Kecantikan sering dianggap sebagai sesuatu yang subyektif, namun apakah keindahan benar-benar subyektif? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan "tidak sepenuhnya". Meskipun keindahan memiliki aspek subyektif dalam artian penilaian dari setiap orang dapat berbeda, sebenarnya ada standar objektif yang diakui oleh berbagai budaya dan bahkan zaman batu.

Beberapa hal yang dianggap indah secara objektif memiliki prinsip-prinsip seperti simetri, golden ratio alias 1:1.618 dan pola-pola berulang dalam bentuk yang sama atau dikenal sebagai Fractal Patterns. Prinsip-prinsip ini tidak hanya dianggap indah dan enak dilihat di berbagai budaya, namun juga telah ada sejak zaman batu.

Contohnya, di zaman batu, orang membuat kapak genggam yang berbentuk simetris meskipun kurang jelas alasan fungsionalnya dalam memotong. Bentuk simetris dianggap enak dilihat dan menyenangkan bagi mata manusia.

Lalu, mengapa hal-hal yang memiliki prinsip-prinsip tersebut selalu dianggap indah dan menyenangkan bagi mata manusia? Jawabannya terletak pada proses evolusi dan kondisi alam tempat manusia hidup. Manusia mengembangkan mekanisme tubuh yang membuat kita suka dengan makanan-makanan bernutrisi seperti gula dan daging, yang mendukung kelangsungan hidup. Demikian pula, standar keindahan juga terbentuk karena alam tempat manusia hidup memberikan tanda-tanda keselamatan dan keamanan melalui hal-hal yang dianggap "indah".

Bentuk simetris menandakan kesehatan pada tanaman, sedangkan bentuk tidak simetris menandakan tanaman yang busuk. Struktur alam yang simetris umumnya lebih kokoh dan aman, sedangkan yang tidak simetris cenderung lebih mudah roboh dan membahayakan manusia. Begitu juga dengan pola-pola berulang dalam bentuk yang sama atau Fractal Patterns. Pola-pola tersebut dapat ditemukan di ombak laut yang aman atau awan yang bebas dari badai, memberikan tanda-tanda keselamatan dan keamanan bagi manusia.

Bahkan dalam mencari pasangan pun, struktur wajah yang simetris dan dekat dengan golden ratio menarik karena menandakan kesehatan dan kesuburan reproduksi. Karena kemampuan untuk mengenali hal-hal yang indah seperti simetri, golden ratio, dan fractal patterns penting bagi kelangsungan hidup manusia, otak manusia terus mengembangkan kemampuan untuk mengenali hal-hal tersebut dan mengaktifkan bagian yang menyenangkan di dalam otak ketika melihatnya.

Nah, meskipun zaman sekarang ya kita ga perlu bergantung banget sama alam untuk bertahan hidup, tapi kemampuan kita untuk mengenali hal-hal indah ini masih tetap ada dan bahkan berkembang lebih baik lagi, karena sekarang kita hidup di lingkungan yang penuh dengan stimulasi visual.

Kita bisa lihat di sekitar kita, di media sosial, iklan, atau di mana-mana, banyak sekali hal-hal yang dikemas sedemikian rupa agar terlihat indah dan enak dilihat. Banyak orang bahkan menjadikan keindahan sebagai standar dalam hidup mereka, misalnya dalam pemilihan fashion atau dalam menata rumah.

Namun, perlu diingat bahwa standar keindahan itu selalu berubah-ubah, dan yang dianggap indah oleh satu orang belum tentu dianggap indah oleh orang lain. Jadi, meskipun ada beberapa prinsip umum seperti simetri, golden ratio, dan fractal patterns yang dianggap indah, tetap saja keindahan itu sangat subjektif dan relatif.

Kesimpulannya, meskipun standar keindahan selalu berubah-ubah, ada beberapa prinsip umum yang dianggap indah seperti simetri, golden ratio, dan fractal patterns. Hal-hal indah ini penting dalam survival manusia karena mengindikasikan keselamatan dan keamanan, serta kesehatan dan kesuburan reproduksi. Meskipun keindahan itu subjektif dan relatif, kemampuan manusia untuk mengenali hal-hal indah masih tetap ada dan bahkan berkembang lebih baik lagi di lingkungan yang penuh dengan stimulasi visual seperti sekarang ini.
sumber1
Sumber gambar : gogel