

TS
anakproperty
Sejarah Kitab Sutasoma Melahirkan Bhinneka Tunggal Ika

Kitab Sutasoma dipercayai ditulis oleh seorang sastrawan terkenal dari Kerajaan Majapahit bernama Mpu Tantular. Meskipun tidak banyak informasi yang diketahui tentang kehidupan Mpu Tantular, namun karyanya, termasuk Kitab Sutasoma, menunjukkan keahlian sastra yang tinggi dan pengaruhnya yang besar dalam sastra Jawa kuno. Selain Kitab Sutasoma, Mpu Tantular juga dikenal sebagai penulis karya sastra lainnya seperti Kitab Bharatayuda dan Kitab Rajasa. Kitab Sutasoma sendiri ditulis pada abad ke-14 dan masih menjadi salah satu karya sastra Jawa kuno yang sangat dihormati hingga saat ini.
Kitab Sutasoma adalah salah satu naskah sastra Jawa kuno yang terkenal dan sangat dihormati. Kitab Sutasoma menceritakan kisah seorang pangeran bernama Sutasoma, yang mencapai kesempurnaan dalam kebajikan dan kebijaksanaan melalui perjuangan dan pengorbanan dirinya.
Kisah Sutasoma tercatat dalam berbagai versi di wilayah Nusantara, baik itu dalam bahasa Jawa, Bali, maupun Sunda. Namun, versi yang paling terkenal dan paling banyak dibaca adalah versi Jawa.
Dalam Kitab Sutasoma, Mpu Tantular menggabungkan nilai-nilai keagamaan, moral, dan filosofis yang khas dengan cerita-cerita yang menarik dan menghibur. Oleh karena itu, kitab ini tidak hanya dianggap sebagai karya sastra yang indah, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan panduan untuk hidup yang baik.
Kitab Sutasoma masih menjadi bacaan penting di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali. Selain itu, kitab ini juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing, termasuk bahasa Inggris dan Prancis.
Asal usul Kitab Sutasoma dapat ditelusuri dari kebudayaan Jawa kuno yang memiliki tradisi menulis dan menyampaikan cerita-cerita dengan menggunakan bahasa Jawa kuno.
Menurut cerita yang disampaikan dalam kitab tersebut, kisah Sutasoma berasal dari legenda India kuno yang dikenal sebagai Jataka. Jataka adalah kumpulan cerita rakyat Buddha yang mengisahkan kehidupan dan ajaran Buddha dalam bentuk cerita-cerita yang menghibur dan memberikan pelajaran moral.
Kisah Sutasoma yang dipilih oleh Mpu Tantular untuk diadaptasi dalam kitabnya ini mengisahkan seorang pangeran yang sangat saleh dan bijaksana. Kisah ini kemudian diadaptasi dan diinterpretasikan oleh Mpu Tantular dalam budaya Jawa kuno dengan menambahkan elemen-elemen khas Jawa kuno serta nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Kitab Sutasoma kemudian menjadi salah satu karya sastra Jawa kuno yang sangat dihargai dan dihormati oleh masyarakat Jawa hingga kini, dan telah mempengaruhi berbagai karya sastra dan seni budaya di wilayah Nusantara.
Dalam kisah ini, Sutasoma awalnya hidup sebagai seorang pangeran yang kaya dan berkuasa. Namun, ia merasa tidak puas dengan kehidupannya yang mewah dan mulai mencari kebahagiaan yang lebih dalam. Ia kemudian menemukan ajaran Buddha dan memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawi untuk mencari pencerahan.
Sutasoma melakukan perjalanan yang panjang dan penuh rintangan untuk mencapai tujuannya. Selama perjalanannya, ia harus menghadapi berbagai ujian dan cobaan, termasuk diserang oleh para raksasa dan makhluk jahat. Namun, ia berhasil mengatasi semua rintangan tersebut dengan kebijaksanaan, ketabahan, dan kebajikan yang dimilikinya. Baca Selengkapnya
0
217
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan