Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hgp11Avatar border
TS
hgp11
mencintai di abad 21
Konten Sensitif
mencintai di abad 21

Didalam kepercayaan baik ilmu pengetahuan atau agama mengatakan bahwa kita harus mencintai sesama, benar sekali, tetapi mencintai manusia tidak berjalan dengan mulus, ada saja hambatanya, oke coba kita masuk kedalam cinta antar pasangan. Di abad 21 ini kompleksitas hubungan antara pasangan sangat banyak, mulai dari masalah harta, status sosial, perselingkuhan. Kalo pendapat mimin yah, kebanyakan pasangan jaman sekarang lebih mencintai secara materil, ada cinta materil maka aku mencintai dia, begitu konsepnya, mengutip buku seni mencintai karya erich fromm sedikit agak nyambung, cinta jaman sekarang menekankan pada produktifitas, manusia sudah seperti robot susah untuk mencintai.


Mimin baca-baca di base twitter banyak permasalahan pasangan adalah soal kecukupan ekonomi, padahal seharusnya dalam mencintai, permasalahan juga harus dicintai, dan jangan tiba-tiba membenci dan keluar. Kenapa banyak yang cerai juga, masalahnya karena ekonomi, apakah sepenting itu ekonomi, ekonomi yah harus ada tidak paling penting, tapi itu wajib ada, kebanyakan pasangan tidak bersyukur atas kelimpahan rezeki yang datang, baik sedikit pun harus disyukuri.


Kemudian apakah dalam menjalin hubungan salah satu harus superior, anggeplah cowo yang harus memikul beban, menurut mimin tidak bisa begitu, cinta harus seimbang, salah satu harus terbebas dari tekanan, sicewe jangan nuntut cowo dan sebaliknya, tetapi lebih mencintai jalan masing-masing dan mendukung, anggeplah suami-istri yang keduanya bekerja mencari nafkah, lantas apakah percintaanya akan pudar alih-alih sibuk bekerja, tentu tidak, setiap individu yang mencintai harus cinta apa yang di lakukan pasanganya, itu makna mencintai, jadi menciintai keduanya murni berdasarkan kebebasan dan tetap terhubung.


Kebanyakan orang takut akan tuntutan lingkunganya, misal kok cewenya yang kerja, atau menikah di KUA menjadi gengsi Karena omongan tetapi, padahal itu semua kebiasaan yang bisa dikritisi secara sadar, tuntutan mencinta jaman sekarang, lebih pada berat beban omongan tetangga, padahal jika kita lebih jernih dan sadar pada realitas kita bisa melewati itu semua. Konsep wanita karir sekarang lebih unggul dan maju, yah logikanya kesempatan lapangan pekerjaan hampir sama rata cewe atau cowo, bahkan juga cewe lebih unggul, itulah mengapa bisa saja ditemukan ada cewe yang ikhlas menjalin hubungan walaupun cowonya masih 0 (zero)


Karena cinta terbebani, muncul kultur baru seperti FWB friend with benefit, fwb maap saja menurut mimin hanya cari kepuasan semata, mungkin juga karena tuntutan pacaran jaman sekarang yang mahal, masyarakat kita membentuk pemahaman mencari kepuasan tanpa mengikat, kepuasan realitasnya akan tidak pernah terpuaskan sampe kapanpun, kalo urusanya sex doang akan jadi habit berbahaya, apalagi fwb bisa ganti-ganti dan gampang menularkan virus dan penyakit seksual. Gak ada konsen positif-positifnya hubungan ini, karena menjalin berdasarkan hasrat.


Pokonya mencintai harus dengan ikhlas, harus saling menerima, gak ada yang utopis semua bisa, tapi yah konsep orang mencintai harus dikritisi juga dari manusia labil dan dedek-dedek gemes wkwkw. Mencinta lah kepada sesama subyek (manusia) bukan karena objek (harta benda, status)

kunjungi blog akuhh http://www.bacabukuyuk.my.id
Diubah oleh hgp11 20-02-2023 15:08
0
911
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan