- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Minta Indonesia Tak Libatkan Junta Militer Menyelesaikan Konflik Myanmar, Ingat...


TS
amekachi
Minta Indonesia Tak Libatkan Junta Militer Menyelesaikan Konflik Myanmar, Ingat...
Kelompok Sipil ASEAN Minta Indonesia Tak Libatkan Junta Militer dalam Menyelesaikan Masalah Konflik di Myanmar, Ingat Sindiran Pahlawan Kita Ki Hadjar Dewantara "Andai Aku Seorang..."


Bapak yang ada digambar adalah Bo Kyar Yine seorang petani di Myanmar dengan 8 anak yang tak pernah sekalipun dalam hidupnya ia memegang senjata api, namun kudeta militer yang terjadi telah merubah dirinya, sekarang dia menjadi pemimpin sebuah unit milisi pro demokrasi beranggotakan 70 pejuang di Pasukan Pertahanan Rakyat/PPR untuk melawan kekejaman militer, yang ia sebut sebagai "anjing"
Sebelum kudeta militer Yine bekerja keras di ladang demi menjadikan anaknya sebagai tentara, bagi orang Myanmar kata Yine mempunyai anak sebagai tentara adalah sebuah kehormatan besar, para penduduk desa akan menyambut mereka dengan karangan bunga jika anaknya datang ke kampung halamannya itu
Pagi hari akhir Februari waktu itu kampungnya diserang tentara dan mereka merudapaksa wanita, menjarah serta membakar rumah penduduk, milisi pimpinan Yine tak sanggup mempertahankan desa karena hanya memiliki 3 senjata otomatis untuk menangkal gempuran "anjing" yang markasnya hanya berjarak 50 kilometer dari desanya dan 2 anak Yine yang menjadi tentara Myanmar itu pun bertugas di markas tersebut

Perang sipil Myanmar yang brutal menyebabkan beberapa keluarga seperti halnya keluarga Yine tercerai berai, dia menganggap kedua anaknya yang jadi tentara tersebut telah mati, Yine pernah menelpon anaknya agar keluar dari tentara untuk bergabung dengan milisi namun mereka menolaknya,
Bo Kyar Yine "jika kita berhadap hadapan nanti dalam pertempuran kau mungkin akan memberikanku kesempatan karena aku bapakmu, tapi aku takkan mengampunimu"
"kami sangat mengkhawatirkanmu" jelas Yine dalam sambungan telepon
Anaknya menjawab,...
"iya ayah, saya juga mengkhawatirkan ayah"
"ayahlah yang mendorong saya untuk jadi tentara" jawabnya...
Sebagai negara terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara tentu Indonesia mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menengahi konflik yang sedang terjadi di negara ASEAN paling barat ini, namun ada beberapa pihak yang menuduh kalau Indonesia pro junta militer Myanmar, sebenarnya tidak juga tapi karena sikap indonesia yang nonintervensi alias netral maka sesuatu yang netral biasanya akan seperti berada disamping kekuatan yang lebih besar (junta) dibanding yang lebih lemah (pro demokrasi)
Sebab kalau Indonesia lebih condong ke pro demokrasi itu pasti langsung dituduh intervensi permasalahan dalam negeri Myanmar

Dalam pemberitaan memang masih sangat mencekam keadaan di Myanmar, bermula protes Tatmadaw hanya dengan membunyikan alat alat dapur untuk mengusir setan hingga berlanjut hingga sampai pada perjuangan angkat senjata melawan setan!
Beberapa kali Indonesia memberikan usulan seperti supaya menggelar pemilu ulang tapi malah dikecam keras karena menggelar pemilu ulang sama saja mendukung junta dan tidak menghormati pilihan dan suara rakyat Myanmar ketika memilih Aung San Suu Kyi dulu!
Sebenarnya tragedi di Myanmar ini hampir mirip seperti dulu tahun 1988 saat mahasiswa dan rakyat bersatu untuk menggulingkan rezim diktator, cuma Indonesia lebih beruntung karena tidak ada negara luar support rezim yang berkuasa di Indonesia waktu itu,

Mungkin lebih tepatnya "tidak tahu diri" seperti Belanda yang ketika baru sebentar lepas dari cengkraman penjajah Nazi Jerman keatas negaranya tiba tiba langsung melirik kembali ke mantan jajahannya di Hindia Belanda hingga melakukan 2 kali agresi militer jadi sangat pas dengan sindiran ciamik dari Ki Hadjar Dewantara dalam surat kabar De Expres
Andai aku seorang belanda
"sekiranya aku orang belanda, tentunya aku takkan mendukung rezim kejam di negara lain, sedangkan dulu di negaraku belanda pun pada tahun 1998 mengalami nasib yang sama dengan mereka, ide untuk menyelenggarakan pemilihan ulang itu sudah menghina mereka...
Kalau aku seorang belanda hal itu pasti akan menyinggung perasaanku dan juga kawan kawan sebangsaku yang dulu ikut berjuang menumbangkan rezim diktator itu!"
Dan untuk sekarang yang Indonesia dijadikan ketua ASEAN tahun ini beberapa kelompok sipil menyerukan agar Indonesia jangan melibatkan junta militer dalam menyelesaikan konflik tersebut yang menurut Daniel Awigra Direktur Eksekutif Human Right Working Grup adalah sangat tidak diterima melibatkan junta yang menggunakan kekerasan, persenjataan militer untuk memusuhi rakyat, gagal melindungi populasinya sendiri dan melakukan pelanggaran terhadap hak hak asasi manusia!
"jika hatimu anda bergetar melihat penindasan maka lawanlah sebab diam adalah bentuk pengkhianatan"
(Che Guevara)
Tangerang, 12 Maret 2023
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
4
[URL=https://www.google.com/url?q=https://www.S E N S O R/quotes/403050-jika-hati-anda-bergetar-melihat-penindasan-maka-lawanlah-sebab-diam&sa=U&ved=2ahUKEwjl1p-okNb9AhUjRWwGHZFaBnAQFnoECAYQAg&usg=AOvVaw0GMdouqwAvXlAqT1l4EyK4]5[/URL]


Bapak yang ada digambar adalah Bo Kyar Yine seorang petani di Myanmar dengan 8 anak yang tak pernah sekalipun dalam hidupnya ia memegang senjata api, namun kudeta militer yang terjadi telah merubah dirinya, sekarang dia menjadi pemimpin sebuah unit milisi pro demokrasi beranggotakan 70 pejuang di Pasukan Pertahanan Rakyat/PPR untuk melawan kekejaman militer, yang ia sebut sebagai "anjing"
Sebelum kudeta militer Yine bekerja keras di ladang demi menjadikan anaknya sebagai tentara, bagi orang Myanmar kata Yine mempunyai anak sebagai tentara adalah sebuah kehormatan besar, para penduduk desa akan menyambut mereka dengan karangan bunga jika anaknya datang ke kampung halamannya itu
Pagi hari akhir Februari waktu itu kampungnya diserang tentara dan mereka merudapaksa wanita, menjarah serta membakar rumah penduduk, milisi pimpinan Yine tak sanggup mempertahankan desa karena hanya memiliki 3 senjata otomatis untuk menangkal gempuran "anjing" yang markasnya hanya berjarak 50 kilometer dari desanya dan 2 anak Yine yang menjadi tentara Myanmar itu pun bertugas di markas tersebut

Perang sipil Myanmar yang brutal menyebabkan beberapa keluarga seperti halnya keluarga Yine tercerai berai, dia menganggap kedua anaknya yang jadi tentara tersebut telah mati, Yine pernah menelpon anaknya agar keluar dari tentara untuk bergabung dengan milisi namun mereka menolaknya,
Bo Kyar Yine "jika kita berhadap hadapan nanti dalam pertempuran kau mungkin akan memberikanku kesempatan karena aku bapakmu, tapi aku takkan mengampunimu"
"kami sangat mengkhawatirkanmu" jelas Yine dalam sambungan telepon
Anaknya menjawab,...
"iya ayah, saya juga mengkhawatirkan ayah"
"ayahlah yang mendorong saya untuk jadi tentara" jawabnya...
Sebagai negara terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara tentu Indonesia mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menengahi konflik yang sedang terjadi di negara ASEAN paling barat ini, namun ada beberapa pihak yang menuduh kalau Indonesia pro junta militer Myanmar, sebenarnya tidak juga tapi karena sikap indonesia yang nonintervensi alias netral maka sesuatu yang netral biasanya akan seperti berada disamping kekuatan yang lebih besar (junta) dibanding yang lebih lemah (pro demokrasi)
Sebab kalau Indonesia lebih condong ke pro demokrasi itu pasti langsung dituduh intervensi permasalahan dalam negeri Myanmar


Dalam pemberitaan memang masih sangat mencekam keadaan di Myanmar, bermula protes Tatmadaw hanya dengan membunyikan alat alat dapur untuk mengusir setan hingga berlanjut hingga sampai pada perjuangan angkat senjata melawan setan!
Beberapa kali Indonesia memberikan usulan seperti supaya menggelar pemilu ulang tapi malah dikecam keras karena menggelar pemilu ulang sama saja mendukung junta dan tidak menghormati pilihan dan suara rakyat Myanmar ketika memilih Aung San Suu Kyi dulu!
Sebenarnya tragedi di Myanmar ini hampir mirip seperti dulu tahun 1988 saat mahasiswa dan rakyat bersatu untuk menggulingkan rezim diktator, cuma Indonesia lebih beruntung karena tidak ada negara luar support rezim yang berkuasa di Indonesia waktu itu,

Mungkin lebih tepatnya "tidak tahu diri" seperti Belanda yang ketika baru sebentar lepas dari cengkraman penjajah Nazi Jerman keatas negaranya tiba tiba langsung melirik kembali ke mantan jajahannya di Hindia Belanda hingga melakukan 2 kali agresi militer jadi sangat pas dengan sindiran ciamik dari Ki Hadjar Dewantara dalam surat kabar De Expres
Andai aku seorang belanda
"sekiranya aku orang belanda, tentunya aku takkan mendukung rezim kejam di negara lain, sedangkan dulu di negaraku belanda pun pada tahun 1998 mengalami nasib yang sama dengan mereka, ide untuk menyelenggarakan pemilihan ulang itu sudah menghina mereka...
Kalau aku seorang belanda hal itu pasti akan menyinggung perasaanku dan juga kawan kawan sebangsaku yang dulu ikut berjuang menumbangkan rezim diktator itu!"
Dan untuk sekarang yang Indonesia dijadikan ketua ASEAN tahun ini beberapa kelompok sipil menyerukan agar Indonesia jangan melibatkan junta militer dalam menyelesaikan konflik tersebut yang menurut Daniel Awigra Direktur Eksekutif Human Right Working Grup adalah sangat tidak diterima melibatkan junta yang menggunakan kekerasan, persenjataan militer untuk memusuhi rakyat, gagal melindungi populasinya sendiri dan melakukan pelanggaran terhadap hak hak asasi manusia!
"jika hatimu anda bergetar melihat penindasan maka lawanlah sebab diam adalah bentuk pengkhianatan"
(Che Guevara)
Tangerang, 12 Maret 2023
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
3
4
[URL=https://www.google.com/url?q=https://www.S E N S O R/quotes/403050-jika-hati-anda-bergetar-melihat-penindasan-maka-lawanlah-sebab-diam&sa=U&ved=2ahUKEwjl1p-okNb9AhUjRWwGHZFaBnAQFnoECAYQAg&usg=AOvVaw0GMdouqwAvXlAqT1l4EyK4]5[/URL]
Diubah oleh amekachi 12-03-2023 11:05





User telah dihapus dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan