harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Makan Seporsi Nasi Lemak, Pria Ini Kaget Ditagih 107 Ribu! Ternyata Ini Penyebabnya!

Sumber Gambar

Nasi lemak merupakan salah satu kuliner favorit yang kerap dibeli saat berkunjung ke negara melayu seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Walaupun nasi lemak juga bisa ditemukan beberapa provinsi seperti Riau, Aceh dan Sumatera Utara.

Makanan ini berupa nasi yang dimasak dengan santan dan daun pandan. Biasa dimakan dengan lauk beragam seperti ikan teri, sambal hingga telur. Di beberapa rumah makan besar bahkan nasi lemak dijual dengan variasi lauk yang lebih beragam. Makanan ini sendiri dinikmati pada saat sarapan.

Di Malaysia sendiri, nasi lemak biasa dijual denga harga 10 sampai 20 ringgit per porsi. Atau sekitar 34 ribu-69 ribu rupiah jika di Indonesia. Biasanya warung makan nasi lemak menyediakan daftar harga supaya pelanggan bisa menghitung-hitung tagihan sesuai budget. Akan tetapi, terkadang harga yang ditagih kerap naik tanpa pemberitahuan apabila bahan-bahan sedang naik. Seperti yang terjadi pada pria ini, bisa jadi pelajaran bagi kalian yang ingin mencoba nasi lemak di Singapura.


Sumber Gambar

Pria yang tidak ingin disebutkan namanya ini bercerita di Facebook mengenai pengalamannya makan di salah satu warung nasi lemak. Awalnya, harga satu porsi nasi lemak adalah 3.40 sampai 2.60 dollar Singapura atau sekitar 30-40 ribu rupiah. Tetapi tiba-tiba ia ditagih dengan harga 9.4 atau 107 ribu rupiah. Cukup jauh dari harga semula.

Saat si pria protes dengan harga tersebut, pemilik warung berkata harga naik karena inflasi. Tak lama kemudian si pemilik warung malah mengubah harga menjadi 7.2 dollar atau sekitar 82 ribu rupiah. Keputusan harga yang tidak konsisten ini membuat banyak netizen kebingungan dan mempertanyakan mengenai inflasi yang dimaksud.

Si pria sempat memposting foto seporsi nasi lemak yang ia beli itu. Lalu salah satu netizen menghitung jumlah lauk tambahan dari si pria yang harganya tidak sampai 5 dollar. Saat dihitung-hitung, total biaya makan pria itu adalah 4.50 dollar Singapura atau sekitar 51 ribu rupiah. Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana inflasi dan kenaikan harga pangan mempengaruhi seporsi nasi lemak? Bagaimana perhitungan jelasnya?


Sumber Gambar

Menurut TS, wajar saja jika kenaikan harga seperti ini terjadi di Singapura. Selain inflasi, bisa juga karena mahalnya bahan baku. Karena untuk bahan-bahan makanan seperti ayam, sayuran bahkan mungkin beras Singapura masih bergantung pada negara lain. Mereka masih mengandalkan impor karena terbatasnya lahan perkebunan dan persawahan mereka. Atau bahkan mereka malah tidak punya sama sekali.

Karena itulah mungkin harga dari negara asal naik dan mau tak mau mempengaruhi kenaikan pada harga yang mereka jual juga. Bisa juga karena pajak yang tinggi, atau lain sebagainya. TS tidak tahu hal apa saja yang mempengaruhi harga jual di Singapura tinggi.

Salah satu netizen berpendapat bahwa kenaikan ini ada hubungannya dengan kenaikan GST (Goods and Service Tax). Atau pajak barang dan jasa. Akan tetapi wacana itu baru akan terjadi pada tahun 2024. Terlalu cepat untuk naik harga sekarang.


Sumber Gambar

Ya, begitulah Singapura. Negara kecil yang memang mengandalkan jasa sebagai sumber pendapatan utama mereka. Bisa jadi keadaan seperti ini biasa bagi mereka. Beruntunglah Indonesia masih bisa menghasilkan pangan sendiri walau kadang juga suka naik harga sih.

emoticon-2 Jempol

Kalau menurut kalian, lebih baik makan nasi lemak atau nasi uduk di Indonesia?emoticon-Bingung (S)

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
mamahku13Avatar border
bang.toyipAvatar border
agusn6778Avatar border
agusn6778 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
5K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan