KOMUNITAS
Home / FORUM / All / News / ... / Sejarah & Xenology /
Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/63de95f097e7fc789e6a4a5b/kapten-ngadepi-kapten-kisah-ruslan-abdulghani-dapat-pangkat-kapten-bintang-tiga

Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!

Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
10 November 1945

Adalah masa genting bangsa Indonesia, terutama bagi para pejuang yang berada di Surabaya!

Baru tiga bulan Indonesia merdeka, cobaan berat sudah menghujani leluhur kita, hari itu hari puncak pertempuran Surabaya merupakan peperangan terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional melawan kolonialisme

Namun yang namanya perang ya kehidupan dan disetiap kehidupan pasti terselip peristiwa kocak didalamnya, begitu juga saat itu yang lagi genting gentingnya









Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
Kisah bermula ketika sang pengultimatum, Inggris yang tak ingin terbantai sia sia di Surabaya meminta gencatan senjata ke para pejuang republiken tanggal 30 Oktober 1945 dan salah satu kesepakatannya adalah membentuk joint comittee yang akan bersama sama mengawasi jalannya gencatan senjata

Pihak inggris diwakili Brigjen Mallaby, Kolonel Pugh, Mayor Hudson, Kapten Shaw, dan Wing Commander Groom sedangkan dipihak Indonesia ada Residen Soedirman, Dul Arnowo, Atmaji, Sungkono, Ruslan Abdulghani dan dikomite itu berhadapan Kapten Shaw dan Ruslan Abdulghani menjabat sebagai sekretaris dari kedua belah pihak


Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
Sebelum diadakan acara tersebut, disebuah markas pejuang tampak Des Alwi (anak angkat bung hatta) menemui Ruslan

"cak, kamu berunding dengan siapa?" tanya Alwi

"itu, kapten shaw" jawab Ruslan

"lha pangkatmu opo?" tanya Alwi lagi

Ruslan menjawab dengan polos "ndak duwe opo opo"

Nggak mau diremehkan oleh tentara Inggris sontak Des Alwi melontarkan ide agar Ruslan diangkat jadi Kapten, Ruslan dan Des Alwi pun menemui Dokter Mustopo salah satu komandan pasukan di Surabaya mengusulkan idenya dengan alasan "kapten ngadepi kapten" yang langsung disetujui sang Dokter

Kapten Sungkono pun meresmikan Ruslan Abdulghani sebagai Kapten Tentara Keamanan Rakyat saat itu juga dan memberi tanda pangkat Kapten berupa tiga buah bintang kecil

"baru ngerti ane kalau kapten itu bintang tiga" guman Ruslan dalam hati









Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
Mereka berdua pun akhirnya kembali kemarkas mereka yang ternyata telah dipenuhi kedatangan banyak tentara dari Madura, Bugis dan Bali

Semangat tempur para pejuang mulai mengebu karena melihat jalannya perang sedang berada dipihak pejuang dan sebagian besar dari mereka pun tidak tahu rencana gencatan senjata yang akan disengelarakan, situasi semacam ini mengakibatkan gelombang gelombang para pejuang dari berbagai daerah mulai berdatangan ke seluruh penjuru Surabaya saat itu

Ruslan yang tengah kegirangan telah diberikan pangkat dadakan menjadi Kapten pun dengan tersenyum bangga mendatangi mereka serta menyalaminya satu persatu

Kolonel Sungkono yang juga datang menyusul di markas tersebut pun merah padam mukanya melihat kelakuan Abdulghani tersebut, setengah berteriak


"cak reneo"

"lek ono letnan kon ojo ngene (kalau ada letnan kamu jangan memberi hormat)" ujar Kolonel Sungkono memperagakan bentuk hormat

"oh, iya" jawab Ruslan manggut manggut

"nah lek ono kolonel, kon sing ngene" tambah Sungkono

"nek podo podo kapten?" tanya Ruslan

"meneng wae (diam saja)" tukas Sungkono

Itulah kisah Kapten Ruslan Abdulghani kala revolusi kemerdekaan yang tertuang dalam buku "10 november 45, mengapa inggris membom surabaya?" yang ditulis oleh Sejarawan batara R hutagalung









Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!
Sedikit dari Saya tentang "Kapten Ngadepi Kapten: Kisah Ruslan Abdulghani Dapat Pangkat Kapten Bintang Tiga!" jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan maupun isi tulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!

Terima kasih para pahlawan bangsa, dan bagi para generasi penerus bangsa cara menghormatinya adalah belajar dengan sungguh sungguh, meneladani sikap dan perilaku para pahlawan, menjunjung rasa saling menghormati dan menghargai, mengikuti upacara peringatan hari pahlawan dan mendoakan para pahlawan yang telah gugur

Harum namanya!


"narasi dan opini sendiri"

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4

Spoiler for NB:
profile-picture
profile-picture
profile-picture
scorpiolama dan 13 lainnya memberi reputasi
Ibu kita kartini harum namanya...


Catet!
profile-picture
profile-picture
scorpiolama dan regional.surga memberi reputasi
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
Dr mmmmmmmm
profile-picture
amekachi memberi reputasi
Post ini telah dihapus
Saat perjuangan semua berdiri sejajar dalam perjuangan.

Namun saat kemerdekaan itulah saat paling sulit untuk kesetaraan
profile-picture
profile-picture
muhamad.hanif.2 dan amekachi memberi reputasi
Suatu kehormatan 20 tahun lalu pernah berjumpa dengan Beliau dan berjabat tangan. Di tangan kanan nya tersisa 3 jari. Jari yang lain terpaksa diamputasi karena terkena tembakan peluru.

Selamat jalan "kapten" Cak Ruslan...
profile-picture
profile-picture
profile-picture
gh20 dan 3 lainnya memberi reputasi

Yang benar saja?

Quote:


Inggris salah 1 penguasa Asia Pasifik, masak emoticon-Takut dengan republiken yang underpower?

Waktu pertempuran 10 Nopember saja, republiken dihajar habis-habisan lewat darat dan laut, sampai tentara republik lari keluar Surabaya
profile-picture
profile-picture
profile-picture
gh20 dan 2 lainnya memberi reputasi
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Post ini telah dihapus
Quote:


Dr siapa gan?

Quote:


Wah ituemoticon-Ngakak

Quote:


Wah hebat gan, ane bahkan nggak pernah temuin satu pun pahlawan bangsa

Quote:


Diulas sumber no 1 diatas (historia militer) cek aja gan...atau agan punya referensi lain tentang pertempuran surabaya?
profile-picture
gh20 memberi reputasi
Zaman perang dulu... pangkat bukan suatu hal yg berbobot apalagi saat itu kita sebagai negara terjajah...

Beruntung ane masih bisa bercengkrama dengan almarhum embah ane sendiri yg veteran... beliau bilang kalo zaman dulu pengen jadi tentara syaratnya cuma berani mati... udah itu aja... dikasih senjata pun beliau berkata "cuma ditenteng, karena nggak tau cara pakenya" setelah beberapa hari berperang, beliau tau cara menggunakan senjata tsb walaupun membidik kurang tepat...

Embah ane bilang kalo yg seperti di tayangan tv pake baju itu sudah modern... zaman beliau berperang dulu pake nya karung goni dipake buat baju... gatal, panas & berat...

Ane biasa kalo kangen sama embah selain ziarah ke makam & mendoakan... ane sowan ke lvri gan... mendengar kisah2 mereka saat perang sungguh sejarah yg kelam & miris...
emoticon-I Love Indonesia
profile-picture
profile-picture
profile-picture
gh20 dan 2 lainnya memberi reputasi


×
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di