Kaskus

Story

oulaaaAvatar border
TS
oulaaa
Cerita Oti
Taman kecil di tengah kompleks paviliun rumah sakit, pagi ini terlihat cerah ditemani sinar mentari. Beberapa pelepah dari sebatang palmae disana, bergoyang diayun angin. Begitu juga dahan-dahan pohon kecil disebelahnya. Sesekali suara burung terdengar dan satu dua wujudnya terbang turun menjajaki rerumputan taman. Dua batang pohon besar yang menurut tafsiranku telah berusia cukup lanjut, kuamati menjadi rumah mewah bagi hewan-hewan kecil bersayap dan bersuara merdu itu. 

Aku, yang sedang duduk disamping jendela salah satu kamar rawat inap rumah sakit, ditemani secangkir kopi yang mulai dingin bersama sebuah notebook mungil, mulai menerbangkan anganku. Alangkah rindunya hati bisa berada di alam bernuansa hijau ditemani suara gemercik air sungai. Merasakan dinginnya kabut turun ketika senja tiba. 

Cerita Oti

Mendengar nyanyian alam kala malam diiringi orkestra nan syahdu dari berbagai suara hewan dipadu desir angin dan gemeretak api unggun yang mengigit habis potongan kayu bakar. Mendadak angan menciptakan sesosok wajah. Tergambar jelas ditengah lukisan imajinasi alam seolah mendapatkan pengaktifan mode zoommengalahkan pemandangan menyejukkan di latar belakangnya.    

Kenapa harus kembali kepada bayang rupa itu? Sudah cukup lama aku berusaha untuk tidak kembali mencetak potret itu dalam ingatan. Namun pesan yang hadir darinya kemarin malam di ponselku, mengundang hadirnya pertanyan-pertanyaan belum terjawab yang sesungguhnya sudah mulai kucoba tinggalkan dibelakang. Pesan yang bertuliskan harapan aku berbahagia hari ini dan selanjutnya. Singkat. Namun berhasil memprovokasi perasaan dan pikiran untuk kembali berdebat. 

"Motivasi apa yang membuatnya mengirimkan pesan itu?"
Begitu otakku memulai sesi diskusi bersama hati.

 

"Mungkin ia sedang memikirkanmu, merindukanmu." 

Jawab hati.

"Omong kosong." 

Ketus otak menjawab.

Sunyi. Hati tak lagi ingin membahas perdebatan yang baru saja dimulai. Ia tahu, meski telah sejujur apapun ia bersikap, takkan pernah ada jalan keluar untuk masalah yang satu ini. Baginya ini jalan buntu. Satu-satunya solusi hanya memutar jalan kembali, membuka dan melihat peta lalu mengikuti jalur tepat yang telah tertera disana.

Otak sendiri memandang sosok itu sebagai hal absurd hingga berusaha menempatkannya pada kotak pandora memori terbawah, dimana letak peristiwa usang seharusnya tinggal. 

Namun sebuah aksi mencuatkannya kembali seperti kepala boneka badut berpegas yang tiba-tiba muncul dari sebuah kotak kado berpita. Surpriiisssee......



Cerita Oti

sumber : istock

   



Tidak. Sudah seringkali otak mendapatkan kejutan serupa. Sudah kebal rasanya. Menjadi skeptis membicarakan figur masa lalu, yang entah kenapa tiba-tiba menjadi berwarna-warni. Sekejap cokelat lalu mendadak hijau. Telah berulang pula otak berusaha mengimbangi untuk menyesuaikan diri. Ia gagal. Reaksi yang diterimanya tidak sesuai. Lalu ia menjadi pasrah, menyerahkan semua pada yang lebih berkuasa. Penciptanya.
Tak ingin lagi otak meminta jantung memompa aliran darah deras dengan harapan membantunya bekerja lebih keras. Bukan ia pesimis. Namun ada kalanya ia harus diam setelah usaha mencoba yang dilakukannya belum berbuah manis. Membiarkan semesta untuk bekerja seringkali dirasa lebih efektif. Ia telah berulang kali mengalaminya. Setidaknya pun ia sudah pernah berusaha mencoba.
Melihat hati yang tak lagi bersuara, otak hanya bisa menimbang kanan dan kiri sendirian. Tak lama ia teralihkan dengan wangi yang mendadak menyentuh salah satu ujung syarafnya.

Aku menoleh kearah pintu. Ada sosok tegap berdiri disana. Tambahan senyum lebar nan manis menghadirkan lukisan lain yang tak kalah indahnya dengan suasana taman diseberang jendela kamar. 

Otak dan hati mendadak kembali saling bercerita.
Tentu saja..., temanya kini tak lagi sama.

Cerita Oti

    


THE END


bukhoriganAvatar border
terbitcomytAvatar border
terbitcomyt dan bukhorigan memberi reputasi
2
455
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan