Klakson. Sangat disayangkan sekarang banyak pemotor yang memodifikasi klakson motornya dengan klakson mobil. Memang terlihat keren, bisa mengintimidasi pemotor lain dan seolah 'mengangkat derajat' mereka sebelum bisa mewujudkan mobil impiannya.



Tapi sayangnya karena egoisme pengendara yang memodifikasi dengan klakson mobil membuat para bocil sulit membedakan suara yang terdengar dari belakangnya itu motor atau mobil sungguhan. Maka ketika si bocil menganggap adalah suara motor dia dengan santai putar balik tanpa lebih dulu berhenti sejenak, lihat spion, menyalakan sein dan melihat keadaan membuatnya rawan diseruduk mobil atau kendaraan besar lainnya.

Lampu mundur mobil, saya hampir yakin rata-rata pengendara motor apalagi para bocil kurang mengerti apa tujuan lampu mundur menyala, dikiranya lampu rem atau lampu kota?



Ya, namanya saja lampu mundur ya fungsinya untuk tanda kalau mobil dimaksud akan berjalan mundur. Lampu mundur berwarna kuning atau putih ini masih dianggap sebagai lampu stop. Jadi ketika si bocil gagal paham malah diam ditempat akibatnya rawan di seruduk pantat mobil.

Mobil keluaran sekarang mulai banyak memberikan fitur keselamatan salah satunya adalah Blind Spot Monitor yang letaknya ada di spion mobil. Tujuan sensor ini adalah memberi tanda pengemudi mobil ketika ada object yang dekat dengan mobil dengan harapan bisa mencegah mobil menyenggol kendaraan lain.



Tapi yang harus diketahui oleh pemotor juga adalah fitur ini ternyata juga warning buat mereka. Kasarnya adalah "Hei, motor kamu jangan terlalu dekat dengan saya karena rawan tersenggol atau terhempas angin dari mobil". Jadi beritahu kepada bocil agar tetap menjaga jarak ketika bersebelahan dengan mobil.

Orang tua juga harus memberikan informasi mengenai Blind Spot, yaitu area yang tidak terlihat oleh pengemudi mobil, semakin besar mobil atau truk maka area blind spot mereka semakin luas dan jauh.



Titik-titik area blind spot mobil dengan kendaraan lebih besar jumlah dan areanya berbeda, anda bisa cari tahu di gugel dan ingatkan selalu kepada bocil tentang pentingnya memahami area blind spot ini. Jaga jarak dan tetap terlihat adalah langkah pertama untuk selamat dari area blind spot.

Ingatkan kepada bocil untuk tidak berjalan cepat dan menyalip kendaraan lain saat dijalan berbelok karena rawan menabrak atau ditabrak kendaraan dari lawan arah. Mobil biasanya akan memberikan tanda kedip lampu jauh beberapa kali ke suatu tembok tinggi dan atau klakson saat mendekati belokan.



Pentingnya untuk tetap fokus dan melambatkan kendaraan ketika melihat ada sorot lampu jauh dan atau suara klakson saat dijalan belokan akan menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Ketika melihat ada sorot lampu jauh dan atau suara klakson sebaiknya pemotor segera melambatkan motornya dan berjalan agak menepi sambil membalas dengan klakson agak panjang, tujuannya adalah untuk memberitahu keberadaan pemotor.

Ingatkan juga kepada para bocil jika bertemu mobil yang sedang menepi dan berhenti dipinggir jalan tiba-tiba sebaiknya jangan terlalu dekat tetap menjaga jarak karena 3 hal, pertama karena memang ingin parkir, kedua waspada kalau tiba-tiba pintu dibuka dari dalam mobil, yang ketiga karena mungkin berniat jahat ingin merampas motor atau hp si bocil.



Bocil yang tidak mengerti dan lupa menjaga jarak bisa jadi motornya langsung menabrak pintu mobil yang tiba-tiba terbuka. Kejadian ini pun cukup fatal dan pernah saya lihat dialami oleh orang dewasa yang menabrak pintu mobil yang terbuka tiba-tiba.

Ingatkan kepada bocil jangan masuk mendahului dari kiri ketika lampu sein mobil sudah menyala untuk berbelok. Ini juga tidak kalah berbahaya karena motor bisa saja terhimpit atau terdorong jatuh bahkan lebih bahayanya motor bisa terlindas mobil.



Dengan mobil saja berbahaya apalagi jika truk atau tronton yang akan berbelok. Mobil dan kendaraan lebih besar itu butuh ruang lebih lebar dan manuver lebih luas agar bisa melewati jalan berbelok atau putaran dengan mulus ditambah area blindspot harus dihundari agar pemotor tetap aman. Tunggulah sebentar dibelakang mobil jika mereka ingin berbelok atau memutar arah.

Apapun situasi jalan, sedang sepi atau ramai agar tetap di jalur paling kiri. Jika ingin berbelok atau menyebrang tunggu kondisi jalan benar-benar aman dan sepi, tetap menggunakan helm meski jaraknya dekat.



Pesankan juga untuk tetap mematuhi rambu lalulintas, tidak melawan arah dan tidak bercanda atau mengobrol saat berkendara. Tapi usaha terbaik bagi orang tua adalah tetap tidak membolehkan bocil kesayangannya membawa motor dengan alasan apapun. Orang tua juga tidak boleh egois, harus mau mengantar anaknya kesuatu tempat daripada si bocil membawa motor sendiri.

Banyak pemotor tidak menyadari betapa berbahayanya ketika bertemu jalan bersimpangan atau putaran. Orang dewasa saja kadang tidak peduli apalagi para bocil yang tahunya cuma gas dan rem saja padahal didepannya ada mobil lebih dulu masuk jalan atau ingin berputar U turn.



2 bahaya yang sering saya temui adalah ketika ada mobil menyebrang atau memutar sudah diposisi tanggung atau hidungnya sudah masuk ke jalan yang dituju terkadang pemotor tidak melambatkan atau memberi kesempatan mobil masuk lebih dulu akibatnya motor bisa menyeruduk samping depan mobil atau kesenggol pantat mobil karena mobil harus mundur untuk ambil ancang-acang baru. Yang kedua ada pengendara mobil yang sengaja menghidupkan lampu hazard (padahal ini cara yang salah) bermaksud ingin menyebrang diperempatan jalan. Buat pemotor sebaiknya tetap berada dibelakang mobil agar tetap aman karena siapa tahu mobil pindah haluan tiba-tiba .

Hei, bocil. Jangan pecicilan atau merasa jago ngebut atau manuver dijalan bak Rossi. Biarpun kamu sudah lebih jago ngebut dan manuver serta aktobatik ala suparman dijalan tapi bukan berarti mobil yang sedang berada didekatmu diam itu takut, tapi lebih kepada mengalah mempersilahkan kamu jalan duluan.



Tapi kalau si bocil sudah kebangetan dan dianggap sudah mengancam keberadaan si mobil maka bisa saja tiba-tiba (dengan mudah) mobil menyundulmu atau memepetmu sampai masuk ke comberan. Kalau sudah begini siapa yang menyesal?