TS
FBS.official
Prediksi Ekonomi Global 2023: Dolar Kanada Alami Penurunan
GanSis inget gak sih waktu akhir 2022 yang katanya 2023 diprediksi akan terjadi resesi? Pada dasarnya, gak ada yang bisa mengkonfirmasi kondisi ini karena kembali lagi ke kondisi ekonomi dunia yang terus berubah-ubah. Mata uang yang naik dan turun belum lagi berpengaruh ke daya beli masyarakat.
Kalau kemarin mimin udah bahas kondisi Dolar AS yang naik dan turun, di kesempatan kali ini bakal kasih info yang beda lagi nih.. seputar dolar Kanada! Penasaran? Yuk, simak!
Penurunan Inflasi di Amerika Serikat dan naiknya suku bunga berakibat indeks Dolar AS turun 12% di awal Oktober 2022. Di waktu yang sama, dolar Kanada atau USDCAD juga turun 5,25%. Fenomena ini biasa disebut dengan istilah ‘loonie’. Penyebabnya antara lain perbedaan usaha dari bank sentral dalam atasi resesi dan inflasi, harga komoditas, serta kinerja dolar AS.
Harga minyak mentah (brent) dapat memberatkan CAD (Dolar Canada)
USDCAD tentunya berkesinambungan dengan harga Brent. Kanada sendiri memang negara yang mengandalkan ekspor minyak dan menjadi produsen utama minyak mentah, GanSis. Maka dari itu, ekonomi mereka berhubungan dekat dengan sektor energi alias perminyakan ini. Efeknya harga minyak bisa jadi penentuan nilai mata uang Kanada.
Selain CAD, harga Brent memang berpengaruh ke harga minyak dunia dan banyak faktor lainnya. Mulai dari ketegangan geopolitik, ekonomi global, dan dinamika penawaran serta permintaan. Jika harga minyak Brent naik, dolar Kanada juga ikut naik. Saat itu lah pendapatan Kanada meningkat dari sektor ekspor minyak. Momen ini juga diikuti oleh permintaan mata uang yang lebih banyak.
Kondisi terbalik bisa terjadi saat harga minyak Brent turun, mata uang Kanada pun ikut turun. Makanya nih, GanSis, kebanyakan investor akhirnya memprediksi harga dolar Kanada dari harga minyak Brent. Yang mana biasanya saling berkorelasi untuk menentukan apakah mereka akan investasi atau nggak.
Ketika banyak negara berjuang menghadapi inflasi yang berakibat naiknya suku bunga dan turunnya neraca (QT), aktivitas ekonomi terutama jual-beli juga ikut menyusut, tetapi harga minyak bisa tetap ada di bawah tekanan kuat.
Tak hanya harga Brent, batas tertinggi dari harga minyak Rusia juga ngefek ke harga minyak karena para konsumen sering membeli minyak dengan harga diskon, seperti Tiongkok dan India. Hal ini menjadikan pemerintah Tiongkok menganggarkan pertumbuhan ekonomi 2023 sebanyak 5% lho. Kondisi tersebut bisa menggambarkan kebutuhan Tiongkok dalam sumber daya energi yang moderat.
Dari bagan di atas, GanSis bisa liat beberapa faktor harga minyak Brent yang menyusut 15% hingga ke $70 per barelnya. Kayak tadi mimin bilang sebelumnya, harga minyak Brent yang melemah menjadikan ekspor Kanada menyusur, berdampak juga ke penurunan dolar Kanada.
Apa bedanya kebijakan moneter AS dan Kanada?
Di Desember, CPI (y/y) menginjak angka 6,3% vs 6,8% di November yang menggambarkan fenomena inflasi di Kanada yang terus menurun. Inflasi tahunan pada Januari, ada di 5,9%! Keberhasilan tersebut, ada bank sentral Kanada yang menyatakan kenaikan suku bunga yang berdampak melemahnya mata uang nasional.
CPI Kanada (y/y). Sumber: Investing.com
Prediksi pun hadir dari Bank of Canada! Mereka mengatakan bahwa inflasi domestik atau internal, bisa melambat jadi 3% di tahun depan. Lalu, akan mencapai target di 2024 yaitu 2%. Itu dia kebijakan moneter di Kanada. Sedangkan, untuk di Amerika Serikat, kondisi dari inflasi sendiri berbeda. Harga terus menurun meski Federal Reserve naikin suku bunga sebanyak 4,25% dalam setahun belakangan menjadi 4,75%. CPI (y/y) yang turun signifikasi pada Oktober dan November, nampaknya membuat Fed melambatkan kenaikan suku bunga utama. Lalu, menaikkan di Desember 0,5% dan di Februari 0,25%.
Sayangnya, regulasi tersebut tak berbuah manis, GanSis. Alias laju inflasi di Januari nampaknya turun secara signifikan, yaitu 6,5% di Desember dan 6,4% di Januari!
Inflasi AS (y/y). Sumber: Tradingeconomics.com
University of Michigan juga memprediksi kalau selama setahun ke depan, inflasi akan lebih dari 4% yang mana 2 kali lipat dari target Fed. Kepala Federal Reserve, Jerome Powell akhirnya mengatakan kalau bank sentral harus menempuh jalan yang lebih keras demi memerangi naiknya harga serta agar suku bunga tinggi lebih stabil.
Kanada sendiri memang mempunyai tingkat daya beli konsumen yang lebih lemah jika dibandingkan dengan Amerika, GanSis. Hal ini disebabkan oleh pasar perumahan dan tingkat utang di Kanada. Ekoniminya pun lebih sensitif terhadap suku bunga. Di 2023, keadaan ekonomi dan keputusan peraturan di Kanada diprediksi bisa berubah oleh para analis dan pastinya berdampak ke nilai tukar.
Nah, dari grafik ini, terlihat kalau USDCAD mengejar angka 1,3950. Kalau berhasil, maka USDCAD bisa naik ke level tertinggi, 1,4600 di Januari 2016 dan Maret 2020. Di percobaan ketiga, pembeli juga tampak bisa menginjak 1,4600. Kalau udah gini, akan lebih mudah untuk USDCAD naik 16% ke 1,6200 dari harga sekarang.
Terus, apa sih min kesimpulan dari yang udah diomongin ini?
Jadi, GanSis, peraturan moneter antara Amerika dan Kanada, bisa berpengaruh ke dolar Kanada. Perlu diinget juga nih kalo dolar AS adalah aset penting bahkan kerap dibilang ‘safe haven’ meski di tengah naik turunnya ekonomi dunia. Dari hasil Obligasi Pemerintah AS yang terbalik, ada indikasi krisis keuangan yang makin deket. Kondisi tersebut menjadikan dolar AS lebih kuat di antara mata uang dunia lainnya!
Jika GanSis trading lewat trader FBS, kalian bisa dapet untung besar meski naik dan turun dari pasar. Di FBS, GanSis bisa trading pakai ragam jenis instrumen. Mulai dari forex, logam, kripto, dan saham. Gak cuma sampai situ, FBS punya ketentuan trading paling oke di pasar Forex! Apalagi di pasangan USDCAD!
Diubah oleh FBS.official 15-03-2023 16:49
0
482
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan