Saat mentari malu-malu menampakan sinarnya dan embun pagi terasa dingin menggoreskan kalbu, aku tengah berkutat dengan pekerjaanku, dari sejak tadi mulai bangun tidur nafas ini terkumpul, langsung kuraih benda pipih kotak persegi empat. Kulihat penanda waktu yang terus bergulir. Tilawah sebentar barang satu sampai dua lembar, menulis ya setiap hari saya memang harus menulis, menulis apapun itu, yang membuat kewarasan ini agar tetap terjaga.

Menyiapkan sarapan untuk keluarga tercinta, beres-beres rumah, mencuci piring adalah rutinitas yang memang harus saya kerjakan, mandi pagi dan sedikit menaburkan bedak tipis di pipi yang sudah terlihat tidak glowing lagi, eh emang pernah glowing hehehehe. Ya sedikitnya agar kulit tidak tampak pucat di depan bocil-bocil dengan tingkah yang lucu dan menggemaskan itu.

Ya ... di sinilah saya, di ruangan ini bersama bocah-bocah kecil dengan berbagai kararter. Oh iya saya yang merintis Kelompok Bermain ini, bersama dengan dua orang teman pada tahun 2008, tepatnya pada tanggal 16 Maret 2008. Dengan Bismillah aku berangkat, membuka kelas dengan senyuman ikhlas. Tujuan utama saya adalah mengumpulkan anak-anak kampung yang hanya berkeliaran bermain di kebun, jalanan tak tentu arah.

Awal mula bergabung di Himpaudi ada rasa takut dan sedikit grogi, pasalnya saya nggak punya pengalaman apa-apa kecuali pengalaman mengurus rumah tangga dengan tiga orang putra. Alhamdullah anak-anak tumbuh sesuai dengan cita-cita dan harapan saya. Tentunya dengan Kuasa Allah yang memberikan meraka kesehatan dan kecerdasan di bidangnya masing-masing.

Berbekal pengalaman mengurus keluarganya, dan buku-buku yang saya baca, tentang anak-anak, juga pengalaman mengajar di sebuah Taman pendidikan Al qur'an, Alhamdullah Kelompok Bermain Cahaya dapat bertahan sampai sekarang. Dukungan dari keluarga tentunya, terutama suami, sampai dia bela-belain beli buku tentang pendidikan anak usia dini. Love you My Husband untuk dukungannya selama ini.

Terpilih menjadi ketua PC Himpaudi adalah sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya , bahkan kasih jelas di ingatan, saya menangis waktu terpilih, karena apa? Karena sesungguhnya saya takut, takut tidak bisa amanah menjalankannya. Karena segala sesuatu akan dimintai pertanggung jawabannya.

Waktu terus bergulir merambat dari hari berganti hari bulan berganti bulan, nggak terasa hampir delapan tahun saya menjadi PC Himpaudi, saya selalu minta maaf kepada teman-teman atas kepemimpinan saya yang sangat jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan di sana sini. Banyak suka dan duka yang telah saya lewati dalam mengemban amanah ini, karena menyatukan ide ataupun pemikiran buat keberlangsungan Himpaudi dari beberapa kepala itu tidaklah mudah. Tapi saya tetap berharap agar Himpaudi tetap lestari, Himpaudi tetap abadi dan Himpaudi tetap ada di hati.
Dengan mengucap Bismillah, saya berangkat ...

HYMNE HIMPAUDI

DIBAWAH PANJI HIMPAUDI
KAMI BERBAKTI DAN MENGABDI
MEMBANGUN KEJAYAAN ANAK NEGRI
DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SURI TAULADAN ERAT TERPATRI
WAHAI INSAN HIMPAUDI
TERTITIP RASA BANGGA KAMI
DI BAWAH PANJI HIMPAUDI

Muhammad Petro Alexy