Quote:
LCA Tejas bersiap landing di dek kapal induk INS Vikrant. Foto: Indian Navy
Untuk pertama kalinya jet tempur LCA Tejas dan MiG-29K mendarat di kapal induk pertama buatan India.
Kabar baik datang dari Negeri Bollywood gan, pasalnya pada 6 Februari 2023 lalu dua jet tempur berhasil mendarat di dek kapal induk INS Vikrant untuk pertama kalinya. Jet tempur yang dimaksud adalah LCA Tejas serta MiG-29K. Momen ini terasa spesial bagi India, pasalnya INS Vikrant adalah kapal induk pertama buatan dalam negeri, sementara LCA Tejas juga merupakan jet tempur yang juga dirancang secara lokal di India.
Dalam video yang dirilis, tampak Tejas NP-2 (prototype kedua) dan MiG-29K berhasil melakukan landing dan take off secara mulus. Dan sekilas tentang INS Vikrant, merupakan kapal induk pertama rancangan India, kapal induk ini dirancang dan dikembangkan oleh Indian Navy Warship Design Bureau dan kemudian dibuat oleh Cochin Shipyard Limited.
Total 76 persen material pada INS Vikrant adalah produksi dalam negeri. Di sisi lain Angkatan Laut India dan Cochin Shipyard juga melibatkan 550 perusahaan lokal, termasuk 100 UMKM yang ada dibina oleh Cochin Shipyard. Kapal memulai sea trial pada 4 Agustus 2021. Sejak saat itu, INS Vikrant telah melaksanakan berbagai tahap sea trial lanjutan yang mencakup uji propulsi utama, peralatan pembangkit listrik, sistem pemadam kebakaran, serta peralatan di aviation facility complex.
INS Vikrant lalu ditugaskan pada 2 September 2022, di mana Perdana Menteri Shri Narendra Modi meresmikan kapal induk buatan lokal pertama negara itu di Cochin Shipyard Limited (CSL). Sekilas spesifikasi INS Vikrant, memiliki dek penerbangan dengan panjang 262 meter dan lebar 62,4 meter serta memliki bobot 42.800 ton.Untuk dimensi kapal, INS Vikrant punya panjang 262 meter, lebar 62 meter dan tinggi 59 meter.
Kapal akan mampu mengoperasikan sayap udara yang terdiri dari 35 pesawat termasuk jet tempur MiG-29K, helikopter multiperan Kamov-31, helikopter MH-60R, serta opsional untuk membawa Advanced Light Helicopters (ALH) dan Light Combat Aircraft yang merupakan produksi dalam negeri.
INS Vikrant menggunakan mode operasi pesawat baru yang dikenal sebagai Short Take-Off But Arrested Recovery (STOBAR), yang dilengkapi dengan ski jump untuk meluncurkan pesawat, dan tiga set 'arrester wires' untuk pemulihan mereka di atas kapal. Vikrant dengan bobot muatan penuh sekitar 43.000 ton, dibekali empat mesin General Electric LM2500 dan memiliki kecepatan maksimum 28 knots dengan daya jelajah 7500 NM. Kapal ini memiliki sekitar 2.200 kompartemen, dan dirancang untuk sekitar 1600 awak yang mencakup kabin khusus untuk menampung perwira dan pelaut wanita.
Setelah mengenal INS Vikrant, TS akan mengajak Agan berkenalan dengan Tejas dan MiG-29K. Kita mulai dari Tejas, yang merupakan pesawat produksi India. Punya nama resmi LCA (Light Combat Aircraft) Tejas, merupakan pesawat produksi Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Dan versi yang digunakan untuk kapal induk diberi kode LCA Tejas-N, di mana N merupakan akronim dari Navy. Meksi dproduksi di dalam negeri, Tejas masih memakai komponen dari AS/NATO dan juga Israel.
Salah satu komponen dari AS adalah mesin General Electric F404-GE-IN20 turbofan. Mesin ini dapat melesatkan pesawat sampai kecepatan maksimum Mach 1.8. Tejas punya combat radius 500 km dan ferry range 1.700 km. Tejas menggunakan radar advanced AESA (Active Electronically Scanned Array) dan multi mode fire control radar EL/M-2032 buatan ELTA dari Israel.
Meski dibuat secara lokal, akan tetapi Angkatan Laut India tidak akan mengoperasikan Tejas di INS Vikrant. Pasalnya Angkatan Laut India telah menemukan kelemahan struktural pada badan pesawat dan roda pendaratan. Selain itu, Tejas yang bermesin tunggal memiliki rasio dorong yang rendah untuk lepas landas dengan muatan bahan bakar dan senjata penuh.
Kini Angkatan Laut India tertarik dengan program Twin Engine Deck Based Fighter, yang juga diprakrsai oleh HAL. Di mana perusahaan tersebut akan membuat jet tempur bermesin ganda untuk beroperasi dari kapal induk, akan tetapi prototype pesawat kemungkinan baru bisa muncul pada 2030.
LCA Tejas lepas landas via ski jump yang ada di INS Vikrant.
MiG-29K mendarat di dek INS Vikrant. Sumber Foto: Indian Navy
Sementara MiG-29K adalah versi kapal induk dari pesawat MiG-29, Rusia mengirim 45 pesawat tempur MiG-29K dan MiG-29KUB (versi kursi tandem) ke India dalam dua tahap. Pengiriman pertama terdiri dari 16 unit pada tahun 2011, sedangkan pengiriman kedua sebanyak 29 unit dilakukan pada tahun 2016.
Pihak Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) lalu memproduksi komputer misi MiG-29K. Komputer misi yang dibuat HAL dirancang khusus guna memberikan Angkatan Laut India agar bisa memakai senjata produksi lokal dan produksi barat. Total 35 unit MiG-29K bisa dibawa oleh kapal induk INS Vikrant.
Tak puas dengan INS Vikrant, saat ini India juga sedang mempersiapkan kapal induk kedua buatan dalam negeri bernama INS Vishal. Rencanaya kapal bisa diluncurkan pada tahun 2030. Kapal terbaru ini akan memakai sistem peluncuran ketapel atau sering disebut sebagai catapult-assisted takeoff but arrested recovery (CATOBAR). Sistem ketapel pada INS Vishal akan memakai teknologi Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS), di mana India mendapatkan teknologi ini dari Amerika Serikat.
Di bawah arahan Narendra Modi, militer dan industri senjata India semakin kuat tiap tahunnya. Dan ditugaskannya INS Vikrant menjadi bukti jika India adalah negara yang punya industri militer yang baik. Meski jadi teman baik Rusia, tetapi India juga berhasil mendapat teknologi dari AS dan Eropa, hal ini jadi modal berharga untuk bisa menyaingi industri militer China.
Referensi Tulisan: Naval News & eurasiantimes.com
Sumber Foto: Indian Navy
Dalam video yang dirilis, tampak Tejas NP-2 (prototype kedua) dan MiG-29K berhasil melakukan landing dan take off secara mulus. Dan sekilas tentang INS Vikrant, merupakan kapal induk pertama rancangan India, kapal induk ini dirancang dan dikembangkan oleh Indian Navy Warship Design Bureau dan kemudian dibuat oleh Cochin Shipyard Limited.
Total 76 persen material pada INS Vikrant adalah produksi dalam negeri. Di sisi lain Angkatan Laut India dan Cochin Shipyard juga melibatkan 550 perusahaan lokal, termasuk 100 UMKM yang ada dibina oleh Cochin Shipyard. Kapal memulai sea trial pada 4 Agustus 2021. Sejak saat itu, INS Vikrant telah melaksanakan berbagai tahap sea trial lanjutan yang mencakup uji propulsi utama, peralatan pembangkit listrik, sistem pemadam kebakaran, serta peralatan di aviation facility complex.
Quote:
INS Vikrant lalu ditugaskan pada 2 September 2022, di mana Perdana Menteri Shri Narendra Modi meresmikan kapal induk buatan lokal pertama negara itu di Cochin Shipyard Limited (CSL). Sekilas spesifikasi INS Vikrant, memiliki dek penerbangan dengan panjang 262 meter dan lebar 62,4 meter serta memliki bobot 42.800 ton.Untuk dimensi kapal, INS Vikrant punya panjang 262 meter, lebar 62 meter dan tinggi 59 meter.
Kapal akan mampu mengoperasikan sayap udara yang terdiri dari 35 pesawat termasuk jet tempur MiG-29K, helikopter multiperan Kamov-31, helikopter MH-60R, serta opsional untuk membawa Advanced Light Helicopters (ALH) dan Light Combat Aircraft yang merupakan produksi dalam negeri.
INS Vikrant menggunakan mode operasi pesawat baru yang dikenal sebagai Short Take-Off But Arrested Recovery (STOBAR), yang dilengkapi dengan ski jump untuk meluncurkan pesawat, dan tiga set 'arrester wires' untuk pemulihan mereka di atas kapal. Vikrant dengan bobot muatan penuh sekitar 43.000 ton, dibekali empat mesin General Electric LM2500 dan memiliki kecepatan maksimum 28 knots dengan daya jelajah 7500 NM. Kapal ini memiliki sekitar 2.200 kompartemen, dan dirancang untuk sekitar 1600 awak yang mencakup kabin khusus untuk menampung perwira dan pelaut wanita.
LCA Tejas dan MiG-29K
Setelah mengenal INS Vikrant, TS akan mengajak Agan berkenalan dengan Tejas dan MiG-29K. Kita mulai dari Tejas, yang merupakan pesawat produksi India. Punya nama resmi LCA (Light Combat Aircraft) Tejas, merupakan pesawat produksi Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Dan versi yang digunakan untuk kapal induk diberi kode LCA Tejas-N, di mana N merupakan akronim dari Navy. Meksi dproduksi di dalam negeri, Tejas masih memakai komponen dari AS/NATO dan juga Israel.
Salah satu komponen dari AS adalah mesin General Electric F404-GE-IN20 turbofan. Mesin ini dapat melesatkan pesawat sampai kecepatan maksimum Mach 1.8. Tejas punya combat radius 500 km dan ferry range 1.700 km. Tejas menggunakan radar advanced AESA (Active Electronically Scanned Array) dan multi mode fire control radar EL/M-2032 buatan ELTA dari Israel.
Meski dibuat secara lokal, akan tetapi Angkatan Laut India tidak akan mengoperasikan Tejas di INS Vikrant. Pasalnya Angkatan Laut India telah menemukan kelemahan struktural pada badan pesawat dan roda pendaratan. Selain itu, Tejas yang bermesin tunggal memiliki rasio dorong yang rendah untuk lepas landas dengan muatan bahan bakar dan senjata penuh.
Kini Angkatan Laut India tertarik dengan program Twin Engine Deck Based Fighter, yang juga diprakrsai oleh HAL. Di mana perusahaan tersebut akan membuat jet tempur bermesin ganda untuk beroperasi dari kapal induk, akan tetapi prototype pesawat kemungkinan baru bisa muncul pada 2030.
Quote:
LCA Tejas lepas landas via ski jump yang ada di INS Vikrant.
MiG-29K mendarat di dek INS Vikrant. Sumber Foto: Indian Navy
Sementara MiG-29K adalah versi kapal induk dari pesawat MiG-29, Rusia mengirim 45 pesawat tempur MiG-29K dan MiG-29KUB (versi kursi tandem) ke India dalam dua tahap. Pengiriman pertama terdiri dari 16 unit pada tahun 2011, sedangkan pengiriman kedua sebanyak 29 unit dilakukan pada tahun 2016.
Pihak Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) lalu memproduksi komputer misi MiG-29K. Komputer misi yang dibuat HAL dirancang khusus guna memberikan Angkatan Laut India agar bisa memakai senjata produksi lokal dan produksi barat. Total 35 unit MiG-29K bisa dibawa oleh kapal induk INS Vikrant.
Tak puas dengan INS Vikrant, saat ini India juga sedang mempersiapkan kapal induk kedua buatan dalam negeri bernama INS Vishal. Rencanaya kapal bisa diluncurkan pada tahun 2030. Kapal terbaru ini akan memakai sistem peluncuran ketapel atau sering disebut sebagai catapult-assisted takeoff but arrested recovery (CATOBAR). Sistem ketapel pada INS Vishal akan memakai teknologi Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS), di mana India mendapatkan teknologi ini dari Amerika Serikat.
Di bawah arahan Narendra Modi, militer dan industri senjata India semakin kuat tiap tahunnya. Dan ditugaskannya INS Vikrant menjadi bukti jika India adalah negara yang punya industri militer yang baik. Meski jadi teman baik Rusia, tetapi India juga berhasil mendapat teknologi dari AS dan Eropa, hal ini jadi modal berharga untuk bisa menyaingi industri militer China.
------------------
Referensi Tulisan: Naval News & eurasiantimes.com
Sumber Foto: Indian Navy
Tejas Naval
