Kaskus

Story

sayahartatiksAvatar border
TS
sayahartatiks
Dari Jisshusei Pindah ke Tokutei
Sudah 3 tahun aku hidup di Jepang dengan visa pemagang (jisshusei). Tanggal 16 Maret kemarin tepat aku menyelesaikan masa magangku di perusahaan bidang pengolahan makanan. Gimana rasanya setelah selesai magang? Sedih? Seneng?

Sebenarnya aku betah tinggal di Jepang. Apalagi di lingkungan yang tenang. Bayangkan. Ketika kau buka jendela kamar, pemandangan di depan kamarmu adalah jejeran pegunungan dengan salju yang bertaburan di atasnya. Lalu jika kau menoleh ke kiri sedikit, ada gunung Fuji yang berdiri dengan kegagahannya. Dan di depan tempat tinggalmu begitu luas hamparan sawah. Di samping rumah mu adalah hutan dengan kicauan burung dan binatang-binatang yang masih menghuni di dalamnya. Yah, meski buat ke supermarket jauh sih. Meskipun tempat ini terbilang pelosok, namun aku betah tinggal di sana. Yamanashi ken. 

Setelah kontrak jadi pemagang 3 tahun selesai, aku memutuskan untuk lanjut dengan visa Tokuteigino. Aku sempat mengajukan diri untuk jadi tokuteigino di perusahaan itu, tapi ditolak dengan alasan bahwa mereka sedang ingin memenuhi asrama untuk jisshusei. Jadi lah aku mencari perusahaan lain yang mau menerimaku jadi tokuteigino.

Akhirmya aku menemukan TSK dan diterima di perusahaan makanan di prefektur Chiba. Senang sekali rasanya. 

Chiba tempatku tinggal sangat berbeda dengan Yamanashi. Di sini, ketika aku membuka jendela kamar, pemandangannya hanya sepetak kebun kecil, dan keseluruhan mata memandang hanya ada bangunan rumah dan apato. Ketika kau pergi keluar kamar, kau hanya akan menemukan bangunan yang menjulang tinggi dari balik bangunan kecil di depannya. 

Ketika menjadi tokuteigino, kita dituntut mandiri. Ke mana-mana sendiri, tidak ada lagi yang mengantar. Dan kita dituntut untuk lebih mengerti bahasa jikalau nanti tiba-tiba ada orang Jepang datang ke apato dan menawarkan sesuatu. 

Apatoku sebuah ruangan dengan luas 19 meter kubik. Didalamnya sudah ada kamar mandi dengan ofuro, beddo, lemari, kulkas, meja dan kursi, juga renji. Perabotan sudah lengkap, tinggal kurang penanak nasi, kasur, dan alat masak saja. 

Sebelum masuk ke perusahaan, yakni selama jelang pindahan, ada banyak yang perlu diurus sendiri. 

Misalnya ketika sedang pemberkasan, kita diminta untuk mengumpulkan: paspor, zaryu kado, foto 3x4 terbaru, jyuminhyo, kazei shomeisho, nouzei shomeisho, fotokopi senmonkyu, fotokopi kenkou shindan, dan fotokopi gensen. 

Setelah  semua berkas masuk imigrasi, kita hanya menunggu visa selanjutnya turun. JIka surat-surat kita dari imigrasi belum turun, maka kita belum bisa kerja. 

Ketika aku pindahan dari Yamanashi ke Chiba, aku megurus dulu surat pengantar kepindahan di kantor kelurahan Yamanashi yang menyatakan bahwa aku pada tanggal sekian akan keluar dari Yamanashi dan akan pindah ke Chiba. 

Maka ketika aku sampai di Chiba, paling telat 14 hari setelah masa pindah, aku harus lapor lagi ke shiyakusho bahwa aku telah pindah ke alamat baru di Chiba. Nah, ketika di kelurahan, karena aku masih belum dapet houkensho dari kaisha baru, aku dibikinin surat kokumin kenkou hoken. Yaitu kartu asuransi kesehatan nasional. Di mana nanti setelah kartu asuransi kesehatan dari perusahaan keluar, kartu asuransi kesehatan nasional ini bisa di nonaktifkan. 

Nah, setelah surat-surat dari imigrasi keluar, maka tinggal rencana masuk perusahaan baru. Untuk itu aku diminta mengumpulkan: passpor, zairyuu kaado, ginkou tsuuchou, koyou hoken, nenkin tsuuchou, dan hanko. 

Ribetnya pengurusan hanya sampai sini kukira. Setelah masuk perusahaan, aku hanya perlu untuk bersemangat kerja! Yoosshh!!
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
344
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan