KOMUNITAS
Home / FORUM / All / Entertainment / Movies /
Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/63e1aa43c29df916e808fe7d/ngeri-ngeri-sedap-antara-tradisi-dan-modernisasi

Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi

Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi

Akhirnya kesampaian juga untuk menonton film yang satu ini. Film ini sempat viral karena membuat Opung Luhut menangis jadi sudah cukup lama saya memasukkannya ke daftar tunggu. Baru saja saya akhirnya menyempatkan diri untuk menonton dan … well, ceritanya cukup menyentuh.

Konflik utama dari film ini berpusat pada tradisi dan kemajuan jaman. Orang-orang tua yang masih menggenggam erat tradisi Batak dan anak-anak dengan pemikiran lebih modern merupakan fenomena yang bisa terlihat di mana-mana, terutama daerah pedalaman. Orang-orang tua yang tak siap dengan perubahan cenderung mengekang anak mereka dan itulah yang akhirnya menciptakan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi

Sebenarnya penyebab dari konflik film ini sudah disampaikan sejak awal oleh si pemegang tradisi; ”Teknologi sudah semakin maju.” Jika seratus tahun lalu anak petani hanya akan jadi petani juga maka di jaman sekarang segala kemungkinan telah terbuka. Orang-orang yang dulunya bahkan tak pernah meninggalkan kampung halaman sekarang bisa bertamasya ke luar negeri dengan mudah dan berbaur dengan berbagai macam gaya hidup. Semua gara-gara teknologi.

Sayangnya tak semua orang bisa menerima perubahan begitu saja, terutama jika tradisi sudah mengakar kuat dan tak bisa berbaur dengan pandangan hidup lain. Biasanya sih orangtua akan memaksa anak-anaknya untuk begini dan begitu. Ada kalanya si anak menurut, tapi tak jarang juga anak-anak justru membangkang melawan orangtua.

Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi

Pada akhirnya harus ada pihak yang mengalah. Film ini seolah mencoba mencari jalan tengah antara keduanya dan mungkin itu adalah pilihan yang paling aman, tetapi saya pribadi menganggap tradisi yang tidak disukai oleh siapa pun hanyalah sebuah kekonyolan. Kita mungkin masih sering melihat orang-orang melakukan tradisi tanpa tahu apa makna dari tradisi tersebut. Apalagi jika tradisinya menghabiskan uang yang tidak sedikit.

Jaman semakin maju. Indonesia juga bukanlah Wakanda yang bisa menyatukan tradisi dan teknologi. Mungkin beberapa puluh tahun dari sekarang kita tak akan lagi melihat keragaman suku dan budaya, banyak di antaranya akan menghilang karena tak dilestarikan. Orang-orang tua akan menutup usia dan yang muda tidak akan peduli lagi pada tradisi. Semua akan melebur ditelan modernisasi.

Ngeri-Ngeri Sedap! Antara Tradisi dan Modernisasi

But, mungkin itu cuma sekedar prasangka buruk dari saya. Mari berharap tradisi dan kemajuan jaman masih bisa berjalan beriringan seperti yang terjadi di film ini. Entah sampai kapan, semoga hingga selamanya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
MUF0REVER dan 5 lainnya memberi reputasi
Sebenarnya agak disayangkan karna cerita sebagus ini tidak didukung oleh akting dan pengarahan yang mumpuni. Para aktornya adalah komika (yang lebih murah daripada aktor), sedangkan sutradaranya adalah Bene Dion yang masih terhitung sebagai nama baru dalam industri film. Well, kemampuan pasti akan berkembang. Saya jadi optimis dengan kemajuan perfilman indonesia.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
sayassaja dan 2 lainnya memberi reputasi
Lihat 10 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 10 balasan
Btw apa ada orang Batak di sini? Masih bisa nggak bedain jenis-jenis ulos?
profile-picture
profile-picture
bang.toyip dan Sans1 memberi reputasi
Ane sih nontonnya biasa aja, mungkin karna nggak terlalu relate. Jaman sekarang nenek nenek aja udah main Tiktok, nggak banyak yang musingin adat
profile-picture
profile-picture
bang.toyip dan ih.sul memberi reputasi
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
terutama buat yang asal sumut atau suku batak memang relate banget ini sih

emoticon-Malu emoticon-Request
profile-picture
ih.sul memberi reputasi
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
menurut gua, ceritanya bagus kok bor. beneran nge-reflect suku batak itu sendiri.
profile-picture
ih.sul memberi reputasi
Judulnya setipe dg judul film dono
profile-picture
ih.sul memberi reputasi
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
ijin memantau gan
ini untuk penulisan cerita kaliber anak baru sekelas bene dion udah luar biasa, cuma memang pemainya kurang berkelas aktingnya terkesan basic banget, minim pengalaman kaya si jegel dan kekakuan acting boris, tapi bisa ditutupi dengan jalan cerita yang sangat baik dan suasana kampung batak yang kental, angkat topi buat sutradara dan penulis baru ini
profile-picture
ih.sul memberi reputasi
Diubah oleh anthraxxx
Iya nih biasa aja sih tapi mantaplah apresiasi
film yang hidup dari angan angan bahwa orang tua bisa minta maaf ke anaknya
Post ini telah dihapus
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan


×
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di