Di dunia ini ada dua jenis orang, yaitu orang kecil dan orang besar yang dikelompokkan berdasarkan besaran kemampuan materil mereka dan sekaligus jabatannya.
Orang dengan penghasilan tinggi dan menduduki jabatan bagus biasanya masuk ke dalam kategori orang besar.
Sebaliknya, orang yang miskin dengan penghasilan pas - pasan dan tak punya jabatan biasanya masuk kategori orang kecil.
Sebenarnya ada benang merah yang membedakan orang besar dan orang kecil, yakni rezeki.
Orang beruntung yang dianugerahi rezeki besar dan lancar bisa berpotensi jadi kaya. Nah, masalahnya adalah konon rezeki sudah tertakar dan diatur.
Takarannya ini berbeda untuk setiap orang. Ada yang banyak dan ada yang sedikit. Kadangkala kita pasti merasakan ada suatu masa dimana rezeki kita mengalir deras dan lancar tapi di suatu waktu juga kita pernah merasakan susah karena rezeki yang masuk masih kurang cukup.
Kehidupan yang dinamis dan bisa berubah kapan saja bisa membawa seseorang berubah 180°, kadang di atas kadang di bawah. Dan kita tidak pernah tahu kapan. Semua juga tergantung dari rezeki yang diperoleh.
Hal yang mempengaruhi besaran rezeki ini juga masih misteri. Tidak ada patokan pasti bahwa berusah sekuat tenaga bisa membuat rezeki bertambah banyak.
Ada orang yang usahanya biasa saja namun rezekinya luar biasa besar. Dan semua itu juga termasuk bagian dari kehendak Yang Maha Kuasa.
Konon hal yang menghambat rezeki adalah dosa. Namun ada bayi tanpa dosa yang terlahir di keluarga miskin dan tidak punya banyak harta yang rezekinya sedikit.
Ada orang yang setiap harinya bekerja dalam kubangan dosa namun uangnya tak pernah habis.
Konon bersedekah menambah rezeki yang akan diterima oleh manusia, namun berapa besarannya juga tidak menentu.
Kadang manusia merasakan banyak ketidakadilan di dunia ini, dimana orang - orang jahat justru hidup berjaya dan bergelimang harta sedangkan orang baik yang setiap harinya mati - matian berusaha rezekinya masih seret dan hidup dalam kemiskinan selama bertahun - tahun.
Kenapa bisa begitu? Menurut ente gimana gansist? Yuk diskusi yuk di kolom komentar.
masih sulit diterima dengan akal manusia ya sepertinya Gan, tapi.. jika terus memikirkan dengan akal kita rasanya tidak akan pernah puas dan tenang hati ini, jadi bagaimana bisa berbeda beda ya? ane juga masih perlu jawabannya
TS : "Nah, masalahnya adalah konon rezeki sudah tertakar dan diatur.
Takarannya ini berbeda untuk setiap orang. Ada yang banyak dan ada yang sedikit. Kadangkala kita pasti merasakan ada suatu masa dimana rezeki kita mengalir deras dan lancar tapi di suatu waktu juga kita pernah merasakan susah karena rezeki yang masuk masih kurang cukup"
Ane : ts sudah paham takaran rezeki tiap org beda2..tp masih bertanya kenapa ada yg kaya dan miskin...
Bodoh atau ga ngerti yg ente tulis apa..
Gini ya, lu hari ini detik ini deal sama orang 100 juta terus elu bawa tuh 100 juta eh lu perjalanan pulang ditabrak kontainer kek, kereta kek sampe usus lu keluar semua, mau ngomong apa?! Mau nyalahin sapa?!
Kerja tuh jangan mikirnya buat kaya. Kerja itu bentuk tanggungjawab. Elu bisa kaya itu karena bisa dipercaya orang, setia sama proses dan tetap rajin walau gak ada yang liat dan ITU BY PROCESS. Balik lagi bawa pulang 100 juta terus elu mati, buat apa?!
Dan lagi, jangan kerja untuk biaya hidup. Kumpulin duit elu buat buka deposito. Biar biaya hidup elu dari bunga deposito aja sampe elu tua or mati. Jangan punya cicilan. Beli CASH keras. Hidup mah gitu aja
Rejeki ada yang atur?! Gak setuju. Gua rajin, elu malas, masa rejeki sama?! Tuhan gak adil dong?! Rejeki itu datang ke orang rajin. Bencana datang ke orang malas
"Rejeki" itu jaman sekarang sudah mengalami perluasan makna.
Kalau jaman dahulu, itu cenderung terkait hal-hal utama yang terkait dengan survive semisal makanan, air bersih, udara dan semacamnya.
Dimana kalau pada jaman sekarang, patokan itu yang dipakai, semisal negara ini tidak ada yang korupsi (dengan satu cara atau yang lainnya, sehingga kondisi kas negara tidak sampai minus dan sampai hutang-hutang segala) ...
Tinggal nyanyiin lirik ini ...
"Jujuuur ..., aku iki lorooo..ouwo..uwo ..."
Di depan RSJ ...
Pasti nanti dapat makan plus "penginapan" yang memadai, untuk kurun waktu tertentu ...
Kalau kurun waktunya sudah mau habis, tinggal nyanyi ...
"Aku masih seperti yang dulu...."
Kalo Rejeki hitungannya hanya materi terkhusus duit, jelas nampak gak adil.
Faktanya baik yang duitnya dikit atau banyak, tiap manusia ada yang berumur pendek dan panjang, baik itu si kaya atau si miskin, dan faktanya semuanya bisa menjalaninya dengan baik baik saja dan dengan caranya masing masing.
Iya rezeki itu udah diatur dan tentu aja ada yang seret, kenapa seret ya pake aja alibi paling gampang di muka bumi yang masih banyak orang percaya, rezekinya nanti diterima pas yang si seret rezeki udah ke alam lain sesudah meninggal, gampang kan?
Apa sih rejeki itu? Apa semua rejeki pasti wujudnya adalah uang? Ane juga suka uang, tapi kalo rejeki semuanya dikaitkan dengan uang ane sih gak setuju
Anda akan meninggalkan The Lounge. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.