Siapa sih yang gak tahu pertamina, raksasa bisnis di dunia pertambangan minyak di Indonesia. Apalagi usaha yang sangat menggiurkan saat ini adalah jualan bensin, siapa sih yang gak butuh bensin mau kendaraan ente bagus, buluk, atau beli kredit atau cash, baik itu baru atau second semua tetep butuh bensin.
Walau sekarang ada kendaraan listrik, tapi belum banyak masih butuh proses yang lama agar kendaraan listrik menjadi booming.
Nah, ngomongin bensin nih jualan bensin ini biasanya secara official ada di SPBU namun terkadang di pelosok-pelosok kampung atau desa, SPBU ini jaraknya terlalu jauh. Maka ada orang secara individu akhirnya jualan bensin eceran secara mandiri, yang awalnya dulu di dalam botol sekarang ini lebih canggih dengan nama Pertamini.
Nah tentu ada pertanyaan di benak banyak orang, apakah Pertamini adalah mitra bisnis dari Pertamina, ternyata usut punya usut mereka itu disebut bisnis ilegal oleh Pertaminan, yang tidak sesuai dengan standart pelayanan yang diterapkan oleh Pertamina.
Bahkan penjualan Pertamini dan bensin eceran lainnya dapat dikenakan sanksi berupa hukuman penjara dan juga denda, weleh ngeri yah!
Nah, lantas kalau Pertamini dilarang kenapa sih Pertamina malah ikut-ikutan bikin dengan nama Pertashop? Apa, gak kasian dengan usaha kecil mandiri, atau memang sengaja ingin mematikan usaha rakyat kecil yang untungnya gak seberapa, dengan melarang Pertamini dan penjual bensin eceran, atau memang ada alasan lain nih?
Tentu Pertashop yang hadir hingga pelosok desa, melihat peluang yang cukup terbuka lebar. Mereka mendirikan pom mini, agar harga dan standard keamanan bisa merakyat hingga ke pelosok desa. Terlebih melihat strategi bisnis pertamini yang laris manis padahal harga lebih mahal, kenapa tidak Pertamina melakukan hal serupa dengan bisnis yang legal.
Setidaknya Pertamina juga bisa menjangkau pasar yang lebih luas, kalau dulu hanya ada di SPBU besar kini bisa masuk hingga ke pelosok desa terpencil dengan mendirikan pom mini yang pastinya membuat masyarakat lebih mudah untuk membeli bensin.
Dan juga tentunya mencegah perusahaan pesaing untuk berkembang, siapa pesaing pertashop? Tentu Exxon Mobil yang hanya bermain di pom mini, walau harganya lebih mahal dan hanya menjual Ron 92 tapi menjangkau daerah-daerah terpencil.
Tentu dengan adanya Pertashop dengan harga yang lebih murah otomatis, Exxon Mobil tak akan mudah berkembang pesat akhirnya. Malah yang ada, seperti disengaja untuk gulung tikar. Setidaknya itulah strategi bisnis yang dikembangkan Pertamina, jadi para juragan bensin yang ingin bisnisnya menjadi legal bisa menjadi mitra resmi Pertamina dengan dana yang lebih murah daripada membuka SPBU.
Dan terakhir ingin memasyarakatkan Pertamax, secara perlahan Pertamina mulai mengurangi subsidi bahan bakar bensin murah yang awalnya premium kini pertalite, dan kini mulai sedikit demi sedikit ingin dihilangkan hingga Pertamax menjadi komoditas utama di masyarakat.
Yah, inilah dinamika bisnis yang ada ketika perusahaan dapat memberikan opsi lebih baik dengan inovasinya, tentu akan diterima oleh pasar. Karena gak ada bisnis yang abadi dan terus laku dipasaran, karena zaman terus berkembang termasuk pertashop.
Besok kalau kendaraan listrik sudah bermasyarakat, tentu gak ada lagi dong yang isi bensin. Itulah dinamika perkembangan usaha, akan selalu silih berganti tak ada yang abadi.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google
, dan pertashopnya juga punya lapangan mirip kyk spbu cuma skala kecil. 
