copycat77Avatar border
TS
copycat77
Pamer Kekayaan di Era Digital: Dari Gengsi Hingga Kepuasan Pribadi



Hai-hai agan/aganwati sekaskus raya, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan pamer kekayaan di era digital, ya kan? Ada yang pamer mobil mewah, rumah besar, jalan-jalan ke luar negeri, hingga liburan mewah di resort bintang lima.

Tapi, mari kita bahas serius nih, apakah pamer kekayaan di era digital ini merupakan tren yang terus berkembang atau kebodohan belaka?

Pertama-tama, mari kita melihat dari segi ekonomi. Tentu saja, dengan semakin banyak orang yang pamer kekayaan di media sosial, akan mendorong semakin banyak orang lagi untuk mengikuti tren tersebut. Dan yang menjadi sorotan adalah anak muda, yang ingin menunjukkan bahwa mereka juga keren dan mapan, meskipun sebenarnya kadang ada beberapa orang yang masih bergantung pada ortu.

Bahkan, ada yang sampai rela berutang hanya untuk bisa pamer kekayaan di media sosial. Dalam bahasa ekonomi, hal ini disebut sebagai "konsumsi conspicous" alias konsumsi yang dilakukan untuk memuaskan keinginan untuk dilihat atau diakui oleh orang lain. Tapi, hal yang menggelikan adalah ketika mereka yang pamer kekayaan ternyata hanya menggunakan benda pinjaman atau palsu.

Apa yang sebenarnya membuat orang-orang tergila-gila pada tren ini?




Mungkin karena di era digital ini, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Semua orang punya akun media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok. Dan apa yang menjadi daya tarik utama dari media sosial? Tentu saja, perhatian dan pengakuan dari orang lain

Ane nggak tahu kenapa, tapi seakan-akan semakin banyak like, comment, atau follower yang kamu dapatkan, maka semakin sukses dan berharga kamu di mata orang lain. Ada yang sampai rela merusak diri sendiri demi mendapatkan pengakuan tersebut. Seperti  , dengan melakukan selfie berbahaya atau bahkan bunuh diri di depan kamera.

Nggak hanya itu, pamer kekayaan juga kadang bisa mengakibatkan persaingan yang nggak sehat. Ada yang sampai rela membeli barang-barang mahal dan mewah hanya untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih hebat daripada orang lain. Padahal, barang yang dibeli tersebut nggak ada gunanya dan malah hanya mengganggu keuangan mereka.

Pamer kekayaan di era digital ini memang sedang tren, tapi sebenarnya hal itu hanya memperlihatkan betapa banyaknya manusia yang masih terjebak pada tampilan dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Tidak perlu memamerkan kekayaanmu di media sosial untuk merasa sukses dan bahagia. Yang terpenting adalah bagaimana kamu memanfaatkan kekayaan yang kamu miliki untuk kebaikan dirimu dan orang lain.


Quote:



emoticon-Toastemoticon-Toastemoticon-Toast


Tulisan dan Narasi Pribadi 
Diubah oleh copycat77 16-03-2023 18:40
iblast867583Avatar border
Fey1985Avatar border
baikieAvatar border
baikie dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan