Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sofiahasna15Avatar border
TS
sofiahasna15
Cerita Rindu Jogja Part 1
<div style="text-align: center"><img style="max-width:100%" src="https://s.kaskus.id/images/2023/03/07/10013607_20230307054649.jpeg" ></img></div><div style="text-align: center">Doc. Pribadi</div>

 Cerita ini akan lebih pada me-romantisasi pengalaman dan kenangan selama kurang lebih 12-13 tahun saya tinggal dan hidup di Yogyakarta. saya sudah hampir setengah tahun meninggalkan Jogja, ternyata saya masih belum bisa move on dari Kota penuh makanan, wisata dan seribu kenangan di dalamnya. Sampai sekarang saya masih berandai-andai untuk bisa kembali hidup dan tinggal di kota tersebut. Kalau diingat-ingat, tentang beragam kenangan manis, pahit, jatuh, bangun yang dialami selama di Kota itu rasanya campur aduk. Lebih tepatnya pengen nangis.

Siapa sangka dan mengira setelah lulus SD saya sudah diminta untuk merantau dari Semarang ke Jogja untuk sekolah lanjut sampe Madrasah Aliyah. Tidak menjadi pikiran bahkan cita-cita pada waktu itu untuk mencari ilmu di Yogyakarta sejak Madrasah Tsanawiyah. Saya adalah orang biasa dan seperti teman-teman saya pada umumnya yang ingin bersekolah didekat rumah. Tapi namanya tradisi keluarga, saya harus merantau untuk sekolah agama.

Tahun pertama hingga tahun ketiga saya masih punya pikiran untuk meninggalkan Yogyakarta. Saya bercita-cita untuk melanjutkan sekolah bergengsi di Semarang. Sekolah yang menjadi tumpuan para ibu menteri seperti Bu Sri Mulyani dan Bu Retno. Tapi lagi-lagi orang tua tetap tidak menghendaki dan menyebabkan saya masih bertahan di Yogyakarta.

Setelah tahun ke-empat, Saya mulai betah dan nyaman. Kira-kira apa yang membuat saya nyaman? ternyata banyak. Saya sadar tidak hanya nama Yogya sebagai slogan Istimewanya. Tapi memang seistimewa itu. Teman-teman saya yang baik, ramah, dan sesolidaritas itu membuat saya jadi tidak mau pulang ke rumah. Suasana di Jogja, ketenangannya, ramah orangnya, murah dan terjangkau makanan-minuman hingga beberapa tempat hiburan. Bahkan, Saya yang ketika ada masalah butuh tempat menyendiri untuk healing (pada saat itu belum trend dengan kata itu), saya bisa menjangkau dengan mudah.

Pahitnya pengalaman pertemanan dan percintaan awal itu, membuat saya nyaman untuk menyendiri dan menangis di sudut kawasan Taman Sari, Alun-Alun Kidul, bahkan waktu jamannya penyewaan sepeda di sekitar sekolah lagi hits sekali, saya mencoba untuk menangis sambil keliling Malioboro-Tugu Jogja. Selalu ada obat kalau saya bosan, saya bisa jalan kaki melewati gang-gang sempit sambil melihat suasana perkampungan Jogja menuju daerah Malioboro dan sekitarnya.

Saya pecinta buku, suka sekali beli buku atau bahkan yang penting lihat-lihat aja dulu. di Yogya dengan mudahnya menjangkau toko-toko buku yang murah dan saya bisa menjangkaunya dengan berjalan kaki atau naik becak ke daerah Taman Pintar. Hal yang sangat dirindukan, abang-ibu-bapak selalu memberikan diskon harga buku dengan bonus memberikan sampul buku.

<div style="text-align: center"><img style="max-width:100%" src="https://s.kaskus.id/images/2023/03/07/10013607_20230307053918.jpeg" ></img></div>

Yogyakarta tidak akan lepas dari festival budaya dan pameran sebagai ajang wisata dan hiburan. Bahkan pertama kali, saya melihat pertunjukkan orchestra yang semegah itu, dan itu menjadi cita-cita saya bagaimana melihat pertunjukkan orchestra pada waktu itu menjadi terkabul. Festival budaya selalu hadir dan banyak masyarakat Yogya ikut menyemarakkan hingga penuh dan ramai. Suasana itu dan keriuhan itu, yang menjadi kenangan tidak bisa dilupakan. mengandalkan kearifan lokal budaya tidak hanya sekadar simbolis, namun nilai-nilai itu selalu tertanam bagi masyarakat Yogyakarta.

<div style="text-align: center"><img style="max-width:100%" src="https://s.kaskus.id/images/2023/03/07/10013607_20230307054510.jpeg" ></img></div><div style="text-align: center">Konser Orchestra Gratis di Yogyakarta. Doc.Pribadi</div>

Sejak itu saya tidak bisa move on dari Yogyakarta. Karena itu, yang awalnya niat bertahan maksimal 6 tahun menjadi lebih dari 12 tahun hidup di Yogyakarta. Ini menjadi sebuah pengantar untuk menceritakan ‘Cerita Rindu Yogyakarta’. Cerita Berikutnya saya akan bercerita pahit-manisnya cerita masa remaja selama di Yogyakarta.
Diubah oleh sofiahasna15 07-03-2023 12:41
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
526
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan