang sebelum hantaman asteroid
Kelompok tersebut di antaranya adalah Paleognathae, Galloanseres, dan Neoaves
<img style="max-width:100%" src="https://s.kaskus.id/images/2023/03/19/3316634_20230319112511.png" ></img>
Paleognathae ini mencakup burung-burung yang tidak bisa terbang seperti burung unta, tinamus, dan burung kasuari
Gallonseres mencakup kerabat burung yang juga tidak bisa terbang, seperti ayam dan bebek
Sedangkan neoaves merepresentasikan burung-burung modern yang sekarang sangat beragam.
Neoaves bercabang dengan sangat cepat setelah punahnya dinosaurus-dinosaurus non-aves, atau kalau dalam Bahasa Inggris disebut dengan non-avian dinosaur
Saat ini, neoaves saja memiliki setidaknya sepuluh ribu spesies, hampir sama dengan jumlah spesies reptile.
Angka ini bahkan melebihi jumlah spesies vertebrata lain seperti amfibi dan mamalia.
Dari Burung Kolibri, Flamingo, Pinguin, Burung Falcon, Burung Hantu, Burung Enggang atau Rangkong, Burung Elang, bahkan sampai Burung Beo termasuk dalam kelompok unggas ini.
Meskipun dinosaurus sudah punah, keturunannya saat ini, aves, masih menjadi kelas yang memiliki keragaman spesies paling tinggi di antara semua vertebrata daratan
BAB V: Penutup
Terima kasih sudah mampir ke trit aneh gan
Sekian dari ane, jangan lupa sapskrep channel ane juga ya
(Johan Herdi Putra)
SUMUR
Kerr, R. A. (1991). Yucatan killer impact gaining support: scientists in search of the impact crater behind 65-million-year-old extinctions are focusing on southeast Mexico. Science, 252(5004), 377-377.
Chiappe, L. M. (2009). Downsized dinosaurs: the evolutionary transition to modern birds. Evolution: Education and Outreach, 2(2), 248-256.
Morales, M., Farlow, J. O., & Brett-Surman, M. K. (1997). Major groups of non-dinosaurian vertebrates of the Mesozoic Era. The complete dinosaur, 607-626.
Clarke, J. A., Tambussi, C. P., Noriega, J. I., Erickson, G. M., & Ketcham, R. A. (2005). Definitive fossil evidence for the extant avian radiation in the Cretaceous. Nature, 433(7023), 305-308.
Clarke, J. A., Chatterjee, S., Li, Z., Riede, T., Agnolin, F., Goller, F., ... & Novas, F. E. (2016). Fossil evidence of the avian vocal organ from the Mesozoic. Nature, 538(7626), 502-505.
Prum, R. O., Berv, J. S., Dornburg, A., Field, D. J., Townsend, J. P., Lemmon, E. M., & Lemmon, A. R. (2015). A comprehensive phylogeny of birds (Aves) using targeted next-generation DNA sequencing. Nature, 526(7574), 569-573.
Bacaan ringan:
https://www.kaskus.co.id/thread/5afe...yang-tak-mati/
https://en.wikipedia.org/wiki/Evolution_of_birds
https://www.nationalgeographic.com/m...-birds-fossils